10 Kata Gombal Cinta Islami Ala Santri

Dalam hubungan asmara, tidak asing lagi jika di dalamnya dibumbui dengan kata-kata manis dan resep gombalan agar pasangan jadi tambah betah, nyaman, dan sayang. Memang terkadang hal ini pun dirasa cukup penting untuk tetap menjaga nilai romantika hubungan.

Ada banyak kata gombal cinta yang bisa kamu dapatkan dalam kehidupan sehari-hari tentunya, baik di dalam tips-tips blog online, acara televisi, kalimat novel, bahkan kadang kata-kata gombal itu muncul dengan sendirinya.

Nah, berkaitan dengan tema ini, ada beberapa kata gombal islami yang diambil dari beberapa maqolah, baik hadits, kaidah fiqih, kaidah tajwid, syair sholawat, maupun lainnya. Tentu hanya santri yang mampu menemukan kata-kata gombal ini.

1. Hadits Agar Mencintai Secara Tidak Berlebihan

Sebagai seoran santri, pastilah sering menkaji banyak hadits dari beberapa kitab kuning dan kitab-kitab hadits lainnya. Namun, ada beberapa hadits yang berhubungan dengan cinta dan bisa dijadikan sebagai resep gombal, misalnya :

اَحْبِبْ حَبِيْبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى اَنْ يَّكُوْنَ بَغِيْضَكَ يَوْمًا مَا، وَابْغُضْ بَغِيْضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى اَنْ يَكُوْنَ حَبِيْبَكَ يَوْمًا مَا

"Cintailah apa yang kamu cintai itu hanya sekedarnya saja, mungkin saja ia akan menjadi yang kamu benci suatu hari nanti. Dan bencilah apa yang kamu benci itu hanya sekedarnya saja, mungkin ia akan menjadi yang kamu cintai suatu hari nanti".

2. Hadits Mengenai Rindu Berat Adalah Mati Syahid

Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa seorang yang menahan dan menyimpan rasa rindu yang memuncak, ia mampu menahannya dari hal-hal yang buruk dan menyimpannya di dalam hati. Namun, atas kehendak Allah SWT, ia meninggal dunia dalam keadaan tersiksa oleh rindu itu, maka ia pun meninggal dalam keadaan mati syahid. Namun, hadits ini pun bisa dijadikan sebagai salah satu pemanis cinta dan resep gombalan loh pada si dia.

مَنْ عَشَقَ فَعَفَّ فَكَتَمَ فَمَاتَ فَهُوَ شَهِيْدٌ

"Barang siapa rindu berat, ia menahannya (menjaga dari maksiat), menyimpannya, lalu ia meninggal dunia, maka ia mati dalam keadaan syahid".

3. Kekuatan Cinta Membuat Rasa Sakit

Dalam salah satu bait syair sholawat burdah, terdapat kalimat sebagai berikut :

وَالْحُبُّ يَعْتَرِضُ اللَّذَّاتِ بِالْاَلَمِ

"Dan cinta dapat menyingkirkan kenikmatan yang dikarenakan rasa sakit".

Sebenarnya, yang dimaksud kekuatan cinta dalam syair burdah tersebut adalah cinta memuncak kepada Rasulullah SAW. Namun, lagi-lagi santri memang pandai mengotak-atik kalimat dan menjadikannya sebagai gombalan cinta pada pasangannya atau bahkan perasaan kecewa karena diputus.

4. Hadits Memuliakan Wanita

Dalam beberapa riwayat yang menilai hadits dhaif karena banyaknya ilah (cacat), ada sebuah hadits yang menjelaskan bahwa hanya orang yang mulialah yang bisa memuliakan dan menghargai perasaan wanita.

لَا يُكْرِمُ الْمَرْأَةَ اِلَّا الْكَرِيْمُ وَلَا يُهِيْنُ الْمَرْأَةَ اِلَّا اللَّئِيْمُ

"Tidaklah memuliakan wanita kecuali orang yang mulia dan tidaklah merendahkan wanita kecuali orang yang hina".

Sebenarnya, makna hadits tersebut lebih dikhususkan dalam peran rumah tangga, yaitu perlakuan suami kepada istri, namun bisa saja untuk semua wanita pada umumnya, santri tahu bagaimana menjadikannya sebagai gombalan cinta.

5. Kaidah Fiqih Yang Menunjukkan Betapa Berharganya Si Dia

Santri memang pandai dalam mengotak-atik dalil dan menjadikannya gombal cinta untuk pasangannya. Demikian itu ditunjukkan pada salah satu kaidah fiqih yang diplesetkan seperti di bawah ini :

مَا لَا يَتِمُّ الْوَاجِبُ اِلَّا بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ

"Sesuatu yang mana perkara wajib tidaklah menjadi sempurna kecuali karena sesuatu itu, maka sesuatu itu hukumnya wajib".

Kaidah fiqih tersebut kemudian diplesetkan untuk menggombal dan maknanya menjadi seperti di bawah ini :

"Jika tanpa hadirmu, hidupku tidaklah menjadi sempurna, maka hadirmu adalah wajib bagiku".

6. Ungkapan Perasaan Lebay Ala Kaidah Tajwid

Tentu saja ada banyak sekali kaidah tajwid yang bisa dijadikan sebagai kalimat gombal cinta, salah satunya adalah seperti di bawah :

"Tentang rasa ini ... meskipun kata-kataku seperti IKHFA' (memperlihatkan kesamaran), namun sebenarnya ia seperti IDHAR (memperliharkan kejelasan). Sayangnya, ketidakselarasan antara keduanya terkadang membuatku seperti IQLAB (membalik) di antara "iya" dan "tidak". Sehingga, tanpa sadar pun aku salah dalam mengIDGHAMkan (memasukkan) rasa ini".

7. Jika Dia Sudah Tahu Perasaanmu, Cobalah Ungkapkan Dengan Bait Alfiyah Ibnu Malik Ini

Saat si dia sudah mengerti perasaan dan maksudmu, tanpa harus memaksanya untuk bertanya, cobalah gunakan trik santri dalam menggombal pasangannya dengan menggunakan salah satu bait dalam Alfiyah Ibnu Malik ini :

وَحَذْفُ مَا يُعْلَمُ جَائِزٌ

"Dan membuang sesuatu yang sudah diketahui itu boleh"

Maksudnya dalam gombalan cinta adalah "kamu sudah tahu perasaanku, jadi tak perlu ditanyakan".

8. Ungkapan Untuk Meminag

Jika kamu mau menjadikannya sebagai pasangan hidupmu, dan kamu yakin bahwa dia adalah orang yang tepat, maka tidak ada salahnya untuk membuat gombalan cinta dengan ungkapan hadits di bawah ini :

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

"Dunia dipenuhi dengan perhiasan dan sebaik-baik perhiasan itu adalah istri yang shalilah".

9. Dilema, Tinggalkan Jika Dia Membuatmu Ragu

Jika dia tak memberimu kepastian, sedangkan perasaanmu masih menjeratmu untuk terus bertahan, mungkin hadits di bawah ini akan membuka sedikit hatimu, mencoba menerima pahitnya kenyataan, dan menyerahkan urusan kepada Allah SWT, jodoh tidak akan ke mana :

دَعْ مَا يَرِيْبُكَ اِلَى مَا لَا يَرِيْبُكَ

"Tinggalkanlah sesuatu yang membuatmu ragu menuju pada sesuatu yang tidak membuatmu ragu" (Al-Hadits).

10. Tinggalkan Dia Karena Allah, Maka Allah Akan Menggantikan Yang Lebih Baik Darinya

Terkadang, perjalanan romantika hubungan seseorang itu bisa dikatakan amat rumit. Ya, mengharapkan seseorang yang mungkin tak mau mengharapkanmu, bahkan ia ingin kamu pergi jauh darinya.

Jadi, berhentikan langkahmu, adalah sebuah kebodohan jika kamu mencintai seseorang yang tidak mengharapkanmu, cobalah menengok ke belakang, karena mungkin di sana akan ada orang yang setia menunggu dan menerimamu apa adanya.

اِنَّكَ لَنْ تَدَعْ شَيْئًا لِلّٰهِ اِلَّا بَدَّلَكَ اللّٰهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

"Sesugguhnya kamu tidak akan meninggalkan sesuatu karena Allah SWT, kecuali Allah SWT akan menggantikannya dengan sesuatu lain yang lebih baik daripadanya bagimu".