5 Orang, Ketika Memandang Wajah Mereka, Berkuranglah Kesedihanmu

5 Orang, Ketika Memandang Wajah Mereka, Berkuranglah Kesedihanmu

Tak ada kehidupan sempurna yang terbebas dari masalah di dunia ini, karena masalah merupakan satu bagian kecil dalam kehidupan manusia. Hanya saja tergantung setiap individu bagaimana ia akan menghadapi masalah-masalah tersebut.

Kesedihan akibat larut dalam masalah memang sudah menjadi hal yang wajar dan manusiawi, tetapi jangan buat diri kita terlalu larut dalam kesedihan. Membuat semua menjadi mudah dan yakin bahwa kita tidak sendiri, kita masih memiliki Tuhan di hati kita.

Untuk itu, di sini ada lima orang, ketika kamu menatap wajah mereka, maka hatimu akan menjadi luluh dan dapat mengurangi sedikit kesedihan yang kamu simpan. Setidaknya, ada rasa lega ketika kamu memandang wajah mereka, kamu pun melupakan kesedihanmu meskipun hanya sekilas.

1. Memandang Wajah Anak-Anak Kecil

Ketika kamu sedanga bersedih, cobalah sesekali memandang wajah anak-anak kecil yang sedang bermain berlarian. Canda dan tawa mereka yang menyenangkan akan membuatmu merasa nyaman. Tak kunjung, kamu pun ikut tersenyum melihat wajah-wajah polos yang sedang kamu perhatikan.

Mereka seolah memberikan hiburan atas masalah yang kamu hadapi. Mereka seolah mengajarkan, kesedihan hendaknya dihadapi dengan keyakinan bahwa semua akan menjadi mudah. Tersenyumlah dan tertawalah karena itu akan meringankan beban dalam kesedihanmu. Seperti kata Patrick dalam serial Spongebob, “Hidup itu sederhana, jika kamu bersedih maka tertawalah, jika kamu bahagia maka tersenyumlah”.

2. Memandang Wajah Orang Yang Sudah Tua Rentan

Semakin kamu memikirkan kesedihanmu, maka semakin kamu akan hanyut dalam kesedihan itu. Untuk itu, cobalah memandang wajah orang-orang tua yang sudah rentan, di manapun kamu bisa menemukan mereka.

Pandanglah tubuh lemah mereka, pandanglah wajah keriput mereka. Meskipun demikian, mereka tetap berusaha dan bersemangat untuk tetap berdiri meskipun dengan tubuh gemetaran. Mereka seolah memberimu pelajaran bahwa kesedihan yang kamu rasakan hendaklah dihadapi dengan perasaan legowo, tetap semangat, dan terus kuat meskipun kenyataan teramat pahit.

3. Memandang Wajah Orangtua

Tak perlu bersedih dan bersusah ketika masalah menimpamu, kamu hanya perlu menyikapinya dengan perasaan yakin bahwa selalu ada solusi di dalam setiap masalah, apapun itu. Lekas abaikan rasa sedihmu dan bersandarlah kepada orang-orang yang kamu sayangi.

Padanglah wajah ibu dan ayahmu, ingatlah setiap tetes keringat yang bercucuran dari kening mereka berdua, ingatlah setiap rasa lelah yang meraka rasakan, semua adalah demi dirimu. Jika sudah demikian, kamu akan sadar bahwa mereka selalu ada untukmu sehingga kesedihanmu pun mulai berkurang.

4. Memandang Wajah Suami atau Istri

Jangan pernah merasa bahwa kamu satu-satunya orang yang menanggung sedih di dunia ini. Percayalah, banyak orang yang peduli dan menyayangimu dengan segenap hati, merekalah orang-orang yang selalu ada di sampingmu baik suka maupun duka.

Saat perasaan sedih menghampirimu, pandanglah suami atau istrimu. Pandang dengan mata terbuka bagaimana wajahnya, bagaimana ia selalu berusaha mengurusmu, bagaimana ia selalu berada di sampingmu. Dengan demikian, kamu akan merasa nyaman dan rasa sedihmu pun berkurang karena kamu memiliki teman untuk bersandar.

5. Memandang Wajah Para Orang Alim dan Para Kyai

Ada hal yang tak dimiliki kecuali oleh orang-orang yang alim dan para kyai. Menatap wajah mereka seolah terlintas nur bersinar. Setiap kata dan fatwa mereka seolah memberi kesejukan di hati. Mereka memberi makna yang besar bukan hanya untukmu, tetapi untuk umat.

Untuk itulah, memandang wajah orang-orang alim dan para kyai akan memberi kenyamanan dan ketentraman di hati. Apalagi dalam sebuah hadist, memandang wajah mereka mampu melebur dosa.

مَنْ نَظَرَ اِلَى الْوَجْهِ الْعَالِمِ نَظْرَةً فَفَرِحَ بِهَا خَلَقَ اللهُ تَعَالٰى مِنْ تِلْكَ النَّظْرَةِ مَلَكًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Barang siapa memandang wajah orang alim secara sekilas pandangan, kemudian dia bahagia karenanya (pandangan itu), maka Allah yang Maha Luhur menciptakan dari pangan itu seorang malaikat, yang memohonkan ampun kepadanya sampai hari kiamat”.