Kisah Abu Bakar As-Shiddiq Memeluk Agama Islam

Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq adalah sahabat Rasulullah yang terkenal dengan lemah lembut dan bijaksana. Beliau merupakan salah satu sahabat dari golongan “Assabiqunal Awwalun” (orang-orang yang paling dahulu memeluk agama islam). Berikut Pelangi Blog akan mengulas tentang kisah beliau memeluk islam, langsung saja, mari simak kisahnya :

Baca juga : 15 Keutamaan Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq.


Kisah Sahabat ABu Bakar Masuk Agama Islam

Orang-orang arab pada masa jahiliyah kebanyakan memiliki profesi sebagai pedagang, salah satunya adalah Sahabat Abu Bakar. Suatu ketika saat beliau berada di kota Syam untuk berdagang, di sana beliau bermimpi ketika sedang tidur. Dalam mimpi tersebut, beliau melihat matahari dan bulan yang berada di kamar beliau. Kemudian beliau memegang dan memeluk keduanya lalu menyelimuti keduanya dengan selendang beliau.

Saat terbangun dari mimpi, Sahabat Abu Bakar merasakan ada sesuatu yang istimewah dalam mimpi itu yang membuat beliau penasaran. Tak kuasa menahan rasa penasaran itu, beliau segera pergi menemui seorang rahib nasrani (pendeta) untuk menanyakan arti dari mimpi aneh itu.

Setelah Sahabat Abu Bakar menceritakan mimpi beliau, sang rahib bertanya “Dari mana kamu berasal ?”.

Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq menjawab “Dari Kota Mekkah”. 

Sang rohib bertanya kembali “Dari kabilah (suku) mana ?

Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq menjawab “Dari kabilah Bani Taim”. 

Sang rahib bertanya lagi “Apa pekerjaanmu ?

Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq menjawab “Seorang pedagang”.

Kemudian sang rahib menjelaskan kepada beliau arti mimpi tersebut “Akan datang di masamu seorang dari kabilah Bani Hasyim yang bernama Muhammad Al-Amin (Al-Amin adalah julukan bagi Rasulullah SAW sebagai seorang yang dapat dipercaya sebelum beliau menjadi Rosul), ia adalah seorang nabi terakhir yang diutus. Jika tidak karena Muhammad, maka Allah tidak akan menciptakan langi bumi seisinya, dan Allah tidak akan menciptakan Adam, para nabi, dan para rosul lainnya. Ia adalah sayyidul anbiya’ wal mursalin sekaligus sebagai penutup dari para nabi. Dan kamu akan memeluk agamanya, menjadi pendamping baginya, dan menjadi kholifah sesudahnya. Ini adalah arti dari mimpimu”.

Sang rahib juga menambahi perkataannya “Aku telah menemui sifat-sifatnya dalam kitab Taurot, Injil, dan Zabur. Sesunggunya aku juga sudah memeluk agamanya, dan menyimpan keislamanku karena takut kepada orang-orang nasrani”.

Setelah Sahabat Abu Bakar mendapati arti dari mimpi anehnya dan mengetahui sifat-sifat Rasulullah SAW, hati beliau menjadi luluh terenyuh. Tak kunjung beliau pun semakin rindu untuk berkunjung menemui Rasulullah SAW. Setelah beliau sampai di Mekkah, beliau segera mencari seseorang yang bernama Muhammad Al-Amin.

Waktu pun berjalan menghiasi indahnya persahabatan, dan semakin hari, Sahabat Abu Bakar semakin akrab dengan Rasulullah SAW. Beliau sering berkunjung menemui Rosullulah SAW dan menghabiskan waktunya bersama Rasulullah SAW, ini seolah beliau tidak kuasa tanpa melihat Rasulullah SAW.

Hingga pada suatu hari, Rasulullah SAW bertanya kepada Sahabat Abu Bakar “Wahai Sahabat Abu Bakar, setiap hari kamu datang kepadaku dan duduk bersanding denganku, tapi mengapa kamu masih belum mau memeluk agama islam ?”. 

Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq pun menjawab pertanyaan Rasulullah SAW “Jika kamu memang seorang nabi, tentu saja kamu pasti memiliki mu’jizat ?”.

Dengan ringan, Rasulullah SAW menjawab “Apakah belum cukup bagimu mu’jizat yang kamu lihat di kota Syam, kemudian seorang rahib mengartikan mimpimu dan menceritakan keislamannya kepadamu ?”. 

Setelah mendengar perkataan Rasulullah SAW, serentak Sahabat Abu Bakar pun mengucapkan ikrar “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya engkau adalah utusan Allah”.

Sejak saat Sahabat Abu Bakar memeluk agama islam, beliau selalu menjadi pendamping bagi Rasulullah SAW kemanapun beliau pergi, menanggung suka dan duka bersama-sama. Sahabat Abu Bakar bahkan selalu membenarkan setiap perkataan Rasulullah SAW, itulah mengapa beliau mendapatkan julukan As-Shiddiq, orang yang selalu membenarkan Rasulullah SAW.

Demikian kisah tentang Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq memeluk agama islam, semoga dengan kisah ini, kita bisa mendapatkan inspirasi dan hati yang baru untuk lebih yakin kepada agama islam. Dan semoga Allah senantiasa mencurahkan rohmat-Nya kepada Rasulullah SAW, sahabat, keluarga, dan umat beliau.

_______________________

Sumber : Kitab Mawa’idhul Ushfuriyyah, hadist ke-enam

Penulis : Syekh Muhammad bin Sahabat Abu Bakar Al-Ushfuri.

Baca Juga :

Kisah Umar bin Khattab Masuk Agama Islam 

Kisah Usman bin Affan Masuk Agama Islam 

Kisah Ali bin Abi Thalib Masuk Agama Islam.