Adab dan Tata Krama Dalam Mu'asyarah (Pergaulan)

Adab dan Tata Krama Dalam Mu'asyarah (Pergaulan)

Mu'asyarah merupakan hubungan dalam bersosial dan berinteraksi antara satu orang dengan orang-orang lainnya atau juga disebut sebagai hubungan pergaulan. Dengan demikian, dalam sebuah pergaulan, tentu saja kita sebagai muslim dituntut untuk menghiasinya dengan akhlaq yang baik, adab, dan tata krama :

1. Hiasi Prilaku Dengan Akhlaq Yang Baik Dalam Bergaul

Sebenarnya, dalam pergaulan kita sebagai muslim dituntut untuk berakhlaq yang baik dan senatiasa berusaha untuk menjauhi akhlaq-akhlaq yang tercela. Jadi, prioritaskan diri untuk tetap berprilaku dengan prilaku yang bisa membuat orang lain merasa senang, nyaman, dan tidak tersakiti. Dalam kitab suci Al-Qur'an, Allah SWT berfirman :

وَابْتَغِ فِيْمَا آتَاكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللّٰهُ إِلَيْكَ

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu" (Al-Qashash : 77).

2. Awali Ucapan Salam Saat Bertemu

Ketika bertemu dengan orang lain, bai di jalan, forum, tempat-tempat pendidikan, maka hendaklah diawali dengan ucapan salam. Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِاللهِ مَنْ بَدَأَهُمْ بِالسَّلَامِ

"Sesungguhnya manusia yang lebih berhak atas (kesejahteraan) Allah adalah orang yang mengawali salam kepada mereka".

Mengucapkan salam memang sangatlah dianjurkan karena banyaknya keutamaan di dalamnya. Namun, di beberapa daerah, budaya mengucapkan salam saat bertemu jarang ditemui. Minimal ketika bertemu hendaklah menyapa dan bertajabatan tangan untuk mempererat hubungan pergaulan.

3. Bertatap Muka Dengan Wajah Ceria dan Senyuman

Begitu pula saat bertemu dan bertatap muka dengan orang yang dikenal, kita dianjurkan untuk memasang wjah dengan tatapan yang ceria dan senyuman. Hal ini akan menambah kerharmonisan hubungan mua'syarah (pergaulan).

4. Saling Tolerasi, Saling Menghormati, dan Saling Menghargai

Tentu saja dalam berinteraksi sosial, kita akan banyak menemui berbagai macam perbedaan, baik perbedaan agama, pendapat, faham, status sosial, suku, budaya, dan lain sebagainya, maka sangatlah penting menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap saling toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai.

Jangan jadikan sebuah perbedaan untuk saling bercerai berai, karena pada dasarnya perbedaan ada agar kita semua bisa tetap bersatu. Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur'an :

يَآأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثٰى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Meteliti" (Al-Hujurat : 13).

5. Saling Membantu dan Saling Menolong

Selanjutnya, bergaul dengan sesama manusia hendaklah didasari dengan sikap saling membantu dan saling menolong. Pasalnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dan pertolongan dari manusia lainnya.

6. Jangan Saling Menyakiti

Suatu hubungan pergaulan akan terasa indah jika di dalamnya tidak ada kata menyakiti dan tersakiti. Namun, jelas saja hal itu tidak mungkin, karena pasti kita tidak akanluput dari menyakiti orang lain. Namun dalam hal ini, sebaik-baik dari kita adalah orang yang senantiasa berusaha untuk tidak menyakiti orang lain, baik melalui perkataan dan perbuatan. Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda :

خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

"Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bisa memberikan manfaat pada manusia lainnya".

7. Bersikap Tengah-Tengah Antara Humor dan Terlalu Serius

Percaya atau tidak, humoris merupakan sebuah bumbu yang bisa menyedapkan rasa dalam sebuah hubungan pergaulan. Namun, tentu saja ada batas-batas yang seharusnya tidak kita lewati, jangan terlalu suka bercanda dan ngan terlalu serius.

Pasalnya, terlalu ersikap humoris karena kadang rasa humor bisa menyakiti orang lain tanpa disadari. Selain itu, orang yang suka bercanda lebih cenderung kehilangan karismanya di mata orang lain. Begitu juga halnya, jangan terlalu bersikap serius, karena demikian itu akan membuat orang lain tidak merasa nyaman dalam bergaul.

Baca juga : 5 Resiko Jadi Orang Yang Punya Selera Humor Tinggi.

8. Mampu Menempatkan Diri Berdasarkan Situasi dan Kondisi

Orang yang paling bijak dalam bergaul adalah orang yang dapat menempatkan dirinya berdasarkan situasi dan kondisi yang ada, dia tahu kapan harus bersikap lunak, kapan harus bersikap tegas, kapan harus merendah, kapan harus meninggi, dan lain sebagainya.

9. Hindari Bergaul Dengan Teman Yang Buruk

Teman bisa menjadi sebuah obat dan bisa pula menjadi sebuah penyakit. Artinya, teman yang baik bisa membawa diri kita untuk melakukan kebaikan, sedangkan teman yang buruk akan menjerumuskan kita ke dalam lembah keburukan. Maka dari itu, hendaklah kita memilah dan memilih dalam bergaul dengan teman karena prilaku dan kebiasaan kita bisa diukur dari siapa teman bergaul sehari-hari.