Ternyata, Beginilah Cara Malaikat Izrail Mencabut Nyawa

Ternyata, Beginilah Cara Malaikat Izrail Mencabut Nyawa

Dalam penggambarannya, beberapa ulama' menjelaskan di dalam kitab-kitab kuning tentang bentuk dan wujud Malaikat Izrail as yang begitu besar melebihi dunia. Lalu, dari situlah mungkin muncul beberapa pertanyaan "bagaimana Malaikat Izrail mencabut nyawa jika besarnya sedemikian rupa ? bagaimana Malaikat Izrail mencabut nyawa di mana pun tempatnya ?", dan lain sebagainya.

Baca :
Ternyata, Inilah Wujud dan Bentuk Malaikat Jibril, Mikail, Isrofil, dan Izrail
Kisah Malaikat Izrail Mendapat Tugas Mencabut Nyawa.

Bagaimana Cara Malaikat Izrail as Mencabut Nyawa Para Makhluk ?
Di sini, banyak riwayat dan pendapat yang menjelaskan bagaimana Malaikat Izrail as mencabut nyawa para makhluk :

Riwayat 1 :
Dalam Kitab As-Suluk dari Muqotil Sulaiman dijelaskan bahwa Malaikat Izrail memiliki dari 4 tempat tidur yang terletak di langit ketujuh, ada yang mengatakan terletak di langit keempat dalam riwayat lainnya.

Allah SWT menciptakan Malaikat Izrail as dari cahaya, dia memiliki 70.000 kaki dan 4.000 sayap. Seluruh tubuh Malaikat Izrail as dipenuhi dengan mata, lisan, dan tangan sejumlah makhluk yang memiliki nyawa di dunia, baik dari golongan manusia, binatang, jin, maupun malaikat. Artinya, tidak ada satupun dari makhluk yang memiliki nyawa, kecuali di dalam tubuh Malaikat Izrail as terdapat wajah, mata, tangan, dan telinga sejumlah semua makhluk tersebut.

Ketika Malaikat Izrail as diperintahkan untuk mencabut nyawa, dia akan memandang dengan wajahnya ke arah wajah makhluk tersebut dan mencabut nyawa dengan tangan yang ada di sana. Itulah sebabnya mengapa Malaikat Izrail as bisa mencabut ruh makhluk di manapun tempatnya dan sebanyak apapun jumlah makhluk yang akan dicabut nyawanya.

Ketika nyawa makhluk tersebut telah terpisah dari badannya di dunia alias telah mati, maka akan hilang gambar wajah makhluk tersebut dari tubuh Malaikat Izrail as.

Riwayat 2 :
Malaikat Izrail as memiliki 4 wajah, wajah pertama berada di depannya, wajah kedua berada di kepalanya, wajah ketiga berada di punggungnya, dan wajah keempat berada di kedua telapak kakinya.

Dia mencabut ruh-ruh para nabi dari wajah di kepalanya, dia mencabut ruh orang-orang mukmin dari wajah di depannya, dia mencabut ruh orang-orang kafir dari wajah di belakang punggungnya, dan dia mencabut ruh jin dari wajah di kedua telapak kakinya. Salah satu dari kedua kakinya ada di atas jembatan Neraka Jahannam dan kaki lainnya ada di atas tempat tidur di dalam surga.

Riwayat 3 :
Allah SWT menjadikan dunia seisinya di dalam perut Malaikat Izrail as, begitu kecil sekali, seperti halnya seseorang disuguhkan meja yang berisi berbagai macam hidangan makanan. Tentu saja dia memakan makanan apa saja yang dia inginkan. Seperti itulah keberadaan Malaikat Izrail as bagi para makhluk, dia membolak-balikkan dunia sebagaimana seseorang membolak-balikkan sekeping uang dirham.

Riwayat 4 :
Malaikat Izrail as tidak akan turun kecuali kepada para nabi dan rosul. Malaikat Izrail as memiliki pengganti dalam mencabut ruh-ruh binatang, baik binatang buas, binatang ternak, dan lainnya.

Riwayat 5 :
Ketika Allah SWT menghendaki untuk memusnahkan makhluk-Nya kelak di hari kiamat nanti, baik dari golongan manusia, jin, malaikat, maupun lainnya, Dia memusnahkan mata-mata yang ada di tubuh Malaikat Izrail as hingga tersisa 8 golongan malaikat. Dalam riwayat lain dijelaskan, kedelapan malaikat itu adalah Malaikat Isrofil, Malaikat Mikail, Malaikat Jibril, Malaikat Izrail, dan empat Malaikat Hamalatul Arsy (penyangga Arsy).

Bagaimana Malaikat Izrail as Mengetahui Ajal Seorang Hamba Tiba ? Di Mana Tempatnya dan Apa Sebabnya ?
Kematian merupakan sebuah misteri yang hanya diketahui oleh Allah SWT, semua makhluk-Nya tidak memiliki ilmu tentang kapan, di mana, dan mengapa seorang makhluk akan menemui ajal, bahkan Malaikat Izrail as sendiri. Lalu, bagaimana Malaikat Izrail mengetahui ajal makhluk akan tiba sehingga dia bisa mencabut nyawa ?

Riwayat 1 :
Ketika Malaikat Izrail as mendapati tulisan kematian seorang hamba, dia bertanya kepada Allah SWT. "Wahai Tuhanku, kapan aku akan mencabut ruh hamba itu, dalam keadaan dan kondisi bagaimana aku akan mencabut nyawanya ?".

Allah SWT pun menjawab, "Wahai Malaikat Maut, ini adalah ilmu ghaib-Ku, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya selain Aku. Tetapi, aku akan memberitahumu waktu datangnya dan Aku akan menjadikan bagimu tanda-tanda yang mana kamu bisa berpegang pada tanda-tanda itu. Sesungguhnya malaikat yang mana dia dipasrahi dengan jiwa-jiwa dan amal mereka akan datang kepadamu, lalu dia berkata "telah sempurna jiwa fulan" dan malaikat yang mana dipasrahi atas rizki-rizki dan amal-amalnya akan berkata "telah sempurna rizki dan amalnya"".

Jika hamba itu tergolong orang-orang yang beruntung, maka akan jelas di atas namanya yang tertulis di dalam buku catatan amalnya yang ada di hadapan Malaikat Izrail as, yaitu sebuah garis dari cahaya putih di sekitar namanya. Dan jika hamba itu tergolong orang-orang yang celaka, maka akan jelas di dalamnya sebuah garis hitam.

Namun, pertanda itu masih belum merupakan kepastian mutlaq bagi Malaikat Izrail as akan habisnya ajal seorang hamba. Kepastian ajal baru bisa diketahui ketika sebuah daun dari sebuah pohon besar di bawah Arsy gugur kepadanya, daun itu tertulis nama hamba yang akan dicabut nyawanya. Pada saat itulah, baru Malaikat Izrail as mengetahui ajal hamba tersebut.

Riwayat 2 :
Sahabat Ka'ab Al-Akhbar menjelaskan, sesungguhnya Allah SWT menciptakan sebuah pohon besar di bawah Arsy, daun-daunnya sejumlah seluruh makhluk di dunia. Ketika tiba ajal seorang hamba dan tersisa baginya 40 hari dari umurnya sebelum dia meninggal dunia, maka gugurlah daunnya di pangkuan Malaikat Izrail as, dia mengetahui dari situlah bahwa Allah SWT memerintahkannya untuk mencabut ruh pemilik daun itu. Dan setelah itu, para malaikat yang ada di langit menamai hamba tersebut sebagai "mayit", dia masih akan hidup di muka bumi selama 40 hari.

Riwayat 3 :
Dalam riwayat lainnya dijelaskan, Malaikat Izrail as mengetahui ajal seorang hamba akan tiba ketika Malaikat Mikail as akan turun dari sisi Allah SWT dengan membawa buku catatan amal kepada Malaikat Izrail as. Di dalamnya, tertulis nama seorang hamba yang diperintah untuk dicabut nyawanya, tempat, dan sebab mengapa nyawanya dicabut.

Riwayat 4 :
Imam Abu Laits As-Samarqondi ra menjelaskan, sesungguhnya akan terjatuh 2 tetes dari bawah Arsy pada nama pemilik daun itu, satu tetes itu berwarna hijau dan tetes lainnya berwarna putih. Jika tetes berwarna hijau terjatuh pada nama siapapun, maka diketahui bahwa dia tergolong orang yang celaka. Jika tetes berwarna putih terjatuh pada nama siapapun, maka diketahui bahwa dia tergolong orang yang beruntung.

Riwayat 5 :
sesungguhnya Allah yang Maha Luhur menciptakan malaikat yang dipasrahi terhadap setiap anak yang dilahirkan, malaikat itu disebut Malaikat Arham, yaitu malaikat yang mengurus anak yang akan lahir dalam kandungan.

Ketika akan dilahirkan seorang anak, maka Malaikat Arham diperintah untuk mengambil tanah, tempat di mana anak dalam kandungan tersebut akan meninggal dunia nantinya. Malaikat Arham melipat dan mencampur tanah itu ke dalam air sperma yang ada di dalam kandungan ibunya.

Setelah anak itu lahir ke dunia, tentu dia pasti akan berkeliling ke beberapa daerah dan tempat-tempat tertentu. Namun, saat ajalnya tiba, dia akan kembali ke tempat di mana Malaikat Arham mengambil tanahnya, lalu dia akan meninggal dunia di sana. Riwayat ini didasarkan pada Firman Allah SWT :
قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُيُوْتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِيْنَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلٰى مَضَاجِعِهِمْ
"Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh" (Ali Imron : 154).

Al-Kisah 1 :
Malaikat Izrail as pernah menampakkan diri pada masa Nabi Sulaiman as. Di sana, dia menatap tajam seorang pemuda yang berada di sekitar Nabi Sulaiman. Merasakan adanya keanehan dan tatapan seram yang menakutkan, pemuda itu pun gemetaran.

Setelah beberapa saat, Malaikat Izrail as pun pergi menghilang. Pemuda itu menemui Nabi Sulaiman as dan berkata, "Wahai Nabi Allah, aku ingin engkau memerintahkan angin untuk membawaku ke negara China". Lalu Nabi Sulaiman as pun memerintahkan angin untuk membawanya ke negara China.

Setelah beberapa waktu, Malaikat Izrail as pun kembali kepada Nabi Sulaiman as, lalu Beliau bertanya kepada Malaikat Izrail as tentang sebab mengapa dia menatap pemuda itu dengan tatapan tajam. Malaikat Izrail as pun menjawab, "Sesungguhnya aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya pada hari itu, namun aku melihatnya ada di sekitarmu, aku pun terheran-heran karena hal itu".

Lalu, Nabi Sulaiman menceritakan kepada Malaikat Maut tentang kisah pemuda itu, tentang alasannya meminta Beliau untuk memmerintahkan angin agar membawanya ke negara China. Malaikat Maut pun berkata, "Aku telah mencabut nyawanya pada hari itu di negara China".

Al-Kisah 2 :
Dalam salah satu khobar lain dijelaskan, sesungguhnya Malaikat Izrail as memiliki pembantu-pembantu, mereka bertugas untuk membantunya dalam mencabut nyawa para makhluk. Diriwayatkan, pada zaman dulu ada seseorang yang senantiasa istiqomah berdoa, "Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa Malaikat Syams (Malaikat Matahari)".

Demi memuliakan orang tersebut, Malaikat Syams as pun memohon izin kepada Allah SWT untuk mengunjungi orang itu dan dia menapatkan izin. Ketika Malaikat Syams as menemui orang itu, dia pun berkata, "Sesungguhnya kamu memperbanyak doa kepadaku, maka apa hajatmu ?". Orang itu pun menjawab, "Hajatku adalah agar kamu membawaku ke tempatmu, aku ingin kamu menanyakan kepada Malaikat Maut agar dia mengabarkanku tentang ajal dekatku".

Lalu, Malaikat Syams as pun membawa orang itu dan mempersilahkan duduk di tempat duduknya yang terbuat dari matahari. Kemudian, Malaikat Syams pergi menemui Malaikat Izrail as dan berkata, "Sesungguhnya seseorang dari golongan manusia telah mengucapkan lisannya, dia berdoa setiap kali sholat, "Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa Malaikat Syams (Malaikat Matahari)", Dia telah memintaku agar aku meminta padamu untuk memberitahunya kapan ajalnya akan dekat supaya dia bisa bersiap-siap terhadapnya".

Malaikat Izrail as pun melihat kitab amal orang itu, lalu berkata, "Jauh sekali, sesungguhnya temanmu memiliki perbuatan yang agung, sesungguhnya dia tidak akan meninggal dunia sampai dia duduk di tempat dudukmu dari matahari".

Malaikat Syams as pun berkata, "Dia telah duduk di tempat dudukku dari matahari". Lalu Malaikat Izrail as pun berkata, "Dia meninggal dunia di sisi rosul-rosul kita dalam keadaan seperti itu, sedangkan mereka tidak mengetahuinya".

Rosulullah SAW bersabda :
اٰجَالُ الْبَهَائِمِ كُلُّهَا فِيْ ذِكْرِ اللّٰهِ تَعَالٰى فَاِذَا تَرَكُوْا ذِكْرَ اللّٰهِ قَبَضَ اللّٰهُ اَرْوَاحَهُمْ وَلَيْسَ لِمَلِكِ الْمَوْتِ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ
"Ajal semua binatang tergantung pada dzikir Allah yang Maha Luhur, ketika mereka meninggalkan dzikir kepada Allah, maka Allah mencabut ruh-ruh mereka, dan Malaikat Maut tidak ikut campur dalam urusan itu".

Hikmah dan Kesimpulan :
Meskipun penjelasan panjang di atas menunjukkan bahwa Malaikat Izrail as yang mencabut nyawa para makhluk, tetapi pada hakekatnya hanya Allah SWT Tuhan yang mencabut nyawa. Mencabut nyawa hanya disandarkan kepada Malaikat Izrail as, seperti halnya seseorang yang meninggal dunia karena terbunuh, yang disandarkan adalah si pembunuh, seorang meninggal dunia karena sebuah penyakit maka yang disandarkan adalah sebab sakit orang itu. Malaikat Izrail as disandarkan sebagai juga sebagai sebab, karena hakekatnya yang menciptakan sebab tersebut adalah Allah SWT, sesuai dalam Firman-Nya :
اللّٰهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya" (Az-Zumar : 42).

Hal ini menunjukkan bahwa semua yang ada di dunia tidak terjadi tanpa proses dan sebab, sedangkan yang menciptakan proses dan sebab tersebut tidak lain hanyalah Allah SWT semata, Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Menciptakan.

Sumber : Kitab Daqoiqul Akhbar, Bab ke-5, Tentang Keadaan Malaikat Maut Bagaimana Dia Mencabut Ruh
Penulis : Imam Abdur Rohim bin Ahmad Al-Qodli.