Qasidah Sa'duna Fiddunya (Khadijah Kubra), Lirik dan Terjemah

Qasidah Sa'duna Fiddunya (Khadijah Kubra), Lirik dan Terjemah

Qasidah Sa'duna Fiddunya (Khadijah Kubra), Lirik dan Terjemah - Syair qasidah "Sa'duna Fiddunya" atau biasa juga disebut syair qasidah "Khadijah Kubra", merupakan syair karya seorang wali besar asal Quwairoh (dibaca "Guweireh" dengan dialek orang Hadhromi) Hadhramaut yaitu Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor, yang merupakan ayah dari Habib Muhammad Al-Muhdhor, Bondowoso.

Kemudian, kalimat awal qasidah ini ditambahkan oleh Sayyid Muhammad Al-Maliki yang beliau dapatkan dari "hatif" (bisikan suara tanpa rupa dari alam ruhaniyyah) (Sumber : pesantren[dot]id).

Begitu pula halnya, menurut Gus Idror, putra Al-Maghfurlah Mbah Maimun Zubair, memang dalam teks qasidah "Sa'duna Fiddunya" di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, terdapat perbedaan dengan teks aslinya. Hal itu merupakan perubahan dari Al-Maghfurlah Mbah Maimun Zubair sendiri, beliau mendapatkan perubahan teks tersebut bukan dari alam dhohiriyyah tetapi didikte dari alam ruhaniyyah. Gus Idror sendiri baru bisa menceritakan ini setelah Al-Maghfurlah Mbah Maimun Zubair wafat, setelah qasidah ini menjadi viral (sumber : nu[dot]or[id).

Syair qasidah "Sa'duna Fiddunya" atau "Khadijah Kubra" merupakan syair qasidah yang disukai oleh Al-Maghfurlah Mbah Maimun Zubair semasa beliau masih hidup, dan menjadi viral di media sosial semenjak beliau wafat. Jadi, bisa dikatakan bahwa qasidah ini dipopulerkan oleh beliau di Indonesia.


قَصِيْدَةُ الْاِسْتِغَاثَةِ

بِالسَّيِّدَةِ خَدِيْجَةَ وَالسَّيِّدَةِ فَاطِمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا

وَزَادَهَا السَّيِّدُ مُحَمَّد عَلَوِى الْمَالِكِى فِيْ أَوَّلِهَا بِهَاتِفٍ سَمِعَهُ فِي الْمَعْلَاهُ وَرَوَاهَا الشَّيْخُ مَيْمُوْن زُبَيْر السَّارَانِى عَنْهُ

"Qasidah Istighosah - dengan perantara Sayyidah Khadijah dan Sayyidah Fatimah ra - Ditambahkan oleh Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki di dalam awalnya di dalam bisaikan sura yang beliau dengar di ma'la beliau dan diriwayatkan oleh Syekh Maimun Zubair As-Sarani (Sarang) dari Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki".

سَعْدُنَا بِالدُّنْيَا فَوْزُنَا بِالْأُخْرَى # بِخَدِيْجَةَ الْكُبْرَى وَفَاطِمَةَ الزَّهْرَا

"Kebahagiaan kami di dunia, Keberuntungan kami di akhirat # Dengan perantara Khadijah Al-Kubra dan Fatiman Az-Zahra"

يَا أُهَيْلَ الْمَعْرُوْف وَالْعَطَا وَالْمَأْلُوْف # غَارَةً لِلْمَلْهُوْف إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Wahai pemilik kebaikan dan pemberian yang disukai # Berikanlah kepada orang yang sedang susah, sungguh kalian lebih mengerti dirinya"

يَا أُهَيْلَ الْمَطْلُوْب وَالْعَطَا وَالْمَوْهُوْب # نَفْحَةً لِلْمَكْرُوْب إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Wahai pemilik sesuatu yang dicari, pemberian, dan sesuatu yang diberikan # Berikanlah kepada orang yang bersusah hati, sungguh kalian lebih mengerti dirinya"

يَا أُهَيْلَ الْإِحْسَانْ وَالْعَطَا وَالْغُفْرَانْ # عَطْفَةً لِلْجِيْرَانْ إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Wahai pemilik kebaikan, pemberian, dan ampunan # Kasihanilah tetangga dekat, sungguh kalian lebih mengerti dirinya"

يَا أُهَيْلَ الْإِسْعَادْ وَالْعَطَا وَالْإِرْفَادْ # غَارَةً لِلإِسْعَادْ إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Wahai pemilik kebahagiaan, pemberian, dan pertolongan # Berikanlah kepada pencari kebahagiaan, sungguh kalian lebih mengerti dirinya"

يَا أُهَيْلَ الْإِسْعَافْ وَالْعَطَا ذِيْ هَوَافْ # أَمْنَةً لِلْمُخْتَافْ إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Wahai pemilik bantuan dan pemberian yang mencukupi # Berikanlah keamanan kepada orang yang takut, sungguh kalian lebih mengerti darinya"

يَا أُهَيْلَ الْجَاهَاتْ وَالْمَنْحِ وَالْفَاقَاتْ # وَالدَّرْكِ وَالْغَارَاتْ إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Wahai pemilik pangkat (derajat mulia), pemberi bagi orang-orang miskin # Penggapai dan pengasih, sungguh kalian lebih mengerti dirinya"

يَا أُهَيْلَ الْهَامَاتْ يَاجَمَالَ الْحَمْلَاتْ # يَا رِجَالَ الْعَزْمَاتْ إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Wahai pemilik kekuatan, wahai pembawa ilmu syariat # Wahai para wali pemilik cita-cita luhur, sungguh kalian lebih mengerti tentangnya"

يَا اهْلَ بَيْتِ الْمُخْتَارْ عَالِيِّيْنَ الْمِقْدَارْ # اِشْفَعُوْا لِلْمُحْتَارْ إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Wahai keluarga Nabi yang terpilih, yang memiliki derajat tinggi # Berilah syafaat kepada orang yang bingung, sungguh kalian lebih mengerti dirinya"

يَا اهْلَ بَيْتِ الْهَادِيْ قُدْوَتِيْ وَاسْيَادِيْ # أَجْزِلُوْا لِيْ زَادِيْ إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Wahai keluarga Nabi yang memberi petunjuk, panutanku dan pemimpinku # Limpahkanlah bekal bagiku, sungguh kalian lebih mengerti tentangnya"

قَدْرُكُمْ رَافِعْ عَالْ وَعَطَاكُمْ هَطَّالْ # وَسَنَاكُمْ هَيَالْ أَرْسِلُوْا لِيْ نَهْرَا

"Derajat kalian tinggi sekali dan pemberian kalian terus mengalir # Kemuliaan kalian curahanku, datangkanlah sungai untukku"

أَنْتُمُوْا خَيْرُ النَّاسْ جُوْدُكُمْ يَشْفِيْ الْبَاسْ # اِشْفَعُوْا لِلْقَسَّاسْ إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Kalianlah sebaik-baik manusia, kebaikan kalian bisa menyembuhkan penyakit # Berilah syafaat kepada tukang fitnah, sungguh kalian lebih mengerti dirinya"

بِخَدِيْجَةْ أُمِّيْ ذِيْ تَجَلِّيْ هَمِّيْ # أَجْزِلُوْا لِيْ قَسْمِيْ إِنَّكُمْ بِهْ أَدْرَى

"Dengan perantara Khadijah ibuku, penghilang kesusahanku # Kasihilah bagian untukku, sungguh kalian lebih mengerti tentangnya"

وَاهْتِفِيْ بِالزَّهْرَاء ذِيْ تَعَالَتْ قَدْرًا # وَتَجَلَّتْ فَخْرًا إِنَّهَا بِهْ أَدْرَى

"Kupanggil dengan perantara Az-Zahra pemilik derajat luhur # Agung nan membanggakan, sungguh beliau lebih mengerti tentangnya"

وَأَبِيْهَا الْمُخْتَارْ وَالْمُصَاحِبْ فِيْ الْغَارْ # وَعَلِيِّ الْكَرَّارْ إِنَّهُمْ بِهْ أَدْرَى

"Serta ayahandanya Nabi terpilih, juga orang yang menemaninya di gua (Abu Bakar) # Dan Ali Al-Karrar, merekalah orang-orang yang lebih mengerti"

وَأهْلِ شِعْبِ الْمَعْلَاهْ وَلِلْمِنَى فِيْ عُلَاهْ # حَيُّ تِلْكَ الْمَوْلَاهْ إِنَّهُمْ بِيْ أَدْرَى

"Dan dengan perantara penduduk Ma'la dan Mina yang tinggi derajatnya # Hiduplah mereka para pemimpin, sungguh merekalah yang lebih mengerti diriku"

وَبِحَقِّ السِّبْطَيْن لِلنَّبِيْ نُوْرِ الْعَيْن # وَبِجَاهِ الْعَمَّيْن إِنَّهُمْ بِيْ أَدْرَى

"Dan dengan perantara dua cucu Nabi yang menjadi cahaya pelita # Serta berkat pangkat (derajat mulia) dua paman Nabi, sungguh merekalah yang lebih mengerti diriku"

وَبِذَاتِ الْعِلْمَيْن عَائِشَةْ نُوْرِ الْعَيْن # زَوْجِ خَيْرِ الْكَوْنَيْن إِنَّهَا بِيْ أَدْرَى

"Dan dengan perantara pemilik dua ilmu (dunia-akhirat) Sayyidah Aisyah, yang menjadi cahaya hati # Yang menjadi istri sebaik-baik manusia di dua alam (jin-manusia), sungguh beliau yang lebih mengerti diriku".