Pengertian dan Contoh Hadits Gharib

Hadits Gharib merupakan salah satu bagian dari Hadits Ahad. Dalam beberapa artikel sebelumnya, saya sudah mengulas mengenai pengertian Hadits Ahad dan pembagiannya. Hadits Ahad sendiri terbagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Hadits Masyhur

2. Hadits Aziz

3. Hadits Gharib.

Baca sebelumnya :
Pengertian Hadits Ahad dan Contohnya
Pengertian dan Contoh Hadits Masyhur.


Pengertian Hadits Gharib

Menurut bahasa gharib berasal dari kata gharaba "غَرَبَ" yang artinya asing atau menyendiri, sedangkan gharib berarti seseorang yang asing atau menyendiri.

Sedangkan menurut istilah adalah :

الْحَدِيْثُ الْغَرِيْبُ هُوَ مَا انْفَرَدَ بِهِ رَاوٍ

"Hadits Gharib adalah hadits yang terdapat seorang rawi yang menyendiri (gharib)".

Hadits Gharib sendiri bisa terjadi di dalam sanad saja, di dalam sanad dan matan, di sebagian sanad, dan di sebagian matan. Nah, untuk memahami gharib atau seorang rawi yang menyendiri, maka contoh-contoh berikut ini akan memberikan sedikit gambaran pemahaman :


Contoh Hadits Gharib Dalam Sanad Saja

Dalam hal ini, penyendirian (gharib) itu yang terjadi di dalam sanad saja, misalnya sebuah hadits yang populer diriwayatkan oleh banyak rawi dari kalangan sahabat, namun ada satu orang rawi yang meriwayatkan hadits tersebut dari sahabat lain. Contohnya adalah hadits berikut ini :

اِنَّمَا الْاَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

"Sesungguhnya sempurnanya amal tergantung pada niatnya".

Salah satu jalur sanad hadits tersebut adalah Abdul Majid bin Abdul Aziz dari Abu Rawad, dari Malik, menerima dari Zaid bin Aslam, menerima dari Atha' bin Yasar, menerima dari Abu Sa'id Al-Khudlry ra, menerima dari Rasulullah SAW.

Abu Ya'la Al-Khalily berkata bahwa Abu Majid melakukan penyendirian berbeda dengan rawi-rawi lainnya. Hal itu dikarenakan dia meriwayatkan dari Zaid bin Aslam itu tidak mahfudz (terjaga) dalam segi sanadnya, sehingga sanad Abu Majid merupakan gharib seluruhnya.


Contoh Hadits Gharib Dalam Sanad dan Matan

Sedangkan gharib (penyendirian) dalam sanad dan matan, seperti hadits yang menjelaskan tentang larangan untuk menjual dan menghibahkan wala', sebagaimana berikut ini :

عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ دِيْنَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْوَلَاءِ وَعَنْ هِبَتِهِ

"Dari Abdullah bin Dinar, dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW melarang menjual wala' dan menghibahkannya". (HR. Ad-Darimi No. 2459)

Dalam hadits tersebut, Abdullah bin Dinar adalah rawi yang tafarrud atau menyendiri. Hal itu dikarenakan hanya dialah satu-satunya rawi yang menerima dari Sahabat Ibnu Umar ra.

Sedangkan banyak rawi yang menerima riwayat hadits semakna dari Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) ra, lihat pada HR. Ad-Darimi Nomor 3032, No.3030, dan No. 3029.


Contoh Hadits Gharib Pada Sebagian Sanad

Contoh Hadits Gharib pada sebagian sanad adalah hadits mengenai kisah Ummu Zar'in. Namun, karena haditsnya sangat panjang jadi tidak saya tulis, silahkan dicek pada HR. Bukhari No. 4790.

Menurut riwayat mahfudz (terjaga), jalur hadits tentang kisah Ummu Zar'in adalah Isa bin Yunus, dati Hisyam bin Urwah, dari Abdullah bin Urwah (saudaranya), dari ayahnya, dari Siti Aisyah ra.

Namun, ada jalur lain dari Imam Thabrani, dari Abdul Aziz, Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Siti Aisya ra. Dalam hal ini, Abdul Aziz telah menyendiri di sebagian sanad.


Contoh Hadits Gharib Pada Sebagian Matan

Adapun contoh gharib (penyendirian) pada sebagian matan, maka bisa dilihat seperti contoh hadits zakat fitrah di bawah ini :

فَرَضَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ رَمَضَانَ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ اَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيْرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالْاُنْثَى وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah satu sha' kurma atau satu sha' gandum kepada hamba sahaya, orang yang merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil, dan orang dewasa dari golongan kaum muslimin". (HR. Abu Dawud No. 1373).

Imam Malik melakukan tafarrud (penyendirian) dalam meriwayatkan hadits tersebut dengan menambah kalimat "مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ". Padahal hadits yang lebih umum dikenal adalah tanpa kalimat itu, coba lihat HR. Bukhari No. 1415.


Pembagian Hadits Gharib

Nah, adapun Hadits Gharib sendiri, maka dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Gharib Mutlaq

Hadits Gharib Mutlaq adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang sahabat atau tabi'in secara sendirian

2. Gharib Nisby

Hadits Gharib Nisby adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang selain sahabat dan tabi'in secara sendirian.