Beginilah Keadaan Manusia Saat Diseret Ke Neraka

Beginilah Keadaan Manusia Saat Diseret Ke Neraka

Ketika manusia telah diputuskan menjadi penghuni neraka setelah melakukan proses perhitungan dan penimbangan amal, maka terlebih dahulu mereka akan digiring dan diseret menuju ke dalam neraka dalam keadaan yang berbeda.


Keadaan Orang Kafir Saat Diseret ke Neraka

Dalam salah satu riwayat khobar dijelaskan bahwa saat orang-orang kafir, orang-orang munafiq, dan orang-orang musyrik yang tergolong musuh-musuh Allah SWT, digiring dan diseret menuju ke dalam neraka, maka keadaan mereka seperti di bawah ini :

  • Wajah mereka menjadi berwarna hitam
  • Mata mereka melotot
  • Mulut mereka dalam keadaan terkunci, sehingga tak mampu mengatakan satu kata sekalipun
  • Malaikat Zabaniyyah telah menunggu mereka dengan membawa rantai dan belenggu
  • Rantai-rantai itu dimasukkan ke dalam mulut dan keluar dari dubur mereka
  • Tangan kirinya terbelenggu hingga sampai ke leher mereka
  • Sedangkan tangan kana mereka dimasukkan ke dalam dada hingga tercabut di antara dua belikat mereka
  • Mereka semua dirantai dan disejajarkan bersama para syetan
  • Mereka diseret di atas wajah mereka
  • Para malaikat yang menyeret mereka ke dalam neraka terus memukuli mereka dengan cambuk besi
  • Setiap kali mereka ingin keluar dari neraka, maka mereka akan dimasukkan kembali ke dalamnya. Lalu dikatakan kepada mereka, "Rasakanlah siksa yang telah kalian dustakan", hal ini sebagaimana tersirat dalam Firman-Nya :
    وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيْدٍ، كُلَّمَا أَرَادُوْا أَنْ يَخْرُجُوْا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيْدُوْا فِيْهَا وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ

    "Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), "Rasailah azab yang membakar ini"" (Al-Hajj : 21-22).


Keadaan Orang Muslim Saat Diseret ke Neraka

Terkait dengan pembahasan di atas yaitu keadaan orang-orang yang merupakan musuh Allah SWT, Sayyidah Fathimah, putri Rasulullah SAW, bertanya kepada Beliau, "Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak bertanya tentang umatmu bagaimana mereka akan dimasukkan ke dalam neraka ?".

Rasulullah pun menjawab, "Para malaikat menggiring mereka ke dalam neraka, namun wajah-wajah mereka tidak hitam, mata-mata mereka tidak melotot, mulut-mulut mereka tidak terkunci, mereka tidak dibarengi bersama syetan, rantai-rantai dan belenggu-belenggu tidak diletakkan di atas mereka".

Sayyidah Fathimah pun bertanya legi kepada Rasulullah SAW, "Bagaimana para malaikat menuntun mereka (umat Rasululullah SAW) ?".

Rasulullah SAW pun menjawab, "Adapun orang tua dan pemuda, maka keduanya diseret dengan jenggotnya, dan adapun para wanita maka dengan gelungan rambut dan ubun-ubunnya. Maka banyak sekali orang yang memiliki uban dari golongan umatku digenggam (diseret) uban rambutnya dan dituntun ke dalam neraka, sedangkan dia menyeru "Aduh ubanku, aduh lemahku". Banyak sekali pemuda dari golongan umatku yang digenggam (diseret) dari jenggotnya dan dituntun ke dalam neraka, sedangkan dia menyeru, "Aduh masa mudaku, aduh tampannya rupaku". Dan banyak sekali wanita dari golongan umatku yang digenggam (diseret) di atas ubun-ubunnya, dia dituntun ke dalam neraka sedangkan dia menyeru, "Aduh malunya aku, aduh terbukanya tutupku". Sehingga sampailah semuanya kepada Malaikat Malik. Ketika Malaikat Malik melihat mereka, dia bertanya kepada para malaikat, "Siapakah golongan ini ? Tidaklah sampai orang-orang celaka kepada kita yang lebih mengherankan daripada golongan ini, wajah-wajah mereka tidak hitam, rantai-rantai dan belenggu-belenggu tidak diletakkan di leher mereka". Lalu para malaikat menjawab, "(Tidak tahu) demikian inilah kami telah diperintah untuk mendatangkan mereka dalam keadaan ini". Malaikat Malik pun bertanya kepada mereka, "Wahai golongan orang-orang yang celaka, siapa kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami dari golongan umat Nabi Muhammad SAW"".

Dalam sebuah riwayat yang lainnya, dijelaskan bahwa ketika para malaikat hendak memasukkan umat Nabi Muhammad SAW ke dalam neraka, mereka menyeru dengan keras, "Aduh Nabi Muhammadku". Namun, tiba-tiba seruan itu tiada terdengar lagi ketika mereka melihat Malaikat Malik karena takut kepadanya. Seketika itulah, mereka sendiri lupa dengan nama "Nabi Muhammad".

Lalu, Malaikat Malik pun bertanya kepada mereka, "Siapa kalian ?".

Dengan penuh kesensaraan dan harapan agar diselamatkan dari neraka, mereka menjawab, "Kami dari golongan yang mana Allah telah menurunkan Al-Qur'an kepada mereka, dan kami dari golongan yang berpuasa di Bulan Ramadhan".

Lalu Malaikat Malik berkata, "Al-Qur'an tidaklah diturunkan kecuali kepada Nabi Muhammad SAW".

Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad SAW, sekilas mereka langsung teringat dan mereka semuanya menjerit, "Kami dari umat Beliau".

Lalu Malaikat Malik berkata kepada mereka dengan nada mengapokkan mereka, "Tidakkah bagi kalian, Al-Qur'an adalah pencegah dari maksiat ?".

Lalu, ketika mereka berada di tepi Neraka Jahannam, sedangkan Malaikat Zabaniyyah telah menanti di hadapan mereka, mereka memohon izin kepada Malaikat Malik "Wahai Malaikat Malik, izinkanlah kami untuk menangisi diri kami sendiri".

Malaikat Malik pun mengizinkan mereka menangis dan mengeluarkan air mata hingga tiada tersisa setetes pun air mata mereka, lalu mereka semua menangis dengan tangisan darah. Melihat demikian itu, Malaikat Malik pun berkata, "Alangkah baiknya tangisan ini, jika itu di dunia karena takut Allah Yang Maha Luhur, maka kalian tidak akan tersentuh neraka hari ini".


Sumber : Kitab Daqoiqul Akhbar, Bab 37

Penulis : Imam Abdur Rochim bin Ahmad Al-Qadli