Pengertian, Pembagian, dan Dasar Tentang Talqin

Pengertian, Pembagian, dan Dasar Talqin

Talqin merupakan hal yang disunnahkan dalam syariat islam, karena talqin sendiri merupakan praktek-praktek membimbing seseorang yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Begitu pula, talqin sampai saat ini sudah menjadi syariat yang membuadaya di kalangan umat islam.


Pengertian Talqin

Menurut bahasa, talqin berasal dari wazan fa’ala yaitu berarti mengajarkan atau mendikte.

لَقَّنَ - يُلَقِّنُ - تَلْقِيْنًا

Sedangkan untuk mengetahui pemahaman talqin menurut istilah, maka pembagian talqin pada poin berikut akan memperjelas pengertian talqin itu sendiri pada poin ini.


Pembagian Talqin

Dalam kenyataannya, talqin sendiri dibagi menjadi 2 macam sebagaimana amaliyah yang sudah membudaya, khususnya dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sendiri :

1. Talqin Orang Yang Sedang Naza’

Yaitu mengajarkan atau mendikte orang yang dalam keadaan naza’ dengan bacaan kalimat tahlil. Tujuannya adalah agar orang tersebut mampu melafadzkan kalimat tauhid sebagai akhir kata dalam hidupnya, sehingga dia berpulang dalam keadaan husnul khotimah

Adapun talqin orang yang sedang dalam keadaan naza’ sudah tidak lagi diragukan dasar haditsnya, karena Rasulullah SAW sendiri juga mengajarkan kepada umatnya untuk melakukannya, sebagaimana dalam salah satu sabdanya :

لَقِّنُوْا مَوْتَاكُمْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ، فَاِنَّهُ مَنْ كَانَ اٰخِرُ كَلَامِهِ لَا اِلٰهَ الَّا اللّٰهُ عِنْدَ الْمَوْتِ دَخَلَ الْجَنَّةَ يَوْمًا مِنَ الدَّهْرِ، وَاِنْ كَانَ اَصَابَهُ قَبْلَ ذٰلِكَ مَا اَصَابَهُ - رواه ابن حبان وصححه الألباني في صحيح الجامع

"Ajarilah orang mati kalian dengan kalimat "la ilaha illallah", sesungguhnya barang siapa akhir perkataannya adalah "la ilaha illallah" maka dia measuk surga pada hari di suatu masa, meskipun sebelumnya telah menimpanya apa yang telah dia timpa" (HR. Ibnu Hibban, dan dinilai shohih oleh Syekh Albani di dalam Kitab Shohih Al-Jami').

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ كَانَ اٰخِرُ كَلَامِهِ لَا اِلٰهَ الَّا اللّٰهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ - رواه احمد وابو داود

"Barang siapa akhir perkataannya adalah "la ilaha illallah", maka wajib baginya surga"

Dasar hadits-hadits di atas menunjukkan pentingnya talqin kepada orang yang sedang dalam keadaan naza' atau sakarotul maut.

2. Talqin Mayit Sesudah Dipendam

Yaitu mengajarkan mayit dengan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban kubur sebagai pengingat kepadanya. Untuk poin talqin mayit, secara lebih jelas akan dijelaskan pada posting selanjutnya. Baca lebih lanjut : Dasar Tentang Kesunnahan Talqin Mayit Sesudah Dipendam.