Hukum Mad Lazim Harfi Musyba' dan Contohnya

Hukum Mad Lazim Harfi Musyba' dan Contohnya

Hukum Mad Lazim Harfi Musyba' - Mad lazim harfi musyba' merupakan salah satu hukum bacaan mad yang hanya akan ditemukan di fawatihus suwar, seperti di ayat pertama Surat Yasin, Surat Al-Baqarah, dan lainnya. Namun, sebelum kita membahas mengenai topik yang tercantum sesuai judul posting ini, ada 2 hal yang perlu juga untuk dicatat:

Pertama, Hukum Mad Lazim terbagi menjadi 4, yaitu :

  1. Mad Lazim Harfi Musyba’ (الْمَدُّ اللاَّزِمُ الْحَرْفِى الْمُشْبَعُ)
  2. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi (الْمَدُّ اللَّازِمُ الْمُخَفَّفُ الْحَرْفِيُّ)
  3. Mad Lazim Kalimi Mutsaqqal (الْمَدُّ اللَّازِمُ الْمُثَقَّلُ الْكَلِمِيُّ)
  4. Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf (الْمَدُّ اللَّازِمُ الْمُخَفَّفُ الْكَلِمِيُّ)

Kedua, hukum bacaan mad lazim harfi musyba’ memiliki istilah yang berbeda-beda dalam beberapa referensi kitab kuning, seperti:

  1. Dalam Kitab Hidayatul Mustafid, hukum bacaan ini disebut dengan istilah Mad Lazim Harfi Musyba’
  2. Dalam Kitab Tuhfatul Athfal, hukum bacaan ini disebut dengan istilah Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
  3. Dalam Kitab Syifa’ul Jinan, hukum bacaan ini merupakan bagian dari Mad Lazim Muthawwal.

Ketiga istilah menunjukkan perbedaan istilah saja, adapun pengertian, penjelasan, dan contohnya adalah sama dalam ketiga referensi kitab yang disebutkan.


Hukum Mad Lazim Harfi Musyba’

Oke, langsung saja, dalam artikel kali ini, saya akan mencoba untuk membahas mengenai hukum mad lazim yang pertama. Karena saya mengutip dari Kitab Hidayatul Mustafid, maka saya akan menjelaskan sebagaimana apa yang diterangkan di dalam Kitab Hidayatul Mustafid.

1. Pengertian Mad Lazim Harfi Musyba’

Apabila dilihat dari bahasanya:

  • "Mad" (الْمَدُّ) artinya panjang
  • "Lazim" (اللاَّزِمُ) artinya pasti atau harus
  • "Harfi" (الْحَرْفِى) artinya sebangsa huruf
  • "Musyba’" (الْمُشْبَعُ) artinya dikenyangkan atau dipenuhi.

Sedangkan menurut istilah sebagaimana dalam Kitab Hidayatul Mustafid, "mad lazim harfi musyba'" (الْمَدُّ اللاَّزِمُ الْحَرْفِى الْمُشْبَعُ) adalah:

هُوَ اَنْ يُوْجَدَ حَرْفٌ فِيْ فَوَاتِحِ السُّوَرِ هِجَائُهُ ثَلَاثَةُ اَحْرُفٍ اَوْسَطُهَا حَرْفُ مَدٍّ وَالثَّالِثُ سَاكِنٌ

"Mad Lazim Harfi Musyba' adalah apabila ditemui huruf di dalam fawatihus suwar. Huruf tersebut memiliki 3 ejaan huruf, di tengahnya adalah huruf mad, dan huruf ketiga adalah mati (disukun)".

Fawatihus suwar sendiri adalah ayat-ayat yang menjadi pembuka setiap surat dalam Al-Qur’an. Ada banyak pembagian fawatihus suwar, tetapi yang dimaksud dengan fawatihus suwar di sini adalah huruf tahajji. Insya’allah akan saya bahas fawatihus suwar dalam artikel yang akan datang.

2. Contoh Hukum Mad Lazim Harfi Musyba’

Para ulama’ ahli qira’ah mengumpulkan huruf-huruf hukum bacaan ini menjadi 8 huruf, yaitu :

ن، ق، ص، ع، س، ل، ك، م

Atau disingkat menjadi:

نَقَصَ عَسَلُكُمْ

Adapun contoh dalam ayat-ayat fawatihus suwar adalah:

نٓ، قٓ، صٓ، عٓسٓقٓ، كٓهٰيٰعٓصٓ، يٰسٓ

Di dalam mushaf Al-Qur’an yang kita ketahui, biasanya hukum mad lazim harfi musyba’ ditandai dengan harakat fathah melengkung, yang menunjukkan cara membacanya sangat panjang.

3. Panjang Bacaan Mad Lazim Harfi Musyba’

Di dalam fawatihus suwar, hukum mad lazim harfi musyba' biasa ditandai dengan huruf fathah melengkung di atas. Ini menunjukkan harus dibaca sangat panjang dan panjang hukum bacaannya harus dibaca kira-kira 3 alif atau 6 harakat.


Pembagian Hukum Mad Lazim Harfi Musyba’

Di dalam Ktab Hidayatul Mustafid (begitu juga di dalam Kitab Tuhfatul Athfal), para ulama’ ahli qira’ah merumuskan pembagian hukum mad lazim harfi musyba’ ke dalam 2 bagian, yaitu:

1. Mad Lazim Harfi Musyba’ Mutsaqqal

Definisi mutsaqqal dalam hukum bacaan ini adalah:

فَاِنْ أُدْغِمَ الْحَرْفُ الَّذِيْ بَعْدَ حَرْفِ الْمَدِّ كَانَ مُثَقَّلًا

"Apabila huruf yang berada setelah huruf mad diidghamkan (dimasukkan), maka dinamakan mutsaqqal".

Sebagaimana namanya yaitu mutsaqqal yang artinya diberatkan, maka cara membacanya memang harus diberatkan karena ada huruf yang diidghamkan (dimasukkan). Biasanya, huruf yang diidghamkan ditandai dengan harakat tasydid.

ContohHuruf MutsaqqalCara Membaca

الٓمّٓ

mim (م)alif - laaamm - miiim

طٰسٓمّٓ

mim (م)thoo - siiimm - miiim

الٓمّٓصٓ

mim (م)alif - laaamm - miiim - shoood

Cara membacanya harus dibaca panjang 3 alif (6 harakat) dengan diberatkan karena ada idgham.

2. Mad Lazim Harfi Musyba’ Mukhaffaf

Definisi mukhaffaf dalam hukum bacaan ini adalah :

وَاِنْ لَمْ يُدْغَمْ كَانَ مُخَفَّفًا

"Dan apabila huruf yang berada setelah huruf mad tidak diidghamkan (dimasukkan), maka dinamakan mukhaffaf".

Sebagaimana namanya yaitu Mukhaffaf yang artinya diringankan, maka cara membacanya memang harus diringankan karena tidak ada huruf yang diidghamkan (dimasukkan).

ContohHuruf MukhaffafCara Membaca

الٓمّٓ

lam (ل)alif - laaamm - miiim

طٰسٓمّٓ

sin (س)thoo - siiimm - miiim

الٓمّٓصٓ

lam (ل) dan shod (ص)alif - laaamm - miiim - shoood

Cara membacanya tetap dibaca panjang 3 alif (6 harakat), hanya saja tidak perlu diberatkan karena tidak ada idgham.


Kesimpulan

Hukum bacaan mad lazim harfi musyba' adalah bacaan mad yang berada di awal ayat dalam fawatihus suwar. Cara paling mudah untuk menemukan contoh-contohnya adalah dengan melihat adanya harakat fathah melengkung pada ayat tersebut. Ini menunjukkan bahwa huruf yang berharakat fathah melengkung harus dibaca panjang dengan perkiraan sekitar 3 alif atau 6 harakat.

Baca juga : Kumpulan Materi Ilmu Tajwid.