Hikmah dan Keutamaan Shadaqah

Hikmah dan Keutamaan Shadaqah

Shadaqah atau dikenal dengan istilah sedekah merupakan suatu perkara yang sangat dianjurkan dalam syariat islam karena banyaknya hikmah, fadhilah, keutamaan, dan faidah dalam shadaqah, tidak hanya bagi penerima shadaqah, terlebih bagi si pemberi shadaqah.


Hikmah dan Faidah Shadaqah

Beberapa hikmah dan faidah besar dalam shadaqah yang telah dijelaskan dalam beberapa riwayat di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Shadaqah Mengatakan 5 Perkara

Dalam salah satu hadist dari Sahabat Ali bin Abi Thalib dijelaskan bahwa ketika seseorang mengeluarkan shadaqah dari tangannya, sebelum shadaqah itu jatuh pada tangan orang yang diberi shadaqah maka ia sampai kepada Allah terlebih dahulu. Shadaqah mengatakan 5 kalimat : 

كُنْتُ صَغِيْرًا فَكَبَّرْتَنِيْ وَكُنْتُ قَلِيْلًا فَكَثَّرْتَنِيْ وَكُنْتُ عَدُوًّا فَأَحْبَبْتَنِيْ وَكُنْتُ فَانِيًا فَأَبْقَيْتَنِيْ وَكُنْتَ حَارِسِيْ فَالْآنَ صِرْتُ حَارِسَكَ

Aku adalah sesuatu yang kecil kemudian kamu besarkan aku, aku adalah sesuatu yang sedikit kemudian kamu perbanyak aku, aku adalah musuh kemudian kamu jadikan aku kekasih, aku adalah sesuatu yang rusak kemudian kamu kekalkanlah aku, dan kamu adalah penjagaku maka sekarang akulah yang akan menjagamu”.

Dari hadist tersebut dapat menunjukkan bahwa shadaqah memiliki beberapa keutamaan, yang diantaranya adalah :

  • Dengan bershadaqah kita harta yang kita miliki tidak akan berkurang, malah sebaliknya. Allah akan menambahnya dan membalasnya bahkan berkali-kali lipat dari shadaqah yang kita keluarkan
  • Harta adalah musuh bagi manusia, maka jika manusia mau bershadaqah harta tersebut akan menjadi kekasihnya karena Allah memberikan keberkahan di dalamnya. Dengan kata lain, harta yang dimiliki akan bertambah berkah, meski harta sedikit namun hidup akan terasa nyaman dan tercukupi
  • Harta yang dimiliki manusia itu hanya bersifat sementara, tetapi jika ia mau bersodaqoh maka harta itu akan menjadi teman juga bekal sampai hari pembalasan amal nanti
  • Shadaqah bisa menjadi penjaga baginya baik di dunia (dari balak, kerusakan atau kehilangan karena shadaqah membawa berkah) maupun di akhirat nanti (menjaga pemiliknya dari siksa Allah). 

2. Shadaqah Menjadi Pembebas Dari Neraka

Syekh Ma’khul Asy-Syamiy mengatakan bahwa jika seorang mukmin bersodaqoh, maka Allah akan ridlo kepadanya. Neraka jahannam pun berkata “Wahai Tuhanku, izinkanlah aku dengan bersujud dan bersyukur kepada-Mu, sesungguhnya aku telah membebaskan salah satu dari umat Muhammad SAW (orang mukmin yang bershadaqah) dari siksaku karena aku malu kepada Muhammad SAW jika aku menyiksa salah satu dari umatnya, dan keharusan bagiku ta’at kepada-Mu”. Dari perkataan Syekh Mak’khul menunjukkan bahwa neraka jahannam pun akan membebaskan seseorang muslim yang mau mengeluarkan hartanya untuk bersodaqoh meski hanya sedikit.

3. Balasan Bagai Pemberi Shadaqah Adalah Tanpa Batas

Dalam sebuah riwayat juga dijelaskan bahwa ketika turunnya Surat Az-Zalzalah ayat 7 :

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Maka barang siapa yang melakukan amal baik seberat dzarroh, maka ia akan mengetahui balasannya”.

Rasulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, balasan ini amatlah sedikit bagi hak umatku”. Kemudian Allah menjawab “Jika kamu menganggap ini adalah sedikit, maka kebaikan satu akan dibalas dengan dua kebaikan”. Allah berfirman dalam Surat Al-Qashash ayat 54 :

أُولٓئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوْا

Mereka itu diberikan pahala dua kali atas kesabaran mereka”.

Rasulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, balasan ini amatlah sedikit bagi hak umatku”. Kemudian Allah menjawab “Maka kebaikan satu akan dibalas dengan sepuluh kebaikan”. Allah berfirman dalam Surat Al-An’am ayat 160 :

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

Barang siapa mengerjakan kebaikan, maka baginya sepuluh (pahala) sepuluh kali lipat amalnya”.

Rasulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, balasan ini juga amatlah sedikit bagi hak umatku”. Kemudian Allah menjawab “Maka kebaikan satu akan dibalas dengan tujuh ratus kebaikan”. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 261 :

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

Rasulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, tambahkanlah bagi umatku”. Kemudian turunlah  Surat Al-Baqarah Ayat 245 :

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيْرَةً

Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak”.

Rasulullah berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, tambahkanlah bagi umatku”. Kemudian turunlah Surat Az-Zumar Ayat 10 :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.

4. Asumsi Mengenai Shdaqah

Yakinlah kita...!!! bahwa Allah akan membalas kebaikan yang kita lakukan, Allah akan melipat gandakan shadaqah yang kita berikan kepada orang lain karena itu adalah janji Allah. Namun, ketahuilah bahwa cara Allah dalam menepati janji-Nya yang terkadang kita tidak menyadarinya. Allah adalah Tuhan Yang Maha Suci, tidak mungkin Dia mengingkari janji-Nya. 

Mungkin kita pernah bershadaqah dengan ikhlas mengharap balasan Allah, namun balasan yang kita tunggu tak kunjung datang. Pemikiran seperti itu adalah salah, karena Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. Allah memberikan balasan atas shadaqah kita tidak hanya langsung berupa materi atau rezeki yang melimpah, ada kalanya berupa sesuatu yang tidak tampak dan tidak kita sadari seperti kesehatan, keselamatan dari musibah, diampuni dosa-dosa kita, dan lain sebagainya. Tapi yang jelas Allah tidak akan menyia-nyiakan shadaqah kita dan Dia akan membalas dengan balasan yang lebih besar yang tidak kita bayangkan kelak diakhirat nanti, hanya saja kita belum menyadari itu.

Misalkan Pak Paijo memberikan uangnya Rp. 5.000 kepada seorang pengemis yang kelaparan, padahal ia akan menggunakan uang itu untuk membeli makan juga. Allah mengetahui apa yang terbaik bagi Pak Paijo, bisa jadi Pak Paijo yang dikala itu akan ditimpa kecelakaan dan membutuhkan berjuta-juta uang untuk mengobati lukanya. Tetapi karena ia telah memberikan uang Rp. 5.000 kepada pengemis ia selamat dari kecelakaan itu, meski terkadang ia tidak mengetahui bahwa pda hari itu ia akan ditimpa musibah. Nah, disitu adalah balasan Allah atas shadaqah Pak Paijo, hanya saja mungkin Pak Paijo tidak menyadarinya. Atau bisa saja pada hari itu seharusnya Pak Paijo sakit, tetapi Pak Paijo masih diberikan kesehatan karena berkah shadaqah. Maka hal yang paling baik yang harus kia lakukan adalah berprasangka baik kepada Allah atas semua yang telah terjadi.

Allah tidak melihat berapa nilai dan berapa besar shadaqah yang kita berikan, tetapi bagaimana keikhlasan hati kita dalam mengharap ridlo dan rohmat-Nya. Terkadang hal yang membuat Allah ridlo kepada hambanya adalah karena hal sepele yang didasari dengan penuh keikhlasan. Misalkan Allah sangat ridlo kepada seorang hamba karena ia membuang duri di tengah jalan, ia memberi makan kucing, atau ia membantu seorang kakek membawa barang berat, atau lainnya. Hal-hal sepele tersebutlah yang terkadang kita melakukannya dengan ikhlas dan merupakan hal yang sudah biasa kita lakukan dan itu malah membuat rohmat Allah turun kepada kita. Berbeda dengan seorang yang melakukan ibadah secara besar-besaran atau shadaqah dengan uang yang besar pula, karena hal yang besar akan membuat diri merasa lebih dan muncullah sifat riya’ dan sombong. Tidak hanya itu, kebaikan besar yang dilakukan terkadang membuat seseorang terus mengingatnya dan terkadang mengungkit-ungkitnya. Karena mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukan adalah suatu keburukan dan harus ditinggalkan. Maka marilah kita sadarkan diri kita dan mulai belajar melaksanakan keikhlasan.


Fadhilah dan Keutamaan Shadaqah

Di antara hadits-hadits dan riwayat-riwayat lain yang juga menjelaskan tentang fadhilah dan keutamaan shadaqah adalah :

1. Shadaqah Penangkal Bala' (Musibah dan Cobaan)

قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِنَّ الصَّدَقَةَ لَتَدْفَعُ سَبْعِيْنَ بَابًا مِنَ الْبَلَاءِ

Rasulullah SAW bersabda : Shadaqah bisa menolak 70 pintu bala

2. Shadaqah Adalah Dokter

قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : حَصِّنُوْا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ دَاوَوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ وَأَعِدُّوْا لِلْبَلَاءِ الدُّعَاءَ

Rasulullah SAW bersabda : Jagalah hartamu dengan zakat (shadaqah), obatilah orang-orang sakitmu dengan shadaqah, dan bersiap-siaplah balak dengan doa”.

3. Shadaqah Adalah Penjaga Harta

قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : حَصِّنُوْا أَمْوَالَكُمْ بِالصَّدَقَةِ

Rasulullah SAW bersabda : Jagalah hartamu dengan bershadaqah”.

4. Shadaqah Bisa Menghilangkan Murka Allah

قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ

Rasulullah SAW bersabda : Shadaqah mampu memadamkan murka Tuhan

5. Shadaqah Bisa Menyatukan Persaudaraan

قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الصَّدَقَةُ هَدِيَّةٌ تَهَادُوْا تَحَابُّوْا

Rasulullah SAW bersabda : Shadaqah adalah hadiah, berilah hadiah kamu sekalian, maka salinglah mencintai kamu sekalian”.

6. Shadaqah Mampu Melunakkan Hati Yang Keras

قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ وَجَدَ فِيْ قَلْبِهِ قَسَاوَةً فَلْيُنْشِرِ الصَّدَقَةَ

Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang hatinya keras, maka hendaklah melunakkannya dengan mengeluarkan shadaqah”.

7. Shadaqah Menambah Umur

قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الصَّدَقَةُ تَرُدُّ الْبَلَاءَ وَتَزِيْدُ فِى الْعُمْرِ

Rasulullah SAW bersabda : Shadaqah mampu menghilangkan balak dan menambah umur”.

Orang-orang yang suka bershadaqah, orang-orang yang dermawan, dan orang-orang yang mau mengulurkan tangannya untuk membantu sesama, mereka dekat dengan Allah, mereka disayangi oleh sesamanya, mereka dekat dengan surga, dan mereka jauh dari siksa neraka.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang butuh kepada-Nya dan peduli kepada sesama makhluk...amiin Ya Arhamar Rohimin !!!

Sumber : Kitab Mawaidhul Ushfuriyyah, Hadist ke-11.
Penulis : Syekh Muhammad bin Abi Bakar Al-Ushfuri.