9 Pengaruh dan Dampak Buruk Perceraian Terhadap Anak

Perceraian merupakan masalah serius dalam berumah tangga, jalan terakhir yang harus ditempuh oleh suami dan istri yang tidak mampu mempertahankan ikatan. Mungkin bagi kedua belah pihak, perceraian adalah jalan satu-satunya, tetapi tanpa disadari akan menumbuhkan pengaruh buruk yang besar bagi kehidupan anak :

1. Muncul Tekanan Psikologis Pada Diri Anak

Pengaruh pertama akibat pertengkaran atau perceraian orangtua, tentu membuat kondisi mental anak sangat tertekan. Anak akan merasa sedih, down, gelisah, stress, atau bahkan sampai depresi berat, dan tentu saja kondisi mental seperti ini akan mempengaruhi setiap hal dalam kehidupan anak.

2. Anak Menjadi Minder dan Kurang Percaya Diri

Anak juga mungkin akan menjadi seorang yang pendiam, minder, dan kurang percaya diri dalam bergaul dengan teman-teman dan orang-orang di sekitarnya, menghabiskan waktu dalam kesendirian akibat batin yang tertekan.

3. Anak Mulai Berprilaku Kasar

Ingatlah bahwa pertengkaran bukanlah hal yang baik apalagi sampai di depan anak-anak. Ini bisa saja menjadikan prilaku anak menjadi lebih kasar seperti membantah, membangkang, dan memberontak. Prilaku kasar seperti ini juga bisa saja melibatkan teman-teman dan orang-oran di sekitarnya sebagai korban.

4. Anak Tidak Betah di Rumah

Kebanyakan anak sebagai korban pertengkaran dan perceraian orangtua, mereka tidak mengurung diri di rumah. Justru, mereka merasa tidak layak dan tidak betah di rumah, menghabiskan waktu ke tempat-tempat hiburan dan lainnya.

5. Anak Mudah Terjerumus Dalam Pergaulan Bebas

Luapan kegelisahan hati anak akibat perceraian orangtua, memaksanya untuk mendapatkan hiburan dalam mengisi kekosongan hati, jarang pulang ke rumah, merokok, mabuk minuman keras, pergaulan bebas lawan jenis, dan mungkin bisa saja melakukan hamil di luar nikah.

6. Anak Mudah Terjerumus Dalam Narkoba

Sesuai dengan beberapa dampak buruk pada ke lima point di atas, kondisi psikologis tertekan, jarang pulang rumah, pergaulan bebas, bahkan sampai terlibat narkoba. Logikanya, anak ingin menghibur diri dan menghilangkan kegundahan hati dengan melewati jalan pintas. Tentu saja banyak kasus seorang pelajar terlibat narkoba akibat pertengkaran atau perceraian orangtua, baca juga : 5 Faktor Utama Penyebab Penyalahgunaan Narkoba. https://www.pelangiblog.com/2016/01/5-faktor-utama-penyebab-penyalahgunaan.html

7. Perceraian Orangtua Menjadi Trauma Berkepanjangan Bagi Anak

Selain kondisi psikologis down, perceraian juga mengakibatkan trauma berkepanjangan bagi anak. Trauma seperti ini bisa saja menghalangi anak dalam hal percintaan karena takut akan berakhir seperti kedua orangtuanya.

8. Kehidupan Anak Mulai Kacau

Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang kedua orangtua sepenuhnya karena orangtua adalah penyangga dan pemberi kepercayaan bagi anak. Tentu saja perceraian akan mengurangi bahkan menghilangkan perhatian dan kasih sayang tersebut. Akibatnya kehidupan anak sedikit demi sedikit mulai kacau, ini seperti turunnya prestasi di sekolah, ketidakyakinan untuk menggapai cita-cita, dan lain sebagainya.

9. Anak Bisa Saja Bertindak Melewati Batas

Hal utama yang perlu didapatkan seorang anak dari orangtua adalah kasih sayang. Jika orangtua bercerai, maka rasanya kasih sayang keduanya muli surut bahkan pudar. Dampak terburuk dari perceraian adalah tindakan anak di luar batas asusila, misalkan hilangnya keyakinan, melakukan tindakan kriminal, dan lain sebagainya. Semua itu dilatarbelakangi karena kesalahan kedua orangtuanya.