Syarat Wajib dan Syarat Sah Dalam Melaksanakan Sholat

Syarat Wajib dan Syarat Sah Dalam Melaksanakan Sholat

Sholat adalah ibadah yang dikerjakan dengan dimulai dari niat dan diakhiri dengan salam. Kita sebagai umat islam sudah menganggap bahwa sholat adalah ibadah rutin yang dikerjakan setiap hari, tetapi tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk mempelajari lagi ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan sholat.


Pembagian Sholat Berdasarkan Hukumnya

Berdasarkan hukum pelaksanaannya, sholat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Sholat Fardlu

Sholat fardlu adalah sholat yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim untuk dilaksanaka. Adapun sholat fardlu, dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu :

  1. Fardlu Ain, Sholat yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan, seperti contoh sholat fardlu lima waktu.
  2. Fardlu Kifayah, Sholat yang apabila sudah dikerjakan oleh salah satu muslim, maka gugurlah kewajiban muslim lainnya, seperti sholat mayit atau sholat jenazah. Baca selengkapnya : Tata Cara, Niat, dan Doa Sholat Jenazah Lengkap.

2. Sholat Sunnah

Sholat sunnah adalah sholat yang dihukumi sunnah bagi muslim. Artinya, bila sholat tersebut dilaksanakan maka akan mendapat pahala, dan bisa tidak dilaksanakan maka tidak mendapat pahala maupun dosa, seperti sholat rowatib, sholat dhuha, sholat hajat, sholat jum’at (bagi wanita muslim), sholat tahajjud, dan lain-lain.

Nah, dari keduanya di atas, baik sholat fardlu maupun sholat sunnah, maka ada ketentuan penting yang harus dilaksanakan, yang akan dijelaskan di bawah ini.


Syarat Wajib Sholat

Syarat wajib sholat adalah syarat yang wajib dipenuhi oleh setiap orang yang mau melaksanakan sholat. Adapun syarat wajib sholat adalah sebagai berikut :

1. Islam

Sholat hanya disyaratkan bagi orang muslim. Adapun selain orang muslim maka tidak wajib melakukan sholat, walaupun ia melakukan sholat tetapi sholatnya tidak akan sah.

2. Baligh

Sholat wajib dikerjakan bagi setiap orang yang sudah mencapai baligh. Adapun anak-anak belum diwajibkan melakukan sholat. Menurut Imam Syafi’i orang tua harus sudah menyuruh anaknya belajar dan melakukan sholat pada umur tujuh tahun, ketika mencapai umur 10 tahun jika sang anak tidak mau melaksanakan sholat, orang tua harus berani memukul. Baligh pada anak laki-laki ditandai dengan keluarnya air mani (air sperma), sedangkan anak perempuan ditandai ketika ia sudah menstruasi.

3. Berakal

Sholat diwajibkan bagi setiap orang yang berakal. Adapun orang gila tidak diwajibkan melaksanakan sholat.

Dari keduanya (baligh dan berakal) disebut mukallaf yaitu orang yang telah baligh dan berakal. Dan bisa dikatakan juga bahwa syarat wajib sholat ada 2 yaitu islam dan mukallaf.


Syarat Sah Sholat

Syarat sah sholat adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim agar sholatnya sah. Adapun syarat sahnya sholat adalah sebagai berikut :

1. Sucinya Anggota Badan dari Hadast dan Najis

Melaksanakan sholat harus suci dari najis seperti tai, kotoran, darah, bangkai, dan lain-lain. Artinya seluruh anggota tubuh harus terhindar dari najis-najis. Sholat juga harus suci dari hadast, baik hadast besar maupun hadast kecil.

Suci dari najis dan hadast ini jika seseorang tersebut mampu melaksanakannya dan tidak dalam keadaan dhorurot (terpaksa). Misalnya terjadi suatu keadaan yang mengharuskan sholat dalam keadaan terkena najis atau hadast, maka sholatnya tetap sah tetapi masih diwajibkan untuk mengulang sholat tersebut.

2. Menutup Aurot Dengan Pakaian Yang Suci

Aurot menurut bahasa dalam ilmu fiqih adalah an-naqsu artinya berkurang, ada juga yang berpendapat bahwa aurot menurut bahasa artinya telanjang. Sedangkan menurut syara’ adalah sesuatu (anggota badan) yang harus ditutupi. Adapun aurot orang laki-laki mulai pusar (udel dalam bahasa jawa) sampai lutut, sedangkan aurot perempuan yaitu seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

Menutup aurot harus dilakukan walaupun ia sholat pada tempat  sepi atau gelap, dan tentu saja tutup yang digunakan harus suci dari najis. Jika terpaksa mengharuskan sholat dengan membuka aurot atau dengan pakaian yang terkena najis, sholatnya tetap sah tetapi masih diwajibkan mengulangi sholat itu kembali.

3. Sholat Pada Tempat Yang Suci

Jika seseorang melaksanakan sholat pada tempat yang najis maka sholatnya tidak sah. Misalnya sholat dalam kandang sapi yang penuh kotoran.

4. Mengetahui Masuknya Waktu Sholat

Jika melaksanakan sholat sedangkan ia tidak tahu waktunya maka sholatnya tidak sah.

5. Menghadap Qiblat

Qiblat sholat bagi orang islam adalah baitullah atau ka’bah, maka arah menghadap ketika sholat adalah mengkira-kirakan lurus pada ka’bah. Sholat yang tidak menghadap qiblat maka sholatnya tidak sah kecuali dalam keadaan tertentu.

Misalnya seseorang melaksanakan sholat di dalam kendaraan dengan menghadap qiblat, tetapi dalam pertengahan sholat kendaraan tersebut berbelok sehingga ia menghadap arah yang bukan qiblat, maka sholatnya tetap sah. Atau jika seseorang sholat menghadap qiblat lalu ada temannya yang mengangkatnya sehingga ia berbelok dari arah qiblat, maka teruskan sholatnya karena sholatnya tetap sah.  Atau sholat khouf (sholat pada karena takut ada musuh, karena musuh tidak hanya akan datang dari arah qiblat), maka boleh nenghadap selain arah qiblat untuk berjaga-jaga datangnya musuh.

Kasus-kasus seperti itu masih sah dalam sholatnya, hal ini dikarenakan pada niat awal menghadap qiblat sesuai perintah syari’at da nada sebab yang tidak disangka-sangka yang menyebabkan berbelok dari arah qiblat. Kecuali pada pertengahan sholat ia sengaja berbelok dari arah qiblat, maka sholatnya batal.

Sumber : Kitab Fatkhul Qorib Wal Mujib
Penulis :Syekh Muhammad bin Qosim Al-Ghozi.