Mungkin Allah Sudah Bosan Dengan Kita


PelangiBlog.Com – Pada sholat Jum’at kali ini, saya mendapatkan banyak pelajaran dari khutbah yang telah disampaikan oleh Ust. Dimyati Lathif (dari Kec. Maduran, Kab Lamongan). Beliau menjelaskan tentang faidah istighfar dan dzikrullah, dengan mencampurnya dengan beberapa kisah inspiratif. Salah satu kisah yang Beliau sampaikan pada khutbah Jum’at hari ini adalah sebagai berikut :

Dikisahkan ada seorang tukang pande besi miskin yang hidup dalam kesensaraan. Kemiskinan membuatnya merasa hidupnya begitu hampa dan sia-sia, apalagi melihat tingkah orang-orang kaya yang selalu membuatnya iri dan ingin hidup seperti mereka.

Penderitaan hidup dalam kemiskinan yang dijalani oleh si tukang pande besi memaksanya tidak bisa menerima kenyataan yang ada. Bahkan sesekali ini bertanya-tanya akan keadilan Allah SWT “mengapa Allah memberikan hidup kepadaku seperti ini ?”. Dia sudah benar-benar bosan menjalani kehidupan yang penuh penderitaan tersebut.

Suatu saat, si tukang pande besi berkeingininan untuk menemui seorang syekh yang arif untuk meminta nasehat baik. Si tukang pande besi ini pun segera pergi menemui seorang syekh yang cukup ternama di zamannya.

Dia pun mengeluh dan bertanya kepada Syekh “Wahai Syekh, saya sudah merasa bosan dengan kehidupan ini. Saya adalah seorang yang miskin, tak peduli beberapa kali saya berusaha tetapi nasib selalu sama, hidup saya tidak pernah berubah dan selalu dilanda derita. Kadang, saya merasa iri melihat orang-orang kaya, dan bertanya pada diri saya sendiri “mangapa Allah SWT memberikan penderitaan hidup ini kepadaku ?’”.

Syekh tersebut faham betul dengan apa yang dirasakan si tukang pande besi. Sejenak syekh tersebut mengambil dan menhembuskan nafas, kemudian dia menjawab “Mungkin Allah SWT sudah bosan denganmu ?”.

Si tukang pande besi cukup kaget mendengar jawaban dari Syekh, lantas menanggapi jawaban tersebut “Bagaimana bisa Allah SWT bosan dengan saya ?”

Syekh tersebut menjawab “Karena Allah tidak bisa menemukanmu”.

Si Tukang pande besi menyangkal “Bagaimana bisa Allah tidak bisa menemukanku ? Bukankah Dia adalah Maha Melihat lagi Maha Mengetahui ?”.

Syekh tersebut menjawab lagi “Benar, tetapi mungkin kamu ada di barisan orang-orang yang sholat berjama’ah, tetapi Allah tidak mememukanmu di sana. Mungkin kamu ada di barisan orang-orang yang  melakukan sholat sunnah, tetapi Allah tidak menemukanmu di sana. Mungkin kamu ada di barisan orang-orang yang berjuang di jalan Allah, tetapi Allah tidak menemukanmu di sana”.

Kemudian syekh tersebut membacakan potongan ayat dari salah satu Al-Qur’an, surat  Al Baqoroh ayat 152 :

فَاذْكُرُوْنِيْ أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
Artinya :
Maka ingatlah kamu kepada-Ku, nisacaya Aku akan mengingatmu. Dan bersyukurlah kamu kepada-Ku dan jangan kamu mengingkarinya.

Sesaat kemudian, si tukang pande besi pun menangis tersedu-sedu sambil membaca istighfar. Syekh tersebut pun menambahkan “Ingatlah kamu kepada Allah atas apa saja yang menimpamu, bersyukurlah kepada-Nya atas baik dan buruk nasibmu, dan perbanyak memohon ampun kepada-Nya atas dosa-dosamu, maka Allah akan memberikan kehidupan yang tentram dan sejahtera kepadamu”.

Hal ini juga dikuatkan dalam hadist Rosulullah SAW, seperti di bawah ini :

مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ, جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا, وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا, وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya :
“Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan baginya kebahagiaan dari setiap kesedihan, jalan keluar dari setiap kesempitan, dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”

Demikian kisah menarik seorang pande besi miskin dan seorang syekh, semoga bisa memberikan celah kecil pada hati kita yang masih tertutup.