Pengertian dan Macam-macam Akhlaq Madzmumah (Akhlaq Tercela)

Pengertian dan Macam-macam Akhlak Madzmumah (Akhlak Tercela)

PelangiBlog.Com – Akhlaq Madzmumah didefiniskan sebagai akhlaq yang tercela, segala macam bentuk perbuatan, ucapan, dan perasaan seseorang yang bisa merusak iman dan mendatangkan dosa juga dikategorikan sebagai akhlak madzmumah. Selanjutnya, akhlaq madzmumah terbagi menjadi tiga bagian yaitu tindakan, ucapan, dan hati.

Sebelumnya baca : Pengertian Akhlaq Menurut Para Pakar dan Ahli.

Akhlaq Madzmumah Dari Segi Tindakan
Ada banyak contoh akhlaq madzmumah jika dilihat dari segi tindakan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti di bawah ini :

1. Dholim atau Menganiyaya adalah perbuatan yang menyakitkan hati orang lain, sedangkan orang itu tidak berdaya untuk membalas dan hanya mampu bertahan atas semua perlakuan si pelaku,

2. Bertengkar atau Berkelahi adalah persengketaan antara dua orang karena suatu masalah dan diselesaikan dengan jalan kekerasan. Salah satu jenis pertengkaran atau perkelahian yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah perdebatan (pertengkaran dengan ucapan), tawuran, dan pengkroyokan.

3. Mencuri adalah mengambil barang orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya. Adapun jenis mencuri lainnya adalah mencopet (mengambil barang orang lain di tempat-tempat umum tanpa disadari pemiliknya), merampok (mengambil harta atau barang seseorang yang dilakukan dengan bergerombolan), dan korupsi (pencurian yang dilakukan pejabat kepada rakyat).

4. Membunuh adalah menghilangkan nyawa seseorang. Dalam syariat islam, membunuh merupakan salah satu perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT, baik itu di sengaja, semi sengaja, maupun pembunuhan bersalah.

5. Qot’ut Thoriq atau Begal Jalan adalah menghadang jalan seseorang yang lewat dengan tujuan untuk mengambil harta pemilik secara paksa, bahkan sampai membunuhnya.

6. Tajassus adalah mencari-cari kesalahan orang lain. Orang yang tajassus selalu melakukan segala cara untuk mendapatkan celah dan kesalahan orang lain, bahkan sampai dengan niatan menjatuhkan orang itu melalui celah dan kesalahannya.

7. Dan lain-lain.


Akhlaq Madzmumah Dari Segi Ucapan
Adapun contoh akhlak madzmumah jika dilihat dari segi ucapan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti di bawah ini :

1. Berkata kotor adalah ucapan yang bisa menyinggung orang di sekitarnya. Begitu juga halnya, meskipun ucapan itu tidak kotor tetapi dengan nada-nada keras yang bisa menyinggung orang lain, maka ucapan tersebut juga dikategorikan sebagai akhlak madzmumah.

2. Kidzbu atau Dusta adalah ucapan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dengan sengaja dan niatan tertentu. Sedangkan lawan kata dari dusta adalah jujur, sepatutnya kita sebagai manusia yang berakhlak lebih membiasakan diri dengan kejujuran karena praktek-praktek kejujuran sudah semakin jarang dilakukan pada saat ini.

3. Fitnah adalah melontarkan tuduhan kepada orang lain. Fitnah merupakan bagian dari dusta, tetapi fitnah lebih berdosa karena diucapkan dengan niatan menjatuhkan dan menghancurkan orang lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 191 :

اَلْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
Artinya :
"Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan"

4. Namimah atau Adu Domba adalah segala ucapan yang dilontarkan kepada dua orang dengan maksud untuk mengadu dan merenggangkan hubungan antara keduanya. Dalam sebuah hadist, Rosulullah SAW bersabda :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
Artinya :
"Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba"

5. Ghibah atau Menggunjing adalah menceritakan keburukan orang lain, di mana jika dia mendengarkannya maka dia akan tersinggung. Dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT menegaskan larangan keras bagi pelaku ghibah dengan menyamakannya seperti orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.

6. Dan lain-lain.


Akhlaq Madzmumah Dari Segi Hati
Adalah segala bentuk sifat dan perasaan tercela timbul di dalam hati seseorang. Adapun berikut ini adalah contoh-contoh akhlak madzmumah dari segi hati :

1. Khianat adalah perasaan ingkar atas kepercayaan yang telah diberikan oleh orang lain. Khianat merupakan sebuah penyakit hati yang kemudian diaplikasikan melalui tindakan penhianatan.

2. Ghadhab atau Marah adalah luapan emosi akibat kekesalan pada seseorang. Sifat pemarah memang sudah menjadi watak manusia pada umumnya, namun sifat buruk tersebut haruslah dikekang sebisa mungkin dengan sedikit demi sedikit belajar untuk sabar dan pemaaf. Rosulullah SAW menjanjikan surga bagi orang yang mau mengendalikan sifat marahnya dalam hadist berikut ini :

لَا تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
Artinya :
"Janganlah kamu marah, maka bagimu surga"

3. Thoma’ atau Tamak adalah perasaan serakah atas harta dan kenikmatan dunia. Sifat tamak tidak akan menjadikan seseorang mendapatkan apa yang dia inginkan secara sempurna, justru malah akan menghancurkan dirinya sendiri karena keserakahan.

4. Khiqdu atau Benci adalah segala bentuk perasaan hati yang menunjukkan kebencian kepada orang lain. Cinta dan benci memang dua sifat yang saling bertentangan dan manusia pasti memiiki keduanya. Tetapi, kebencian adalah sebuah akhlak buruk yang harus dihindari dengan berusaha sabar dan menerima keadaan dengan lapang.

5. Dendam adalah perasaan benci dan berusaha untuk membalas atas perbuatan buruk orang lain. Orang yang memiliki sifat pendendam pasti melakukan segala hal untuk membalas perlakuan buruk yang sudah dia terima, sehingga sifat ini akan menjerumuskannya pada tindakan kriminal seperti pembunuhan, penganiyayaan, dan berbagai perbuatan buruk lainnya.

6. Takabbur atau Sombong adalah perasaan hati seseorang yang merasa dirinya lebih baik dan lebih unggul daripada orang lain. Meskipun takbbur adalah sifat yang sepele tetapi Allah SWT sangat membenci hamba-Nya jika memiliki sifat ini, karena takabbur adalah sifat wajib yang dimiliki Allah SWT bukan untuk hamba-Nya. Ingatlah bahwa iblis dilaknat Allah SWT dan dikeluarkan dari surga karena memiliki sifat takabbur. Rosulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Artinya :
"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar dzarrah dari sifat sombong".

7. Sum’ah adalah melakukan sesuatu kebaikan agar didengar oleh orang lain. Sum’ah biasa dilakukan dengan memamerkan dan menceritakan kebaikan diri agar orang lain mendengar dan memujinya. Sum’ah adalah sifat yang dilarang karena menghilangkan keikhlasan dalam melakukan kebaikan.

8. Riya adalah melakukan suatu kebaikan agar dirinya dilihat dan dinilai baik oleh orang lain. Sama halnya dengan sum’ah, sifat riya sangat dikecam karena mampu menghilangkan keikhlasan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Maun ayat 4-5 :

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ، الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ، الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاءُوْنَ
Artinya :
"Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat. (yaitu) Orang-orang yang lalai dari sholatnya. Orang-orang yang berbuat riya".

9. Iri Hati adalah perasaan tidak senang atas nikmat yang diterima oleh orang lain. Sudah sewajarnya iri hati timbul ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat, tetapi tidak boleh sifat ini dibiarkan berlarut-larut. Seharusnya, sebagai muslim yang mengangungkan saudaranya, kita pun turut bersyukur jika orang lain menerima nikmat.

10. Hasud atau Dengki adalah perasaan tidak senang atas nikmat yang diterima oleh orang lain, berkeinginan agar nikmat itu hilang, dan merasa senang jika orang lain mendapatkan musibah. Rosulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist :

اِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَاِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ الْنَّارُ الْحَطَبَ
Artinya :
"Jauhilah kamu sekalian sifat hasud, karena sesungguhnya sifat hasud bisa memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar".

11. Kufur adalah perasaan tidak mempercayai adanya Allah SWT serta nikmat dan rohmat yang Dia berikan untuk hamba-Nya. Orang yang memiliki sifat kufur disebut kafir.

12. Nifak berpura-pura dengan menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukannya, sedangkan orang yang memiliki sifat nifak disebut munafik. Orang munafik dikenal sebagai orang yang berwajah dua, dia berusaha berbuat baik di depan orang lain, tetapi berkebalikan ketika berada dibelakang.

13. Syirik adalah menyekutukan Allah SWT dengan makhluk-Nya, sedangkan orang yang memiliki sifat syirik disebut musyrik. Syirik merupakan dosa yang paling besar yang dilakukan hamba kepada Allah SWT.

14. Yaksu atau Putus Asa adalah perasaan tidak akan pernah mendapatkan rohmat dan nikmat dari Allah SWT. Perasaan ini biasa timbul karena sebuah penderitaan dan masalah besar yang menimpa. Dan pada saat itulah syetan membisikan tipuan untuk menyalahkan diri, menyalahkan keadaan, bahkan menyalahkan takdir Allah SWT. Inilah yang menyebabkan harapan untuk mendapatkan rohmat, nikmat, dan ampunan semakin redup.

15. Dan lain-lain.