Kisah Syekh Barshisho, Mati Tanpa Iman Akibat Minum Khamr


PelangiBlog.Com - Diceritakan bahwa Syekh Barshisho adalah seorang abid terkenal yang hidup jauh sebelum zaman Rosulullah SAW, namun dia meninggal dalam keadaan su’ul khotimah karena meminum khamr (minuman keras) setelah ia mendapat naungan rohmat-Nya.

Syekh Barshisho selalu menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah. Dia telah beribadah selama 220 tahun dan selama itu pula dia tidak pernah bermaksiat kepada Allah. Dia juga mempunyai santri sebanyak 60.000 orang dan semua santrinya mampu berjalan di atas udara karena berkah dari ibadah Syekh Barshisho.

Ibarat koran dan surat kabar, setiap hari berita baik yang muncul adalah berita tentang Syekh Barshisho, begitulah di alam para malaikat Allah. Para malaikat merasa kagum dan heboh akan ibadahnya setiap hari. Namun, Allah berkata “Apa yang kamu semua (para malaikat) kagumi darinya ! Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu semua ketahui, dan sesungguhnya Barshisho dalam pengetahuan-Ku akan menjadi kafir dan masuk ke dalam neraka selama-lamanya karena meminum khomr”.

Mendengar berita tersebut, iblis pun sadar bahwa kehancuran Syekh Barshisho ada di tangannya. Suatu hari dia mendatangi tempat Syekh Barshisho dengan wujud sebagai seorang yang abid (orang yang ahli beribadah).

Syekh Barshisho pun menemuinya dan berkata “Siapa kamu dan apa yang kamu inginkan ?”. Iblis pun menjawab “Aku adalah seorang abid, aku datang menemuimu untuk memberi pertolongan kepadamu dalam beribadah kepada Allah Ta’ala”. Kemudian Syekh Barshisho berkata “Barang siapa yang ingin beribadah kepada Allah, maka Allah akan mencukupi bagi hamba beribadah kepada-Nya”.

Sejak saat itu iblis selalu menampakkan ibadahnya selama tiga hari tanpa tidur, tanpa makan, dan tanpa pula minum. Melihat ibadah yang dilakukan si abid itu (Iblis), Syekh Barshisho semakin penasaran dan kemudian dia bertanya “Aku masih makan, minum, dan tidur sedangkan kamu tidak makan, tidak minum, dan tidak tidur. Sesungguhnya aku telah beribadah selama 220 tahun tetapi aku tidak kuasa untuk meninggalkan makan, minum, dan tidur. Maka bagaimana kamu bisa seperti ini ?”.

Iblis mulai memasuki celah kelegahan tersebut dan berkata “Sesungguhnya aku telah melakukan satu dosa, maka setiap aku ingat dosa itu, hilanglah keinginanku untuk makan, minum, dan tidur”. Syekh Barshisho pun bertanya “Apa yang harus aku lakukan agar bisa menjadi sepertimu ?”.

Iblis pun mulai menaburkan serpihan tipu dan jeratnya “Bermaksiatlah kepada Allah kemudian bertaubatlah kepada-Nya karena sesungguhnya Allah Maha Pemberi Rohmat sampai kamu bisa merasakan manisnya taat kepada-Nya !”. Syekh Barshisho bertanya lagi “Apa yang harus aku lakukan untuk bermaksiat kepada Allah ?”. Iblis berkata “Lakukanlah zina !”. Syekh Barshisho berkata “Aku tidak bisa melakukannya”. Iblis berkata “Bunuhlah orang mukmin !”. Syekh Barshisho berkata “Aku tidak bisa melakukannya”. Iblis berkata “Minumlah khamr, karena itu lebih ringan dosanya dan semoga Allah menjagamu !”.

Sejenak Syekh Barshisho terdiam dan berpikir, lalu dia pun bertanya lagi “Dimana aku akan mendapatkan khamr ?”. Iblis berkata “Pergilah ke desa ini ! (dalam sumber kitabnya tidak disebutkan nama desanya)”. Rupanya Iblis pun berhasil menjerat Syekh Barshisho ke dalam lubang kenistaannya.

Syekh Barshisho pun pergi menuju desa yang dikatakan Iblis dan mencari khamr disana. Disana dia menemukan seorang wanita cantik penjual khamr, dia pun membeli khamr dari wanita itu dan meminumnya. Setelah meminumnya akalnya pun sudah tidak terkendali sehingga dia memperkosa wanita penjual khamr itu. Kemudian suami dari wanita itu memergoki Syekh Barshisho, namun tanpa kata dia pun membunuh suami wanita penjual khamr itu.

Masih belum selesai, Iblis dengan akal liciknya dia merubah wujud menjadi seorang lainnya dan pergi menuju seorang hakim untuk melaporkan perbuatan Syekh Barshisho. Para petugas keamanan pun segera menangkap Syekh Barshisho dan menghukumnya. Da dijilid (dipukul) sebanyak 80 pukulan karena meminum khamr, 100 pukulan karena berzina, dan disalib karena telah membunuh orang tanpa hak.

Iblis masih saja membujuk dan merayu Syekh Barshisho “Aku berada dalam cobaanmu selama 220 tahun sampai aku menyalibmu. Jika kamu ingin aku bebaskan maka aku akan membebaskanmu !”. Syekh Barshisho berkata “Ya, aku menginginkannya dan aku akan melakukan apa yang kamu kehendaki”. Iblis berkata “Bersujudlah kepadaku sekali saja !”. Syekh Barshisho berkata “Aku tidak bisa bersujud kepadamu di atas kayu salib ini”. Iblis berkata “Maka bersujudlah kepadaku dengan iman !”. Pada detik-detik terakhir hidup Syekh Barshisho, ia bersujud kepada Iblis dan kufur kepada Allah. Ia meninggalkan dunia tanpa iman persis seperti dalam ilmu Allah SWT. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari buruknya akhlak kita !!!

Sumber : Kitab Durrotun Nashihin
Penulis : Syekh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khoubawiy.