Perjalanan Ruh Mukmin Mendapatkan Nikmat Kubur


Di dalam salah satu riwayat dijelaskan bahwa ketika seorang mukmin meninggal dunia, maka turunlah para malaikat dari langit kepadanya. Para malaikat itu memiliki wajah yang putih berseri-seri seperti matahari. Mereka membawa kain-kain kafan dari surga dan hanuth surga (semacam obat agar mayat tidak busuk). Mungkin inilah salah satu penyebab mengapa tubuh orang mukmin masih utuh ketika puluhan bahkan ratusan tahun terkubur dalam tanah.

Baca juga kisah umum perjalanan manusia setelah meninggal dunia : Kisah Perjalanan Manusia Setelah Ruh Keluar Dari Tubuhnya.

Para malaikat itu duduk di sekitar orang mukmin tersebut, sama seperti orang-orang yang melayaknya, bahkan jumlah para malaikat sangatlah banyak sejauh mata memandang, hanya saja orang-orang melayat di sekitarnya tak mengetahui mereka.

Lalu datanglah Malaikat Maut, ia di sisi kepalanya seraya berkata, "Keluarlah wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridlo Allah". Maka keluarlah ruh itu dari tbuh orang mukmin tersebut seperti tetesan air yang mengalir dari minuman.

Setelah orang mukmin tersebut meninggal dunia dan ruhnya terlepas dari tubuhnya, para malaikat lekas memasukkan ruh itu ke dalam kain-kain kafan dari surga yang mereka bawa. Dari situlah,  keluar bau wangi seperti bau misik. Itulah mengapa tak jarang tercium bau wangi di sekitar jenazah mukmin yang baru saja meninggal. Lalu para malaikat membawa ruhnya ke langit untuk sowan di sisi Allah SWT.

Dalam perjalanan ke langit, setiap malaikat langit yang bertemu para malaikat yang membawa ruh mukmin tersebut merasa penasaran dan bertanya "Bau wangi apa ini ?". Mereka pun menjawab, "Ini adalah bau fulan" seraya menyebutkan nama orang mukmin tersebut sebagaimana namanya di dunia.

Ketika sampai di langit, maka mereka meminta agar langit dibukakan, lalu dibukakan pintu-pintu langit untuk mereka. Bahkan para malaikat yang ada di setiap lapisan langit pun turut mengiring ruh itu hingga sampai langit ketujuh.

Tak lama kemudian, terdengarlah suara dari arah Dzat Allah SWT, "Catatlah di dalam kitab amalnya (bahwa tempatnya) di dalam surga Illiyun, dan kembalikanlah dia ke bumi karena sesungguhnya dia diciptakan dari bumi". Sebagaimana telah ditegaskan dalam Firman Allah SWT :

مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرٰى
"Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain" (Surat Thoha : 55).

Setelah mendengar perintah itu, para malaikat pun mengembalikan ruh mukmin tersebut ke jasadnya.

Dan pada waktu orang mukmin tersebut telah dikubur, datanglah 2 malaikat yang menyeramkan, yaitu Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir. Lekas, keduanya mendudukkan dan bertanya kepadanya, "Siapa Tuhanmu ? ..... dan seterusnya". Ruh mukmin tersebut pun menjawab setiap pertanyaan yang diberikan kedua malaikat tersebut.

Pertanyaan Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir diakhir dengan, "Apa pendapatmu tentang orang ini yang telah diutus di dalam kalian semua, yakni Nabi Muhammad ?". Lalu, ruh mukmin tersebut menjawab, "Dia adalah utusan Allah, Allah telah menurunkan Al-Qur'an kepadanya, dan aku beriman dan membenarkannya".

Seketika itulah, terdengar suara arah langit, "Telah benar hamba-Ku, maka beberkanlah baginya tikar dari surga, kenakan dia pakaian dari surga, dan bukakan baginya pintu surga".

Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir pun lekas membukakan sebuah pintu di arah kepala orang mukmin tersebut, sehingga dia mengetahui tempatnya di surga nanti. Tak hanya itu, bau wangi surga pun sampai tercium dan kuburnya diluaskan sejauh mata memandang.

Tak lama kemudian, datanglah seseorang yang berwajah sangat tampan yang tercium bau wangi dari pakaiannya. Lalu orang itu berkata kepadanya, "Bergembiralah dengan seseorang yang akan membahagiakanmu. Ini adalah harimu, yang mana kamu telah dijanjikan atas hari ini".

Orang mukmin tersebut pun bertanya, "Siapa kamu ? semoga Allah Yang Maha Luhur merohmatimu, aku tak pernah melihat seseorang yang lebih tampan darimu di dunia ". Orang itu pun menjawab, "Aku adalah amal baikmu".

Lalu dia berkata, "Wahai Tuhanku, tegakkalah hari kiamat sehingga aku bisa kembali pada keluargaku". Maksud keluarga di sini bukanlah keluarga di dunia, tetapi amal-amal sholeh, surga, dan kenikmatan yang akan menantinya.

Wallahu a'lam bis showab,

Sumber : Kitab Daqoiqul Akhbar, Bab 15.
Penulis : Imam Abdur Rochim bin Ahmad Al-Qodli.

Baca juga kisah yang terkait :
Perjalanan Ruh Orang Ahli Maksiat Mendapatkan Siksa Kubur.
4 Amalan Menerangi Kubur, 4 Amalan Terbebas Dari Siksa Kubur.