5 Pengaruh dan Dampak Buruk Nonton Sinetron Drama

Film sinetron dan drama romantis adalah film yang cukup digemari oleh kalangan remaja, khususnya remaja Indonesia. Tentu saja sebagai warga negara Indonesia sendiri, Anda sudah sangat menyadari bahwa program TV Indonesia banyak menayangkan sinetron dan drama romantis. Ya, progam TV tersebut memang sangat disukai oleh para remaja.

Misalkan saja dipublikasikan progam sinetron terbaru di mana di dalamnya diperankan oleh artis remaja yang cantik-cantik dan tampan-tampan, pasti akan lebih mudah melecit banyak fans, bahkan sering diperbincangan di aktivitas social maupun aktivitas online. Bukan hanya itu, Indonesia juga banyak mengadopsi film-film sinetron dan drama romantis dari luar negeri seperti Korea dan India (Bollywood). Tentu saja untuk memberikan kepuasan bagi para penonton dan mendapatkan banyak pemirsa TV.

Baca juga : 7 Alasan Mengapa Sinetron Indonesia Sangat Membosankan.

Namun, secara tidak sadar, menonton progam TV sinetron dan drama romantis tersebut juga memberikan pengaruh dan dampak buruk yang besar dalam kehidupan Anda, seperti apa ?.

1. Merusak Kemampuan Berpikir Kritis

Memang asyik nonton acara romantis di TV, sampai-sampai Anda terbawa arus dalam kisah di dalamnya. Namun, perlu Anda tahu bahwa setiap apapun yang Anda lihat akan terekam di memory otak Anda, kemudian jika apa yang Anda lihat menjadi sesuatu yang favorit maka akan menjadikan otak pasif, melemahkan kemampuan berpikir kritis, juga menumpulkan kognitif.

Padahal, alangkah baiknya jika otak diisi dengan hal-hal yang bisa memperkaya intelektual karena itu akan sangat bermanfaat untuk Anda. Kesimpulan dari semuanya, menonton acara-acara sinetron dan drama romantis di TV hanya akan menjadikan hiburan dan kesenangan, bukan sebagai sarana yang mendidik, cobalah baca poin selanjutnya.

2. Termotivasi Untuk Mencari Pacar dan Melupakan Pendidikan

Kebanyakan tayangan sinetron dan drama di TV hanya sebatas mengisahkan tentang percintaan, mulai dari mencari pacar, pertemuan, perkenalan, kencan, jadian, sampai putus cinta. Jadi, wajar saja jika para penonton juga ikut mengambil porsi sendiri dalam kehidupan mereka, karena tanpa disengaja sinetron dan drama TV telah memberikan movitasi bagi mereka dalam hal cinta.

Tak heran, banyak pelajar sekolah yang mengabaikan pendidikan sekolah dan lebih memperhatikan status hubungan cinta. Ini merupakan dampak buruk yang dapat mempengaruhi kulaitas pendidikan, bahkan sudah banyak anak-anak SD yang cukup faham dengan percintaan dan mulai mencoba mendapatkan pacar.

3. Melemahkan Kondisi Mental

Menonton sinetron dan drama TV memang begitu banyak menginspirasi karakter Anda, tetapi ini juga bisa melemahkan kondisi mental Anda. Misalkan, memilih dan memilah pasangan, mencoba memberontak akibat hubungan yang benar-benar tidak direstui orang tua karena sinetron mengajarkan “itulah ujian cinta”, sulit melupakan mantan pacar padahal masih banyak orang yang lebih baik daripada dia. Dan masih banyak lagi contoh real dalam kehidupan Anda bukan ? ini adalah bukti bahwa kondisi mental semakin rendah karena inspirasi semu sinetron.

4. Krisis Moralitas

Lebih parahnya, pengaruh buruk akibat terlalu sering menonton sinetron dan drama juga berakibat pada rendahnya moralitas diri. Karena apa ? karena tema dalam sinetron dan drama TV yang berkaitan hubungan percintaan, tentu memperkuat keinginan untuk meniru sehingga memungkinkan terjadi hal-hal yang berada di luar batas moral.

Terjerumus dalam pergaulan bebas

Misalnya, karena meniru adegan romatis di TV, banyak remaja saat ini pergi ke diskotik, keluar dan pulang malam hari, sampai terjun dalam pergaulan sexual.

Penyalahgunaan alkohol

Begitu pula dengan mencoba minum minuman beralkohol sampai mabuk-mabukan, ini sama seperti adegan di sinetron, para remaja mencoba untuk bergaya bebas.

Kekerasan dan agresif

Kekerasan dan agresif pada sesama pelajar juga sering diadegankan di sinetron TV, Anda mungkin juga sering melihat video rekaman kekerasan anak pelajar terhadap temannya sendiri, ini juga merupakan salah satunya.

Mucul sifat sombong, sok cantik, sok kaya, dan sebagainya

Anda mungkin merasa bahwa gaya yang diperankan dalam sinetron sangat kurang natural, misalkan merasa lebih cantik, merasa lebih kaya, terlalu egois, dan lain sebagainya. Dan ternyata, gaya-gaya seperti ini juga banyak ditiru oleh para remaja.

Merusak identitas remaja

Selain itu, penampilan para aktor sinetron selalu terlihat cantik dan tampan, model rambut yang unik, penampilan style, punya kendaraan mewah, dan lainnya. Ini juga banyak ditiru oleh para remaja saat ini, bahkan banyak pula dari mereka berpikir bahwa orang cantik atau tampan adalah orang yang berkulit putih, berwajah cerah tanpa jerawat, berambut lurus, memiliki postur tubuh yang ideal, dan lain sebagainya, padahal kecantikan atau ketampanan ada pada hati bukan pada penampilan fisik.

Baca : Kecantikan Yang Abadi.


5. Pemisah Antara Tujuan Duniawi dan Ukhrowi

Sebagai masyarakat beragama, Anda tentu betul-betul faham bahwa kehidupan sesungguhnya adalah kehidupan di akhirat nanti, kehidupan dunia adalah tempat untuk mencari bekal. Tetapi, kesibukan hati akibat terlalu sering menonton sinetron, membuat banyak orang melupakan bahwa hakekat hidup bukanlah untuk mencari jodoh atau menymabung hubungan asmara.