Kisah Wafatnya Guru Abu Mansur Al-Maturidi

Abu Mansur Al-Maturidi merupakan seorang ulama' besar ahli ilmu kalam, yang mana pemikiran beliau mengenai aqidah ilmu kalam memiliki pengaruh besar dalam faham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, khususnya di Indonesia sendiri.

Berkaitan dengan ini, ada sebuah kisah menarik di sini. Tetapi sebelum diulas mengenai kisah tersebut, maka ada sebuah hadits qudsi yang berkaitan dengan kisah yang akan dipaparkan nanti, yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan dari Sahabat Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda :

انّ اللّٰه تعالى ينظر الى وجه الشيخ صباحا ومساء ويقول يا عبدي قد كبر سنّك ورقّ جلدك ودقّ عظمك واقترب أجلك وحان قدومك اليّ فاستحى منّي فأنا أستحيى من شيبتك أن أعذّبك فى النار

"Sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur melihat wajah orang yang sudah tua di waktu pagi dan sore, lalu Dia berkata, "Wahai hamba-Ku, telah tua umurmu, telah tipis kulitmu, telah rapuh tulangmu, telah dekat ajalmu, dan telah tiba waktu kedatanganmu pada-Ku, maka malulah kepada-Ku karena sesungguhnya aku pun malu (tidak tega) karena ubamu (usia tuamu) untuk menyiksamu di dalam neraka".

Kisah Wafatnya Guru Abu Mansur Al-Maturidi

Ketika telah dekat wafatnya guru Abu Mansur Al-Maturidi, pada waktu itu guru beliau sedang dalam keadaan sakit tua di usia 80 tahun, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada beliau berdua.

Suatu hari, gurunya memanggil Syekh Abu Mansur Al-Maturidi lalu menyuruhnya untuk mencari seorang budak berusia 80 tahun dan belum dimerdekakan oleh pemiliknya.

Syekh Abu Mansur Al-Maturidi pun segera pergi untuk mencari seorang budak berusia 80 tahun yang masih dalam status menjadi budak. Beliau mencoba untuk bertanya kepada orang-orang perihal budak sedemikan rupa itu, namun orang-orang berkata, "Bagaimana bisa kamu akan menemukan seorang budak yang berusia 80 tahun sedangkan ia masih berstatus sebagai seorang budak dan belum juga dimerdekakan ?".

Setelah mencarinya kemana-mana, Syekh Abu Mansur Al-Maturidi masih belum mendapatkan seperti apa yang diminta oleh gurunya. Akhirnya beliau pun pulang, menemui gurunya, dan menceritakan apa yang sudah dikatakan orang-orang setiap kali beliau bertanya.

Mendengar perkataan Syekh Abu Mansur Al-Maturidi, gurunya itu pun bersujud meletakkan kepalanya di atas tanah sembari bermunajah, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya makhluk tidaklah menanggung kemuliaannya tatkala budaknya berumur 80 tahun dengan masih berstatus sebagai budak budak, tetapi ia akan memerdekakannya. Lalu aku telah mencapai umur 80 tahun, maka bagaimanakah Engkau tidak memerdekakanku dari api neraka, sedangkan Engkau adalah Dzat Yang Maha Mulia, Maha Pemurah, Maha Agung, Maha Pengampun, lagi Maha Menerima Syukur".

Seketika itu pula, Allah SWT memerdekakan guru Syekh Abu Mansur Al-Maturidi. Beliau wafat dalam keadaan khusnul khatimah sesaat setelah bermunajah karena begitu indahnya ia bermunajah kepada-Nya.

Sumber : Kitab Mawaidzul Ushfuriyah, Hadits 3

Karya : Syekh Muhammad bin Abu Bakar Al-Ushfuri