Hukum Mad Shilah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah

Hukum Mad Shilah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah

Hukum Mad Shilah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah - Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita belajar lebih lanjut tentang ilmu tajwid, yaitu mad shilah yang merupakan bagian dari mad far’i. Untuk penjelasan mengenai hukum bacaan mad shilah, berikut penjelasan singkatnya, semoga bisa membantu :


Pengertian Hukum Bacaan Mad Shilah

Mad Shilah (الْمَدُّ الصِّلَةُ) merupakan salah satu hukum bacaan mad (panjang) yang memiliki hubungan erat dengan ha' dlomir mufrad laki-laki. Nah, adapun pengertiannya adalah sebagai berikut ini :

1. Pengertian Mad Shilah Menurut Bahasa

Mad artinya panjang, shilah artinya menyambung atau hubungan.

2. Pengertian Mad Shilah Menurut Istilah

Dalam Kitab Hidayatul Mustafid, dijelaskan bahwa pengertian Mad Shilah adalah :

هُوَ حَرْفُ مَدٍّ زَائِدٌ مُقَدَّرٌ بَعْدَ هَاءِ الضَّمِيْرِ

"Mad Shilah adalah huruf mad tambahan yang dikira-kirakan setelah ha' dlomir"

Jadi, kita bisa menarik kesimpulan bahwa hukum bacaan mad shilah memiliki hanya terjadi pada ha' dlomir, dlomir sendiri artinya kata ganti. Namun, yang dimaksud ha' dlomir di sini adalah ha' dlomir yang menunjukkan mufrad (tunggal), mudzakkar (laki-laki), dan ghaib (dibicarakan).

Dalam bahasa Indonesia, dlomir disebut dengan istilah kata ganti. Sedangkan maksud ha' dlomir dalam hukum bacaan mad shilah adalah kata ganti orang ketiga laki-laki tunggal (dia laki-laki).


Mengapa Dinamakan Mad Shilah ?

Dalam Kitab Hidayatul Mustafid, hukum bacaan in dinamakan dengan istilah hukum mad shilah karena :

تَأَدُّبًا لِأَنَّ الْقُرْأٓنَ الْعَظِيْمَ لَا زِيَادَةَ فِيْهِ وَلَا نَقْصَ

"Sebagai bentuk adab, karena sesungguhnya Al-Qur'an yang agung, tidak ada penambahan dan pengurangan".



Pembagian Hukum Bacaan Mad Shilah

Para ulama ahli qiraah telah membagi mad shilah menjadi dua bagian berdasarkan keadaannya, yaitu mad shilah qashirah (الْمَدُّ الصِّلَةُ الْقَصِيْرَةُ) dan mad shilah thawilah (الْمَدُّ الصِّلَةُ الطَّوِيْلَةُ).


A. Mad Shilah Qashirah

Mad shilah qashirah (الْمَدُّ الصِّلَةُ الْقَصِيْرَةُ) merupakan bagian dari hukum mad shilah yang panjangnya dibaca lebih pendek, karena qashirah sendiri artinya pendek.

Syarat Mad Shilah Qashirah

Suatu bacaan dapat dinamakan sebagai hukum mad shilah qashirah apabila memenuhi 3 syarat :

Syarat Pertama : Huruf sebelum ha' dlomir harus berharakat (baik fathah, kasrah, atau dlommah), bukan berharakat sukun (mati). Contohnya sebagai berikut ini :

لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ - لَهُ مَا فِى السَّمٰوَاتِ - لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

Apabila huruf sebelum ha' dlomir berharakat sukun (mati), maka bukan termasuk hukum mad shilah dan ha' dlomirnya dibaca pendek. Berikut ini contoh ha' dlomir yang dibaca pendek :

عَنْهُ - فِيْهِ - مِنْهُ - إِلَيْهِ

Syarat Kedua : Ha' dlomir tidak dibaca bersambung pada huruf sesudahnya, baik bersambung karena sukun maupun bersambung karena tasydid.

Apabila ha' dlomir bersambung dengan huruf sesudahnya dikarenakan sukun atau tasydid, maka bukan termasuk hukum mad shilah dan ha' dlomirnya dibaca pendek. Berikut ini contoh ha' dlomir yang dibaca pendek :

أَنَّهُ الْحَقُّ - لَهُ الدَّرَجَةُ

Syarat Ketiga : Huruf sesudah ha' dlomir bukan berupa hamzah qath'i (alif). Apabila huruf sesudah ha' dlomir berupa hamzah qath'i (alif), maka hukum bacaannya disebut mad shilah thawilah.

2. Panjang Hukum Mad Shilah Qashirah

Cara membaca hukum mad shilah qashirah seperti pada contoh diatas dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat.

3. Pengecualian Hukum Mad Shilah Qashirah

Menurut Imam Hafsh, ada 2 ayat di dalam Al-Qur'an yang dijadikan sebagai pengecualian dalam hukum mad shilah qashirah, yaitu :

1. Surat Al-Furqan : 69

فِيْهِ مُهَانًا

Ha' dlomir dalam potongan ayat ini tetap dibaca panjang, meskipun tidak memenuhi syarat dalam hukum bacaan mad shilah qashirah. Mengapa ? karena ha' dlomir pada lafadz (فِيْهِ) memiliki faedah mubalaghah, yaitu mengisyaratkan betapa kekalnya orang yang masuk ke dalam siksa Allah SWT (lihat dan pelajari tafsir dan terjemah ayat tersebut).

2. Surat Az-Zumar : 7

يَرْضَهُ لَكُمْ

Meskipun ayat tersebut sudah memenuhi syarat mad shilah qashirah, tetapi dikecualikan dan ha' dlomirnya dibaca pendek.


B. Mad Shilah Thawilah

Hukum mad shilah qashirah dan hukum mad shilah thawilah sama-sama berkaitan dengan ha' dlomir. Tetapi yang membedakan keduanya adalah sebab dan panjang bacaannya.

1. Pengertian Mad Shilah Thawilah

Dalam Kitab Hidayatul Mustafid, mad shilah thawilah didefinisikan sebagai :

إِذَا كَانَ بَعْدَ الْهَاءِ هَمْزَةُ قَطْعٍ

"Apabila setelah ha' dlomir ada hamzah qath'i (alif)".

2. Contoh Hukum Mad Shilah Thawilah

Contoh LafadzSebabCara Membaca

عِنْدَهُ إِلَّا

ada ha' dhomir laki-laki bertemu alifindahu illa

مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا

ada ha' dhomir laki-laki bertemu alifmin ilmihi illa

فِيْ رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ

ada ha' dhomir laki-laki bertemu aliffi robbihi an atahu

Biasanya, ha' dhomir pada hukum bacaan mad shilah thawilah dalam Al-Qur'an cetakan indonesia berharakat fathah melengkung di atasnya.

3. Panjang Bacaan Mad Shilah Thawilah

Hukum mad shilah thawilah seperti pada contoh diatas dibaca panjang 2,5 alif atau 5 harakat.


Untuk lebih memudahkan pemahaman dalam memperlajari hukum mad shilah qashirah dan hukum mad shilah thawilah, di sini ada video pembelajarannya :