Seperti halnya kaidah-kaidah ilal yang sudah diulas secara singkat di beberapa posting sebelumnya, maka kaidah i'lal ini pun sama, yaitu diambil dari Kitab Qawaidul I'lal yang sudah biasa dikaji di beberapa pondok pesantren sebagai pelajaran dasar dalam mendalami materi ilmu alat Bahasa Arab.
Selengkapnya : Download Kitab Qawaidul I'lal dan Terjemah Lengkap.
Kaidah I'lal 4, Lafadz مَيِّتٌ (Mayyitun) Asalnya مَيْوِتٌ (Maywitun)
Adapun rumus kaidah i'lal yang ke-4 di sini, maka bisa dilihat pada kaidah di bawah ini beserta dengan sedikit penjelasannya :
اِذَا اُجْمِعَتِ الْوَاوُ وَالْيَاءُ فِيْ كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ وَسُبِقَتْ اِحْدَاهُمَا بِالسُّكُوْنِ، اُبْدِلَتِ الْوَاوُ يَاءً وَاُدْغِمَتِ الْيَاءُ الْاُوْلٰى فِي الثَّانِيَةِ، نَحْوُ مَيِّتٌ وَمَرْمِيٌّ اَصْلُهُمَا مَيْوِتٌ وَمَرْمُوْيٌ
Tatkala ada huruf wawu dan huruf ya' dikumpulkan dalam satu kalimat dan salah satu dari kedunya didahului dengan sukun, maka huruf wawu diganti dengan huruf ya' dan huruf ya' pertama dimasukkan di dalam huruf ya' kedua. Contoh "مَيِّتٌ" dan "مَرْمِيٌّ", asalnya adalah "مَيْوِتٌ" dan "مَرْمُوْيٌ".
Penjelasan I'lal :
Apabila ada huruf wawu dan ya' yang berkumpul dalam satu kalimat :
- Bisa berupa wawu (huruf pertama) - ya' (huruf kedua) atau ya' (huruf pertama) - wawu (huruf kedua)
- Huruf yang pertama dari keduanya itu harus berupa huruf mati (disukun)
Maka huruf wawu harus diganti menjadi huruf ya', lalu huruf ya' yang pertama itu diidghamkan (dimasukkan) pada huruf ya' yang kedua.
Contoh :
Lafadz Asli
|
Lafadz I'lal
|
---|---|
مَيْوِتٌ
|
مَيِّتٌ |
مَرْمُوْيٌ
|
مَرْمِيٌّ
|
Proses I'lal Lafadz مَيِّتٌ
Lafadz مَيِّتٌ asalnya adalah مَيْوِتٌ mengikuti wazan فَيْعِلٌ.
Berdasarkan kaidah 4 di atas, pada lafadz مَيْوِتٌ terdapat huruf ya' dan wawu yang berkumpul di dalam satu kalimat, sedangkan huruf ya' adalah mati (disukun), maka huruf wawu harus diganti menjadi huruf ya' sehingga menjadi lafadz مَيْيِتٌ,
Berdasarkan kaidah i'lal 10, ada lafadz مَيْيِتٌ, terdapat 2 huruf yang sesama jenis yaitu 2 huruf ya', maka harus diidghamkan sehingga menjadi lafadz مَيِّتٌ.
Baca lebih lanjut : Kaidah I'lal 10, Lafadz مَدَّ dan Lafadz مُدَّ.
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|
مَيْوِتٌ
|
مَيْيِتٌ |
مَيِّتٌ |
Proses I'lal Lafadz مَرْمِيٌّ
Lafadz مَرْمِيٌّ asalnya adalah مَرْمُوْيٌ mengikuti wazan مَفْعُوْلٌ.
Berdasarkan kaidah 4 di atas, pada lafadz مَرْمُوْيٌ terdapat huruf wawu dan ya' yang berkumpul di dalam satu kalimat, sedangkan huruf wawu adalah mati (disukun), maka huruf wawu harus diganti menjadi huruf ya' sehingga menjadi lafadz مَرْمُيْيٌ.
Berdasarkan kaidah i'lal 10, ada lafadz مَرْمُيْيٌ, terdapat 2 huruf yang sesama jenis yaitu 2 huruf ya', maka harus diidghamkan sehingga menjadi lafadz مَرْمُيٌّ.
Pada lafadz مَرْمُيٌّ, harakat dlammah pada huruf mim, diganti menjadi kasrah untuk menyelamatkan huruf ya', ini karena huruf ya' identik dengan harakat kasrah, sehingga menjadi lafadz مَرْمِيٌّ.
Baca lebih lanjut : Kaidah I'lal 10, Lafadz مَدَّ dan Lafadz مُدَّ.
Jadi :
Lafadz Asli
|
Perubahan 1
|
Perubahan 2
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|---|---|
مَرْمُوْيٌ
|
مَرْمُيْيٌ |
مَرْمُيٌّ |
مَرْمِيٌّ |