7 Faktor Utama Penyebab Kenakalan Masa Remaja

7 Faktor Utama Penyebab Kenakalan Masa Remaja

Faktor Utama Penyebab Kenakalan Masa Remaja - Masa remaja adalah masa bergejolak di mana para remaja lebih mengedepankan ego dan keinginan pribadi tanpa mempertimbangkan situasi dan keadaan, masa depan, bahkan orang lain. Kita mungkin lebih akrab menyebutnya dengan sebutan kenakalan remaja.

Kamu mungkin sudah sering melihat kenakalan remaja di media online dan media masa. Tawuran, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan lain-lain adalah contoh real kenakalan masa remaja pada zaman ini, apalagi dengan teknologi yang serba maju saat ini.


Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Sebenarnya, kenakalan di usia remaja tidak disebabkan oleh satu faktor penyebab saja, ada banyak faktor penyebab kenakalan remaja yang mempengaruhi apabila ditinjau dari berbagai macam sudut pandang. Untuk itu, di sini saya akan mencoba sejenak untuk mengulas sedikit tentang faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja :

1. Faktor Pribadi Pada Diri Sendiri

Tidak luput semua kenakalan itu terjadi akibat mental dan kondisi diri sendiri yang kurang mapan, seperti berikut ini :

  • Rendahnya kesadaran diri akan pentingnya moral dan etika, sehingga tentu saja mengakibatkan mereka lebih mudah terpengaruh dan jatuh tindakan-tindakan asusila. Ini seperti kurangnya rasa kasih saya, tanggung jawab, pendendam, sombong, dan semua hal yang tidak mencerminkan sikap moral baik pada diri.
  • Stress dan depresi, ini juga membuat remaja terpengaruh ajakan teman atau melakukan keinginan untuk menghibur hati, bahkan dengan melakukan tindakan yang kurang pantas dalam bersosial.
  • Ingin tahu dan coba-coba, seperti minuman keras, narkoba, dan seks bebas. Alasan ingin tahu dan coba-coba bisa saja menjadi alasan awal. Tetapi, tidak sadar bahwa semua hal itu membuat candu.
  • Tidak memikirkan akibat ke depannya, remaja memang suka foya-foya tanpa memikirkan masa depan dan akibat yang akan ditanggung.

2. Faktor Keluarga

Keluarga juga menjadi peran penting untuk membina kualitas moral pada diri, khususnya remaja. Adapun faktor keluarga yang bisa menyebabkan kenakalan remaja adalah sebagi berikut :

  • Terlalu memanjakan anak, ini sama halnya membuat anak tidak mandiri dan kurang tanggung jawab, baca lebih lanjut : 10 Dampak Buruk Akibat Terlalu Memanjakan Anak.
  • Pendidikan keras terhadap anak, ini bisa saja menyebabkan mental anak selalu tertekan dan suatu saat mereka bisa memberontak, baca lebih lanjut : Inilah Dampak Buruk Akibat Perlakuan Keras Orang Tua Kepada Anak
  • Kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anak
  • Orang tua sering bertengkar atau bahkan sampai cerai, ini menyebabkan anak stress, gelisah, cemas, dan tidak betah di rumah, baca lebih lanjut pada 9 Pengaruh dan Dampak Buruk Perceraian Terhadap Anak.
  • Komunikasi fakum, artinya tidak ada keterbukaan antara orang tua dan anak mengenai masalah-masalah yang terjadi.
  • Kurannya pendidikan etika dan moral dalam keluarga, terutama dari kedua orangtua.

3. Faktor Sosial dan Pergaulan

Faktor penyebab kenakalan remaja selanjutnya adalah teman pergaulan. Teman bergaul sangat mempengaruhi etika dan moral seseorang. Pasalnya, teman yang baik akan menularkan sesuatu yang baik, sedangkan teman yang buruk akan menularkan sesuatu yang buruk pula. 

Tergantung bagaimana seorang remaja bergaul dengan teman versi yang mana. Namun, fakta umum dalam realita masyarakat adalah kenakalan remaja sering kali disebabkan karena salah memilih teman bergaul. Yang jelas, teman bergaul sangatlah mempengaruhi karakter dan watak seseorang.

4. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini mencakup tempat tinggal dan kondisi masyarakat yang ditempati. Seseorang yang bertempat tinggal di wilayah dengan kondisi masyarakat yang lebih mengedepankan etika dan moral, tentu saja etika dan moralnya akan menyesuaikan masyarakat tersebut, baik cara dan gaya berbahasa, prilaku, dan sebagainya. Demikian juga berlaku pada sebaliknya.

5. Faktor Ekonomi

Minimnya kebutuhan finansial sehari-hari terkadang bisa saja memaksa seseorang untuk melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri, mencopet, begal, menipu, dan lain sebagainya. Ini tidak hanya terjadi pada kebanyakan orang dewasa saja, tetapi juga para remaja.

6. Faktor Teknologi Yang Semakin Maju

Teknologi manusia yang semakin berkembang memang sangat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Memang banyak segi positifnya, tetapi juga banyak segi negatifnya. Salah satu contoh sisi negatifnya di sini adalah internet dan teknologi mobile.

Di era teknologi mobile ini, remaja bisa dengan mudah mengakses internet setiap saat. Sedangkan banyak sekali hal positif dan negatif di internet yang terlihat dan terbaca oleh pikiran. Secara tidak sadar, demikian itu seperti menjadi doktrin dalam akal pikiran, sehingga menjadi kebiasaan dalam aksi.

Dari sini, apabila seorang remaja lebih cenderung menggali informasi negatif dari internet, maka semua informasi itu akan tertancap dalam akal pikirannya dan dapat mempengaruhi gaya bicara, pola pikir, serta prilakunya.

Contoh kecilnya adalah seorang remaja yang terbiasa bermain game online. Umpatan dan kata kotor sudah biasa dilontarkan terhadap sesama player dalam game online. Sangat disayangkan bahwa umpatan dan kata kotor tersebut ternyata menjadi gaya dan kebiasaan dalam berbicara.

7. Faktor Kurangnya Pendidikan Agama

Dari semua faktor di atas, penyebab kenakalan remaja paling utama adalah minimnya pendidikan agama serta kesadaran diri dalam beragama. Pendidikan agama adalah pendidikan yang paling utama dan paling banyak mengajarkan tentang moral dan etika, baik terhadap diri sendiri, sesama makhluk, maupun lingkungan. Jika remaja tidak dibekali dengan pontasi agama dengan kuat sejak dini, maka besar kemungkinan mereka memiliki moral yang rendah.

Orang yang memiliki pondasi agama kuat, maka ia tidak akan mudah terjerumus dalam prilaku-prilaku buruk. Untuk itulah, sangatlah penting bagi orangtua dan guru untuk membekali anak-anak dengan pendidikan agama sejak dini. Pendidikan agama adalah pondasi utama dalam berakhlaq terhadap sesama dan mencegah terjadinya kenalan remaja.