Qurrotul Uyun, Tutorial Syar'i Sebelum Berhubungan Suami Istri

Qurrotul Uyun, Tutorial Syar'i Sebelum Berhubungan Suami Istri

Kitab Qurrotul Uyun merupakan salah satu kitab kuning yang tidak lagi asing di telinga para santri pondok pesantren. Pasalnya, Kitab yang ditulis oleh Syekh Abi Muhammad ini merupakan kitab kuning yang tergolong unik. Mengapa demikian ? Tentu para santri pondok pesantren lebih mengenalnya sebagai kitab tutorial berhubungan suami istri yang didasarkan syariat Islam.

Namun, jangan salah faham dulu, memang di dalam Kitab Qurrotul Uyun membahas tentang tutorial (adab dan tata krama) dalam berhubungan suami istri, tetapi hanya sedikit. Pastinya, lebih tepat jika kita menyebut kitab satu ini sebagai kitab adab dan tata krama dalam pernikahan.

Terkait dengan Kitab Qurrotul Uyun, di sini saya akan mencuplik sedikit tentang tutorial (adab dan tata krama) sebelum berhubungan suami istri :


1. Waktu Yang Afdhol Untuk Berhubungan Istri Adalah Sebelum dan Sesudah Isya’

Syekh Abi Muhammad menjelaskan dalam kitab kuning ini bahwa waktu yang tepat untuk berhubungan suami istri adalah sebelum dan sesudah Isya’. Hal ini merupakan kesunnahan dalam agama islam, dan tentu saja bisa dilaksanakan dalam bulan dan hari apa saja kecuali waktu-waktu yang dikhawatirkan, seperti hari datang bulan. Hal itu disebutkan dalam salah satu nadhom yang termaktub dalam kitab ini :

وَلِلدُّخُوْلِ وَقْتُهُ مَعْرَوْفٌ - بَعْدَ الْعِشَا اَوْ قَبْلَهَا مَأْلُوْفُ

Dan untuk dukhul (berhubungan suami istri), waktunya sudah diketahui, yaitu sesudah Isya’ dan sebelumnya, ini perlu dibiasakan”.


2. Menyucikan Batiniyah

Sebelum melakukan hubungan suami istri, kedua pasangan hendaknya memperbanyak istighfar dan bertaubat kepada Allah SWT dari dosa-dosa dan kesalahan, sehingga nantinya kedua pasangan bisa berhubungan dalam keadaan jiwa yang suci. Dengan demikian, Allah SWT akan menyempurnakan urusan agama keduanya pada waktu berhubungan suami istri, sebagaimana Rosulullah SAW bersabda:

مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ دِيْنِهِ

Barang siapa menikah, maka dia telah benar-benar memperoleh separuh kesempuranaan agamanya”.


3. Mendahulukan Kaki Kanan, Membaca Basmallah, Membaca Sholawat, Mengucapkan Salam, dan Melaksanakan Sunnah 2 Rokaat

Sebelum melakukan hubungan suami istri hendaknya dimulai dengan amalan-amalan sunnah. Syekh Abi Muhammad memberikan penjelasan untuk mendahulukan kaki kanan ketika mamasuki kamar, kemudian membaca basmallah, sholawat, dan sholawat seperti berikut ini :

بِسْمِ اللهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ

Dengan menyebut nama Allah, semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada Rosulullah SAW

Kemudian, membaca salam sebelum memasuki kamar :

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ

Semoga kesejarteraan terlimpahkan kepadamu

Kemudian, melaksanakan sholat sunnah 2 rokaat atau lebih. Sholat sunnah yang dimaksud di sini adalah sholat hajat seperti biasanya.


4. Wirid dan Berdoa Setelah Sholat Sunnah

Seusai melaksanakan sholat sunnah, Syekh Abi Muhammad memberikan pengarahan untuk melaksanakan wirid dan berdoa kepada Allah SWT, sebagaimana berikut ini :

Membaca Surat Al-Fatihah sebanyak 3 kali

Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali

Membaca sholawat nabi sebanyak 3 kali

Membaca doa dengan hati khusyuk, penuh kedekatan, penuh cinta, dan penuh harapan kepada Allah SWT. Adapun doanya sebagaimana berikut ini :

اللّٰهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْ اَهِلِيْ وَبَارِكْ لِاَهِلْيْ فِيَّ، اللّٰهُمَّ ارْزُقْهُمْ مِنِّيْ وَارْزُقْنِيْ مِنْهُمْ وَارْزُقْنِيْ اُلْفَهُمْ وَمَوَدَّتَهُمْ وَارْزُقْهُمْ اُلْفِيْ وَمَوَدَّتِيْ وَحَبِّبْ بَعْضُنَا اِلَى بَعْضٍ

Ya Allah, berilah keberkahan dariku di dalam keluargaku, dan berilah keberkahan dari keluargaku di dalam diriku. Ya Allah, berilah mereka rizki dariku dan berilah aku rizki dari mereka, berilah aku rizki berupa cinta dan kasih sayang mereka, dan berilah mereka rizki berupa cinta dan kasih sayangku, dan ikatlah cinta sebagian dari kami kepada sebagian lainnya”.

Catatan :

Dalam Kitab Qurrotul Uyun pada bab ini dijelaskan agar suami turut mengajak istri untuk bersuci dan melaksanakan sholat sunnah sebagaimana di atas. Kemudian, istri menjadi makmum di belakang suami, sehingga ketika berdoa, istri bisa mengamini doa suami.


5. Cium Kening dan Peganglah Kepala Bagian Atas Istri Seraya Berdoa

Setelah melaksanakan sholat, dudukkanlah istri di atas ranjang atau tikar, cium keningnya, dan pegang kepala bagian atas dengan tangan kanan seraya membaca doa dan membaca beberapa surat sebagai berikut ini :

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu berilah kebaikannya (istri) dan kebaikan tabiat yang ia (istri) bawa. Dan aku berlindung kepadam-Mu dari keburukannya (istri) dan keburukan tabiat yang ia (istri) bawa

Setelah berdoa, bacalah surat-surat berikut ini sedangkan tangan kanan masih di atas kepala bagian atas istri :

  • Membaca Surat Yasin sebanyak 1 kali
  • Membaca Surat Al-Waqiah sebanyak 1 kali
  • Membaca Surat Adh-Dhuha sebanyak 1 kali
  • Membaca Surat Al-Insyiroh sebanyak 1 kali
  • Membaca Surat An-Nashr sebanyak 1 kali
  • Membaca Ayat Kursi sebanyak 1 kali
  • Membaca Surat Al-Qodr sebanyak 3 kali


Tambahan :

Syekh Abi Muhammad juga memberikan arahan sebagai tambahan setelah melakukan amaliyah seperti di atas, yaitu sebagaimana berikut ini :

1. Peganglah leher istri

2. Bacalah salah satu asma Allah SWT berikut ini sebanyak 7 kali

يَارَقِيْبُ

"Wahai Tuhan yang Maha Mengawasi"

3. Baca ayat berikut ini sebanyak 1 kali :

فَاللهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ اَرْحِمُ الرَّاحِمِيْنَ

"Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyanyang diantara para penyanyang". (QS. Surat Yusuf ayat 64).

Barang siapa yang melakukan 3 poin amalan tambahan di atas, maka Allah SWT akan menjaga istrinya dari segala macam keburukan. Begitu juga amalan tambahan di atas bisa juga dipraktekkan kepada anak kecil, maka Allah SWT pun akan menjaganya dari berbagai macam keburukan.


Apa Faidah dan Fadhilah dari Amaliyah Tersebut ?

Adapun faidah dan fadhilah melakukan berbagai macam hal yang telah disebutkan di atas sebelum melakukan hubungan suami istri, adalah sebagai berikut ini :

  1. Allah SWT akan memberikan rohmat dan keberkahan di dalam keluarganya
  2. Allah SWT akan memberikan keharmonisan, kebahagiaan, cinta, dan kasih sayang di dalam keluarganya
  3. Allah SWT memberikan kebaikan dan menjauhkan keburukan dari kedua pasangan
  4. Allah SWT akan memberi penjagaan kepada istri, keluarga, dan si jabang bayi nantinya sampai lahir, baik dari syetan maupun dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tentu saja, harapan-harapan bagi pasangan suami istri adalah seperti fadhilah dan faidah di atas. Namun, kira-kira apakah kamu juga siap untuk menyempatkan mempraktekkannya ?.


Sumber : Kitab Qurrotul Uyun, Bab. Fasal Sebelum Dukhul

Penulis : Syekh Abi Muhammad