Sholatullahi Ma Lahat Kawakib, Lirik dan Terjemah (Maulid Diba')

Sholatullahi Ma Lahat Kawakib, Lirik dan Terjemah (Maulid Diba')

Syair sholawat "Sholatullahi Ma Lahat Kawakib" merupakan salah satu syair sholawat yang ada di dalam Maulid Ad-Diba'i. Tentu ini tidaklah asing bagi setiap muslim yang terbiasa melakukan rutinitas diba'an di beberapa musholla atau masjid.

Nah, untuk itulah dalam kesempatan kali ini, saya ingin menuliskan tentang lirik dan terjemah bahasa Indonesia pada syair sholawat "Sholatullahi Ma Lahat Kawakib" ini :


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

Ya Allah, limpahkanlah rohmat ta'dhim, kesejahteraan, dan berkah kepada Nabi Muhammad SAW

صَلَاةُ اللّٰهِ مَا لَاحَتْ كَوَاكِبْ # عَلَى احْمَدْ خَيْرِ مَنْ رَّكِبَ الْنَّجَائِبْ

Selagi bintang masih bersinar terang, semoga rohmat ta'dhim Allah # Senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, sebaik-baiknya orang yang mengendarai unta yang bagus

حَدٰى حَادِى السُّرٰى بِاسْمِ الْحَبَائِبْ # فَهَزَّ الشُّكْرُ اَعْطَافَ الرَّكَائِبْ

Seseorang bersenandung dalam perjalanan malam, menyebut nama sang kekasih # Lalu rasa syukur (bahagia) itu menggoyangkan leher-leher unta yang dikendarai

اَلَمْ تَرَهَا وَقَدْ مَدَّتْ خُطَاهَا # وَسَالَتْ مِنْ مَدَامِعِهَا سَحَائُبْ

Tidakkah kamu melihat unta yang dikendarai itu, ia memanjangkan langkahnya (semakin cepat langkahnya) # Dan mengalir air matanya seperti mendung

وَمَالَتْ لِلْحِمٰى طَرَبًا وَحَنَّتْ # اِلٰى تِلْكَ الْمَعَالِمِ وَالْمَلَاعِبْ

Semakin condong pada bumi yang terjaga (Kota Madinah) karena senang dan juga semakin rindu # Pada tanda-tanda Kota Madinah itu dan tempat-tempat bermain anak-anak kecil Madinah

فَدَعْ جَذْبَ الزِّمَامِ وَلَا تَسُقْهَا # فَقَائِدُ شَوْقِهَا لِلْحَيِّ جَاذِبْ

Maka tinggalkan, jangan menarik kendali dan jangan menggiringnya # Penuntun rindu unta-unta itu adalah yang menjadi penarik ke Kota Madinah

Catatan :
(Hayy adalah perkampungan di Kota Madinah. Jadi, di sini maksudnya adalah Kota Madinah).

فَهِمْ طَرَبًا كَمَا هَامَتْ وَاِلَّا # فَاِنَّكَ فِيْ طَرِيْقِ الْحُبِّ كَاذِبْ

Pahamilah rasa cinta itu sebagaimana unta-unta itu rindu, jika tidak # Maka sesungguhnya kamu di jalan cinta adalah bohong

اَمَا هَذَا الْعَقِيْقُ بَدَا وَهٰذِى # قِبَابُ الْحَيِّ لَاحَتْ وَالْمَضَارِبْ

Perhatikan, Desa Aqiq ini telah tampak dan ini # Yaitu kubah-kubah di perkampungan Hayy telah jelas dan juga banyak perumahan

وَتِلْكَ الْقُبَّةُ الْخَضْرَا وَفِيْهَا # نَبِيٌّ نُوْرُهُ يَجْلُو الْغَيَاهِبْ

Dan kubbah hijau itu, di dalamnya # Adalah Nabi SAW (dimakamkan), yang mana cahaya beliau menerangi gelapnya malam.

وَقَدْ صَحَّ الرِّضٰى وَدَنَا التَّلَاقِى # وَقَدْ جَاءَ الْهَنَا مِنْ كُلِّ جَانِبْ

Telah sah ridlonya dan telah dekat pertemuan itu # Dan telah datang kegembiraan itu dari segala arah/penjuru

فَقُلْ لِلنَّفْسِ دُوْنَكِ وَالتَّمَلِّى # فَمَا دُوْنَ الْحَبِيْبِ الْيَوْمَ الْحَاحِبْ

Maka katakan pada hati "Tunduklah dan condongkanlah (rindu)" # Karena tiada penghalang di hadapan kekasih pada hari ini

Catatan :
Lafadz "دُوْنَكِ" dimaknai dengan lafaz "خُذْ" artinya ambillah hatimu atau tundukkanlah hatimu

تَمَلّٰى بِالْحَبِيْبِ بِكُلِّ قَصْدٍ # فَقَدْ حَصَلَ الْهَنَا وَالضِّدُّ غَائِبْ

Condongkanlah (rindu) kepada kekasih dengan setiap tujuan # Maka telah memperoleh kegembiraan dan hilanglah kesedihan

نَبِيُّ اللّٰهِ خَيْرُ الْخَلْقِ جَمْعًا # لَهُ اَعْلٰى الْمَنَاصِبِ وَالْمَرَاتِبْ

Nabi Allah, sebaik-baik makhluk, semuanya # Baginya kedudukan dan derajat paling luhur

لَهُ الْجَاهُ الرَّفِيْعُ لَهُ الْمَعَالِى # لَهُ الشَّرَفُ الْمُؤَبَّدُ وَالْمَنَاقِبْ

Baginya pangkat (derajat) yang tinggi dan baginya tempat yang luhur # Baginya kemuliaan yang abadi dan (baginya) kebaikan-kebaikan

فَلَوْ اَنَّا سَعَيْنَا كُلَّ يَوْمٍ # عَلَى الْاَحْدَاقِ لَا فَوْقَ النَّجَائِبْ

Maka andai sesungguhnya kita berusaha setiap hari # di atas kebun-kebun, tidak hanya di atas unta-unta yang bagus

Catatan :
Maksud bait ini adalah andai kita bisa merasakan rindu dan cinta kepada Nabi SAW setiap hari. Diumpamakan kita bekerja di atas kebun, maksudnya adalah kerja apapun sembari tetap mengisi hati dengan rindu dan cinta. Tidak hanya ketika mengendarai unta saat ingin menziarahi makam Nabi SAW, tapi setiap hari dan setiap waktu.

وَلَوْ اَنَّا عَمِلْنَا كُلَّ حِيْنٍ # لِاَحْمَدَ مَوْلِدًا قَدْ كَانَ وَاجِبْ

Dan andai kita melakukan setiap saat # Untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad, maka hal itu adalah wajib

Catatan :
Maksudnya adalah andai kita bisa merayakan kelahiran Nabi SAW dengan merasakan cinta dan rindu setiap hari, maka seolah itu hukumnya adalah wajib.
(Jika dilihat dari subjektif diri kita sendiri) Tapi mau bagaimana lagi, hati kita masih tertutupi dengan banyaknya kemaksiatan, jadi belajar selangkah demi selangkah untuk semakin cinta dan rindu itu lebih baik.

عَلَيْهِ مِنَ الْمُهَيْمِنِ كُلَّ وَقْتٍ # صَلَاةٌ مَا بَدَا نُوْرُ الْكَوَاكِبْ

Semoga terlimpahkan kepada Beliau dari Dzat yang Memelihara, di setiap waktu # (Terlimpahkan) rohmat ta'dhim selama masih tampak cahaya bintang-bintang

تَعُمُّ الْاٰلَ وَالْاَصْحَابَ طُرًّا # جَمِيْعَهُمُ وَعِتْرَتَهُ الْاَطَايِبْ

Semoga terlimpahkan juga kepada keluarga dan sahabat-sahabat, semuanya # Dan keturunan Beliau yang baik, semuanya.

Baca juga : Kumpulan Lirik dan Terjemah Lagu Sholawat.