Perbedaan Panas Api Neraka dan Api Dunia

Perbedaan Panas Api Neraka dan Api Dunia

Di dalam syariat agama islam, kita telah mengetahui bahwa neraka adalah tempat yang disediakan bagi para pelanggar syariat di akhirat nanti. Tentu saja neraka dikisahkan sebagai sebuah siksaan yang sangat pedih, baik di dalam Al-Qur'an, kitab-kitab dan buku-buku, penjelasan para ulama' dan lainnya. Untuk itulah, pada posting khusus kali ini akan sedikit mengulas tentang hal-hal yang berkaitan dengan neraka dari berbagai macam riwayat :

Riwayat 1 :
Suatu ketika Malaikat Jibril as sowan dan berkunjung kepada Rasulullah SAW. Dalam kunjungannya itu, Nabi SAW bertanya kepada Malaikat Jibril as, "Wahai Malaikat Jibril, ceritakan tentang neraka kepadaku ?".
Malaikat Jibril pun menjawab, "Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan neraka. Lalu Allah SWT menyalakan neraka itu selama 1.000 tahun sampai menjadi merah. Setelah itu, Dia menyalakannya lagi selama 1.000 tahun lagi sampai menjadi putih. Dan Dia menyalakannya selama 1.000 tahun sampai neraka itu menjadi hitam seperti malam yang gelap sehingga tidak akan pernah padam nyala-nyala apinya dan tidak pula padam bara apinya".

Riwayat 2 :
Dalam sebuah riwayat dari Sahabat Abdullah bin Abas, Rasulullah SAW bersabda :
انّ فى النّار حيّات مثل اعناق الابل فتلدغ احدهم لدغة يجد المها اربعين خريفا
"Sesungguhnya di dalam neraka terdapat ular-ular seperti (sebesar) leher-leher unta, lalu mereka akan menyengat salah satu dari kalian dengan sekali sengatan yang mana rasa sakitnya akan ditemui (dirasakan) selama 40 tahun".

Riwayat 3 :
Diriwayatkan dari Zaid bin Wahab, diriwatkan dari Sahabat Ibnu Mas'ud ra, "Sesungguhnya api kalian ini (api di dunia) adalah satu bagian dari 70 bagian neraka. Jika saja neraka itu dicelupkan di dalam lautan sebanyak 2 kali, maka kalian tidak akan mendapatkan manfaat apapun dari lautan itu (sia-sia, tidak akan padam sama sekali)".

Riwayat 4 :
Dalam sebuah khobar diriwayatkan bahwa Allah SWT pernah mengutus Malaikat Jibril as menemui Malaikat Malik as untuk mengambil api neraka dan memberikannya kepada Nabi Adam as, sehingga beliau bisa memasak makanan dengan api itu.
Dalam pertemuannya, Malaikat Malik as pun bertanya, "Wahai Malaikat Jibril, sebesar apa api yang kamu inginkan ?".
Malaikat Jibril as menjawab, "Aku ingin api itu kira-kira sebesar satu buah kurma".
Namun, Malaikat Malik as menegaskan, "Wahai Malaikat Jibril, jika aku memberimu kira-kira sebesar satu buah kurma, maka hancurlah ketujuh langit dan bumi karena panasnya".
Lalu Malaikat Jibril meminta lagi, "Kira-kira sebesar biji kurma".
Malaikat Malik berkata, "Jika aku memberimu apa yang kamu inginkan, maka tidak akan turun hujan dari langit dan tidak akan tumbuh tanaman-tanaman di bumi".
Karena merasa tak memiliki jalan, Malaikat Jibril meminta petunjuk kepada Allah SWT, "Wahai Tuhanku, berapakan aku akan mengambil api ?".
Allah Yang Maha Luhur pun menjawab, "Ambillah sebesar dzarrah (unsur terkecil di dunia) dari api neraka",
Segera, Malaikat Jibril as pun mengambil api neraka kira-kira sebesar dzarrah. Lalu beliau merendam api neraka yang sebesar dzarrah itu di dalam sungai sebanyak 70 kali. Setelah itu Malaikat Jibril as datang membawanya kepada Nabi Adam as dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi. Namun  gunung itu pun hancur karena panasnya api,
Melihat demikian itu, Malaikat Jibril as mengembalikan api yang sebesar dzarrah itu ke tempat asalnya, sehingga yang tersisa hanya asapnya di dunia. Jadi, api sepanas apapun yang ada di dunia saat ini merupakan asap dari sebesar dzarrah api neraka itu.

Riwayat 5 :
Nabi SAW bersabda :
ان اهون اهل النار عذابا من له نعلان من النار يغلى منهما دماغه كما يغلى المرجل فيسمعه جيرانه، وأضراسه جمر وشفاهه جمر، ولهب النار يخرج من احشاء بطنه من قدميه، وانه ليرى نفسه اشد اهل النار عذابا وانه من اهون اهل النار عذابا
"Sesunggungnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah orang yang mengenaikan 2 sandal dari api neraka, yang mana mendidihlah otaknya karena kedua sandal itu sebagaimana bejana pendidih, lalu tetangga-tetangganya mendengarkannya, gigi gerahamnya adalah bara api, mulutnya adalah bara api, api menyala-nyala keluar dari isi perutnya dari kedua telapak kakinya. Dan sesungguhnya dia mengetahui bahwa dirinya adalah penghuni neraka yang paling berat siksanya, padahal dia termasuk penghuni neraka paling ringan siksanya".

Riwayat 6 :
Malaikat Jibril as berkata, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai seorang nabi, jika seumpama lubang jarum dari neraka dibuka di area timur, maka akan terbakar penduduk barat karena saking panasnya neraka. Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai seorang nabi, jika sesungguhnya pakaian dari pakaian-pakaian penghuni neraka digantungkan di langit dan di bumi, maka penduduknya akan mati karena panasnya pakaian itu, karena apa yang ditemui dari bau busuknya pakaian itu. Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai seorang nabi, jika saja satu dzira' (hasta) dari rantai yang mana telah diterangkan Allah Yang Maha Luhur di dalam Kitab-Nya, diletakkan di atas gunung, maka hancurlah gunung itu hingga sampai pada bumi ketujuh. Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai seorang nabi, jika seseorang penghuni neraka disiksa di tanah barat, maka akan terbakar orang yang ada di tanah timur karena begitu beratnya siksa orang itu. Neraka sangatlah panas, lubang neraka sangat jauh (dalam), kayu neraka adalah manusia dan batu, minuman neraka adalah hamim (air yang mendidih dan sangat panas) dan nanah busuk, dan pakaian neraka dari timbah cair (tembaga yang dilelahkan)".

Catatan Sumber :
Keterangan di atas diambil dari :
1. Kitab Daqoiqul Akhbar, bab 34 karya Imam Abdur Rochim bin Ahmad Al-Qadli
2. Kitab Durratun Nashihin, majlis ke 51, karya Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khoubawi.
Wallahu a'lam bis showab.