Teriakan Hati Para Guru Swasta

Saat kita belajar di sekolah dasar dulu, guru adalah sebutan bagi pahlawan tanpa tanda jasa. Guru memberikan kontribusi dalam mencerdaskan bangsa, ia mendidik dan menyalurkan ilmunya kepada para generasi muda. Begitu besar pengorbanan seorang guru bagi bangsa ini, tetapi bangsa tidak begitu menghargai profesi seorang guru. 

Gaji guru sedikit dan jauh di bawah gaji para pengawai kantor apalagi gaji guru di kalangan pedesaan. Bila dikalkulasi, pada sekitar tahun 2013-2014 ini, gaji pegawai kantor sekitar Rp. 1.740.000 – Rp. 2.500.000 per bulan. Secara umum gaji guru swasta di kalangan perkotaan sekitar Rp. 700.000 – Rp. 1.500.000 per bulan, sedangkan gaji guru swasta di kalangan pedesaan sekitar Rp. 130.000 – Rp. 300.000 per bulan. Bisa kita bayangkan betapa jauh selisih antara gaji para pegawai kantor.

Jika kita cermati lagi, pegawai kantor hanya banyak menguntungkan perusahaan tempat ia bekerja. Sedangkan jasa seorang guru swasta bukan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk para generasi muda, bangsa, dan negara. Jika ditinjau dari segi manfaat bagi bangsa, seharusnya gaji guru khususnya guru swasta bisa lebih tinggi daripada gaji para pegawai kantor. Meskipun demikian, pemerintah pun sudah mencoba memperhatikan para guru swasta (walaupun masih belum maksimal) dengan memberikan beberapa tambahan gaji yang diantaranya adalah gaji TF (Tunjangan Fungsional) yang bisa diambil setelah satu tahun sebesar Rp. 3.000.000 dan gaji sertifikasi sekitar Rp. 1.500.000 perbulan bagi mereka yang sudah memenuhi syarat mendapatkan sertifikasi.

Namun, kuota dan prosentase guru swasta yang mendapatkan sertifikasi sangat kecil dibanding guru swasta yang belum mendapatkan sertifikasi. Misalnya dalam satu sekolah dengan 20 guru, mungkin hanya sekitar 5 orang yang mendapatkan sertifikasi, hal itu dikarenakan untuk mendapatkan sertifikasi pun sangat sulit dan harus menunggu beberapa 5 tahun pengabdian. Lalu bagaimana nasib guru swasta yang belum mendapat sertifikasi ?. Disinilah masalah internal bagi para guru swasta :

1. Kesenjangan Gaji

Kesenjangan inilah yang menjadikan beberapa masalah dalam dunia pendidikan khususnya di dalam  sekolah. Dengan gaji yang relatif sedikit, para guru swasta banyak yang mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mereka tidak hanya akanberharap pada gaji dari sekolah karena tentu saja gaji yang diberikan oleh sekolah jelas-jelas tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup. Karena banyak guru swasta yang mencari pekerjaan sampingan, otomatis waktu mereka lebih banyak terbuang oleh lelah. Akibatnya menjadikan banyak guru yang tidak aktif masuk sekolah mungkin karena lelah atau tidak lagi bersemangat akibat gaji yang sedikit.

2. Beban Pikiran

Disamping masalah gaji, energi pikiran yang dikeluarkan guru sangat banyak saat mengajar. Guru sudah mencurahkan pikiran dan tenaga untuk memintarkan para murid. Setiap hari guru harus mempersiapkan materi, metode, media, strategi, dan beberapan perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, prota, promes, dan lain-lainnya.

3. Beban Hati

Beban paling besar bagi seorang guru adalah hati. Ketika banyak siswa yang tidak faham dengan materi yang diajarkan, guru merasa terpukul karena tidak bisa memberikan pemahaman kepada siswanya lantaran materi yang diajarkannya. Apalagi saat berhadapan dengan para murid yang serba nakal, guru hanya bisa mengelus dada dan menyimpan perih oleh tingkah para muridnya. Berbeda dengan murid-murid zaman dulu yang memang benar-benar menghormati guru dan berharap ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, murid-murid zaman sekarang sangat parah. Guru hanya dianggap sebagai orang biasa dan akan terlupakan saat para murid lulus sekolah. Ya, seolah-olah jasa guru tidak berarti di mata para muridnya. Ini adalah beban hati bagi para guru.

Jika kita menyadari besarnya pengorbanan dan pengabdian guru swasta untuk bangsanya, maka akankah kita sebagai murid hanya bisa tertawa ? Akankah kita sebagai pemerintah masih bisa berpaling tanpa menoleh sedikit pun ? Akankah kita sebagai para pegawai dan lainnya hanya bisa memandang rendah ?. Ingatlah bahwa masa depan bangsa ini, ada di atas punggung para guru.

Bersabarlah wahai para guru yang mulia, meskipun engkau hanya mendapat sesuap nasi dari gajimu, meskipun engkau telah menghabiskan tenaga, pikiran, dan waktumu, meskipun para murid-muridmu selalu menertawakamu, meskipun orang lain memandang rendah kepadamu. Tetapi Tuhanmu memandangmu sebagai manusia yang mulia, Dia akan membalasmu dengan kebaikan yang berlipat, hari dimana para orang yang merendahmu akan menundukkan kepala mereka, sedangkan kamu mengangkat kepalamu !!!

Artikel ini direkomendasikan bagi para guru yang ikhlas ingin mencerdaskan anak bangsa, para guru swasta, para guru mengaji, dan para guru TPQ.