Pengertian dan Contoh Hadits Maqlub

Dalam kajian ilmu hadits, hadits dhaif memiliki banyak versi dan jenis bila dilihat dari segi matan dan sanadnya. Salah satu hadits yang dikenal hadits dhaif adalah hadits maqlub.


Pengertian Hadits Maqlub (الْحدِيْثُ الْمَقْلُوْبُ)

Secara bahasa, maqlub merupakan isim maf'ul dari lafadz "qalaba" (قَلَبَ) yang artinya mebolak-balik, sedangkan maqlub di sini berarti sesuatu yang dibolak-balik.

Menurut istilah :

هُوَ الْحَدِيْثُ الْمَشْهُوْرُ عَنْ رَاوٍ فَيُجْعَلُ مَكَانَهُ اٰخَرُ فِيْ طَبَقَتِهِ اَوْ يُؤْخَذُ سَنَدُ مَتْنٍ فَيُجْعَلُ لِمَتْنٍ اٰخَرَ اَوْ بِالْعَكْسِ

"Hadits maqlub adalah hadits yang dikenal oleh seorang rawi, kemudian rawi lain menjadikan tempatnya di thabaqahnya (tingkatannya), atau sanad matannya diambil lalu dijadikan pada matan lainnya, atau sebaliknya".

Dari pengertian di atas, maka kita bisa mengetahui bahwa yang dimaksud hadits maqlub adalah hadits yang di dalam telah terjadi pembolak-balikan dan pertukaran, baik di dalam sanadnya maupun di dalam matannya.

Jadi, dalam hal ini juga hadits maqlub bisa terbagi menjadi 2 bagian yaitu maqlub sanad dan maqlub matan.


Contoh Hadits Maqlub Sanad

Dari definisi hadits maqlub, maka yang dimaksud maqlub sanad adalah hadits yang di dalamnya terdapat pembolak-balikan dan pertukaran sanad. Adapun bentuknya bisa seperti :

  1. Membalik dan menukar nama rawi dan nasabnya, misalnya nama asli seorang rawi adalah Ka'ab bin Murrah, tapi dibalik menjadi Murrah bin Ka'ab. Muslim bin Wahid dibalik menjadi Wahid bin Muslim, dan lain-lain.
  2. Membalik dan menukar urutan rawi di dalam sanad, misalnya Fulan C dari Fulan B dari Fulan A, namun dibalik menjadi Fulan B dari Fulan C dari Fulan A
  3. Membalik dan menukar nama seorang rawi dengan rawi yang lain dari matan yang berbeda

Contoh hadits maqlub sanad adalah hadits tentang menjual wala' :

أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الْوَلَاءِ وَعَنْ هِبَتِهِ

"Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang penjualan Al Wala` (kepemilikan) dan juga menghibahkannya" (HR. Tirmidzi No. 2052).

Hadits tersebut memiliki beberapa jalur sanad, salah satu jalur sanad yang dinilai maqlub adalah dari Yahya bin Sulaim, dari Ubaidillah bin Umar, dari Nafi', dari Ibnu Umar. Pasalnya, sanad yang shahih adalah dari Ubaidillah bin Umar, dari Abdullah bin Dinar, dari Ibnu Umar.

Di sini, Yahya bin Sulaim melakukan kesalahan yaitu mengganti rawi bernama Abdullah bin Dinar dengan Nafi'. Pasalnya, Ibnu Umar tidak pernah meriwayatkan hadits tersebut kecuali hanya kepada Abdullah bin Dinar.


Contoh Hadits Maqlub Matan

Maqlub matan berarti terjadi adanya pembalikan dan penukaran matan, hal ini bisa berupa :

1. Membalik dan Menukar Beberapa Bagian Matan Dalam Suatu Hadits

Misalnya hadits riwayat Abu Hurairah tentang 7 golongan yang dinaungi Allah SWT di hari kiamat :

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ يَمِيْنُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ

"(Golongan keenam) dan seseorang yang melakukan shadaqah, lalu ia menyamarkannya sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang telah diinfaqkan oleh tangan kirinya" (HR. Muslim No. 1712).

Dari hadits tersebut, terlihat beberapa rawi telah melakukan kemaqluban, padahal dalam riwayat lainnya adalah sebagai berikut :

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ

"(Golongan keenam) dan seseorang yang melakukan shadaqah, lalu ia menyamarkannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diinfaqkan oleh tangan kananya" (HR. Malik No. 1501, Nasai No. 5285, Bukhari No. 6308, No. 1334, dan No. 620).

2. Membalik dan Menukar Matan Dengan Sanad Dari Matan Lain

إِذَا أُقِيْمَتِ الصَّلَاةُ فَلَا تَقُوْمُوْا حَتَّى تَرَوْنِيْ

"Ketika didirikan sholat, maka janganlah kalian berdiri sampai kalian melihatku" (lihat pada HR. Tirmidzi No. 475).

Hadits tersebut diriwayatkan dari Jarir bin Hazim, ia melakukan kesalahan dengan menukarnya pada sanad dari Tsabit dari Anas bin Malik dari Nabi SAW. Padahal seharusnya, sanad yang shahih dalam hadits tersebut adalah dari Hajjaj As-Shawwaf, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Abdullah bin Abi Qatadah, dari ayahnya (Abu Qatadah), dari Nabi SAW.

Nah, terkait dengan pembahasan hadits maqlub, ada sebuah kisah menarik tentang kehebatan Imam Bukhari, baca lebih lengkap : Hebat, Imam Bukhari Mengembalikan 100 Hadits Yang Diacak Sanad dan Matannya.

Wallahu a'lam bis showab.