Hukum Bacaan Mad Lin dan Contohnya

Hukum Bacaan Mad Lin dan Contohnya

Hukum Bacaan Mad Lin - Mad lin merupakan salah satu hukum bacaan ilmu tajwid dan tergolong bagian dari mad far’i. Dalam posting berbeda, sudah saya jelaskan secara singkat mengenai mengertian mad dan Macam-Macam Hukum Bacaan Mad.

Hukum bacaan mad lin merupakan salah satu hukum bacaan yang perlu dipahami dalam belajar ilmu tajwid. Mengapa? Tentu saja agar kita tahu cara mengucapkannya dan melafadzkannya saat membaca Al-Qur’an. Untuk itulah, mari kita simak penjelasan singkat mengenai hukum mad lin, pengertian, dan contohnya.


Hukum Bacaan Mad Lin

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai hukum bacaan mad lin, maka alangkah lebih baik jika kita bisa memahami pengertian, contoh, dan cara membaca hukum mad lin, kurang lebih sebagaimana berikut ini:

1. Pengertian Hukum Bacaan Mad Lin

Menurut bahasa, "mad" (الْمَدُّ) artinya adalah panjang, sedangkan "lin" (اللِّيْنُ) artinya lunak atau lemas. 

Menurut istilah, "mad lin" (الْمَدُّ اللِّيْنُ) didefinisikan berdasarkan kriteria berikut ini:

  1. Apabila ada waqaf yang didahului dengan fathah bertemu dengan ya’ mati (ya’ sukun)
  2. Apabila ada waqaf yang didahului dengan fathah bertemu dengan wawu mati (wawu sukun).

Dari pengertian di atas, yang dinamakan hukum bacaan mad lin adalah apabila ada waqaf atau sengaja waqaf (baik di akhir ayat maupun di pertengahan ayat), sedangkan sebelumnya ada fathah bertemu ya’ mati atau wawu mati.

Begitu pula halnya, syarat suatu bacaan disebut dengan hukum mad lin harus ada waqaf atau sengaja diwaqafkan (misalnya karena kehabisan nafas). Apabila dibaca washal (terus bersambung), maka hukum bacaannya tidak bisa disebut dengan hukum bacaan mad lin.

2. Contoh Hukum Bacaan Mad Lin

Untuk memudahkan pemahaman tentang hukum bacaan mad lin, maka tabel berikut ini menunjukkan contoh-contoh bacaannya:

Contoh Sebab

الدَّيْنُ

Ada waqaf didahului fathah bertemu ya' mati (ya' disukun)

عَلٰى مَيْلٍ

Ada waqaf didahului fathah bertemu ya' mati (ya' disukun)

عَلٰى قَوْمٍ

Ada waqaf didahului fathah bertemu wawu mati (wawu disukun)

مِنَ النَّوْمِ

Ada waqaf didahului fathah bertemu wawu mati (wawu disukun)

Dari keempat contoh di atas, syaratnya harus diwaqafkan, baik karena berada di akhir ayat atau sengaja diwaqafkan karena kehabisan nafas.

Sekarang perhatikan, huruf akhir yang diwaqafkan harus dibaca sukun. Pengecualian apabila huruf akhir yang diwaqafkan berharakat fathatain, maka bacaannya bukan termasuk mad link, tetapi hukum bacaan mad iwad.

Kemudian, 2 huruf sebelum diwaqafkat berharakat fathah bertemu dengan wawu mati dan ya’ mati. Inilah yang dinamakan hukum bacaan "Mad Lin".

3. Cara Membaca Hukum Mad Lin

Cara membaca mad lin harus (wajib) dibaca dengan lunak dan panjang. Yang dimaksud lunak di sini adalah apabila kita perhatikan contoh di atas, maka kita dapat menemui bacaan mad lin terdengar seperti "ai" atau "au" kemudian disambung dengan huruf yang diwaqafkan.

Nah, karena bacan ini dihukumi mad, maka wajib dibaca panjang. Adapun panjangnya adalah kira-kira 1 alif atau dua harakat.


Contoh Hukum Mad Lin di dalam Al-Qur’an

Adapun contoh hukum bacaan mad lin di dalam Al-Qur’an, misalnya perhatikan teks berwarna merah di bawah ini:

Surat Al-Quraisy Ayat 1-4:

لِإِيْلَافِ قُرَيْشٍ، إِيْلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ، فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِ، الَّذِيْٓ أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوْعٍ وَأٰمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

Surat Yasin Ayat 7:

لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Perhatikan Surat Yasin ayat 7 di atas, misal kita waqaf pada kalimat "الْقَوْلُ" karena kehabisan nafas, maka cara mewaqafkannya pun harus dibaca sesuai dengan kaidah hukum bacaan mad lin.


Yang Benar Mad Lin, Mad Layyin, atau Mad Lain?

Dalam beberapa referensi, penyebutan istilah hukum bacaan ini ada yang menggunakan istilah "mad lin" (الْمَدُّ اللِّيْنُ), ada yang menggunakan istilah "mad layyin" (الْمَدُّ اللَّيِّنُ), dan ada pula yang menggunakan istilah "mad lain" (الْمَدُّ اللَّيْنُ).

Namun, setelah saya melakukan observasi, saya sendiri lebih cenderung memakai istilah “mad lin”. Istilah ini saya ambil dari Kitab Hidayatul Mustafid, Kitab Tuhfatul Athfal, artikel Bahasa Arab online, dan kamus online almaany, wallahu a’lam.


Kesimpulan

Hukum bacaan mad lin termasuk bagian dari mad far’i. Syarat sebuah bacaan dinamakan mad lin adalah, pertama apabila diwaqafkan, kedua apabila ada harakat fathah bertemu wawu mati atau harakat fathah bertemu ya’ mati.

Baca juga : Kumpulan Materi Ilmu Tajwid.