Kisah Wanita Pelacur Yang Melahirkan 7 Nabi Bani Israil

Kisah Wanita Pelacur Yang Melahirkan 7 Nabi Bani Israil

Kisah Wanita Pelacur Yang Melahirkan 7 Nabi Bani Israil - Diceritakan dari Za’dzan, diceritakan dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud, diceritakan dari Sahabat Salman Al-Farisi bahwa dahulu kala hiduplah seorang wanita yang cantik di tengah-tengah penduduk Bani Israil. Tak hanya cantik, tetapi wanita ini juga kaya raya dan ahli fitnah dengan kecantikan dan keanggunannya.

Rumah wanita itu selalu terbuka lebar setiap harinya, sedangkan dia duduk telentang di atas ranjang tepat lurus pada pintu rumahnya, sehingga setiap pria yang melewati rumah itu termakan fitnah oleh kecantikannya dan tertarik untuk mendekatinya. Kemudian, wanita itu meminta kepada setiap pelanggan untuk memberikan uang sebesar 10 keping dinar atau lebih untuk bisa menggaulinya.

Suatu hari seorang pria yang merupakan abid (orang yang ahli beribadah) dari penduduk Bani Israil melewati rumah pelacur wanita itu. Tanpa sengaja dia melihat rumah yang terbuka dan di dalamnya duduk seorang wanita nan cantik jelita. Hati pria itu pun hanyut oleh kecantikan wanita itu, rasa ingin menggauli wanita itu.

Hati pria itu pun dipenuhi oleh rasa dilema sehingga dia memohon kepada Allah SWT untuk menghilangkan hasrat dan nafsu dalam dirinya. Namun, keinginan nafsunya tak kunjung hilang bahkan semakin menjadi-jadi. Akalnya pun terkalahkan oleh keinginan nafsu yang semakin membakar hati. Untuk memanuhi hasrat nafsunya, pria itu pun akhirnya menjual kain tenun dan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit hingga sampai beberapa keping dinar, sesuai yang dibutuhkan.

Pria itu pun mendatangi wanita pelacur tersebut, dan dia meminta kepada pria itu untuk menyerahkan uangnya kepada perwakilan wanita itu. Pria itu pun diminta untuk memasuki sebuah ruang khusus yang telah disediakan. Di sana, wanita itu berhias dengan cantiknya dan duduk di atas ranjang. Pria itu pun segera mendekatinya dan duduk di samping wanita cantik itu di atas ranjang.

Tak lama kemudian, wanita itu pun membeberkan badannya sambil telentang dan siap untuk dimangsa. Namun, atas rahmat Allah SWT dan berkat rutinitas ibadah yang dilakukan, hati pria itu pun membisikkan hal lain, “Sesungguhnya Allah SWT melihatku dalam keadaan buruk ini di atas Arsy, sedangkan aku melakukan perkara haram, maka leburlah semua amalku”.

Hati pria itu menjadi semakin takut akan ke-Esaan Allah, tubuhnya gemetaran, dan wajahnya pun mulai memucat. Wanita yang tengah bersiap itu melihat wajah pria di hadapannya menjadi pucat, dia pun bertanya kepada pria itu, “Apa yang sedang terjadi padamu ?”.

Pria yang ketakutan itu pun menjawab, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT, Tuhanku, maka izinkanlah aku untuk keluar !”.

Wanita cantik itu pun berkata, “Sesungguhnya kebanyakan orang akan menginginkan apa yang telah mereka dapatkan, maka kerjakan apa yang sekarang ada padamu !”.

Pria itu pun menjawab, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah yang Maha Agung atas Pujian-Nya, sesungguhnya harta yang telah aku berikan kepadamu adalah milikmu secara halal”.

Kemudian, wanita cantik itu bertanya, “Apakah kamu belum pernah melakukan ini (zina) sekalipun ?”. Pria itu pun menjawab, “Tidak”. Wanita itu pun bertanya untuk terakhir kalinya, “Dari mana asalmu dan siapa namamu ?”.

Pria itu pun memberitahu nama dan tempat tinggalnya kepada wanita itu sebelum dia pergi meninggalkannya. Dan selama dia pergi meninggalkan wanita itu, dia bergumam dengan sendirinya, “celaka dan kerusakan” sembari meneteskan air mata.

Rupanya, setelah kejadian itu, wanita cantik itu pun terketuk hatinya atas rahmat Allah SWT dan berkah pria itu, perasaan takut kepada Tuhan pun semakin bermunculan dalam hatinya, sampai-sampai dia berkata kepada dirinya sendiri, “Orang itu telah melakukan awal perbuatan dosa, namun hatinya telah dimasuki oleh ketakutan pada Tuhannya. Sedangkan aku telah melakukan perbuatan dosa selama sekian tahun, dan Tuhan yang dia takuti adalah Tuhanku, maka seharusnya ketakutanku lebih besar daripada ketakutannya”.

Saat itu pula, wanita itu pun semakin sadar dan semakin takut kepada Allah SWT, dia menutup pintu rumahnya, dia mengenakan pakaian yang kusut nan lama sebagai bentuk kehinaan diri dan mulai melakukan ibadah atas kehendak Allah SWT.

Wanita itu pun mulai berpikr dan berkata pada dirinya sendiri, “Sesungguhnya jika aku bisa menemui pria itu, mungkin dia bisa menikahiku dan aku ada di sisinya, aku akan belajar darinya tentang perkara agamaku, dan dia bisa menjadi penolong bagiku untuk melakukan ibadah kepada Tuhanku”.

Atas izin dan rahmat Allah SWT, wanita cantik itu pun pergi untuk mencari pria yang telah menyadarkan dirinya dengan membawa beberapa bekal dan harta dalam perjalanan. Sampailah dia pada perkampungan tempat tinggal pria itu seperti apa yang telah dia tanyakan pada pria itu tempo hari.

Wanita itu pun menanyakan tentang keberadaan dan tempat tinggal pria itu kepada para penduduk desa, mereka pun mengantarkan wanita itu untuk menemui pria itu.  Sesampainya wanita itu di depan rumah pria itu, penduduk desa memberitahu bahwa ada seorang wanita datang dari jauh mencarinya.

Pria itu pun keluar dari dalam rumahnya untuk menemui serang wanita yang mencarinya, sedangkan wanita itu pun membuka cadar agar pria itu mengetahui dirinya. Namun, alangkah begitu terkejutnya bahwa wanita yang mencarinya adalah seorang pelacur waktu itu.

Pria itu mengingat tentang apa yang hendak terjadi antara dirinya dan wanita itu, seketika itu pula pria itu menjerit keras kemudian tubuhnya jatuh tersugkur di atas tanah. Ya, pria itu pun meninggal dunia saat itu pula.

Setelah proses pemakaman selesai, wanita cantik itu pun masih terlihat sedih, dia datang jauh-jauh untuk tujuan baik demi menemui pria itu, namun saat itu pria itu meninggal dunia. Kemudian wanita itu pun bertanya kepada para penduduk, “Apakah dia memiliki seorang keluargayang membutuhkan istri ?”.

Para penduduk desa pun menjawab kepada wanita cantik itu, “Dia memiliki seorang saudara yang sholeh, tetapi sensara dan tidak memiliki harta”. Wanita itu dengan senang hati berkata, “Tidak masalah, karena sesungguhnya aku memiliki harta yang cukup untuk kita”.

Pada akhirnya, wanita cantik itu pun menikah dengan pria sholeh yang miskin, yang merupakan saudara dari pria yang dicarinya. Dari pernikahan keduanya, Allah SWT mengaruniai tujuh keturunan, yang mana tujuh keturunan mereka merupakan nabi pada masa Bani Israil. Hal ini dikarenakan berkah dari ketaatan, niat baik nan tulus, dan keteguhan hati untuk bertaubat dan kembali kepada Allah SWT.

______________

______________

Sumber : Kitab Tanqihul Qoul, Bab Ke-23, Keutamaan Taubat.
Penulis : Imam Nawawi Al-Banteni.