Kaidah I'lal 8 Dalam Kitab Qawaidul I'lal
Salah satu hal penting yang harus diketahui saat hendak mempelajari ilmu Bahasa Arab selain nahwu shorof adalah i'lal. Dan setelah ketujuh kaidah pada beberapa posting yang sudah terlewati, maka sekarang adalah kaidah i'lal yang ke delapan dari Kitab Qawaidul I'lal.
Selengkapnya : Download Kitab Qawaidul I'lal dan Terjemah Lengkap.
Kaidah I'lal 8, I'lal Lafadz رَضِيَ (Radliya)
Artinya :
Tatkala ada huruf wawu jatuh setelah harakat kasrah di dalam isim atau fi'il, maka huruf wawu itu diganti dengan huruf ya'. Contoh "رَضِيَ" dan "غَازٍ" asalnya adalah "رَضِوَ" dan "غَازِوٌ".
Dari kaidah di atas, baik Arab dan terjemah Bahasa Indonesianya, maka hal penting yang perlu dicatat mengenai kaidah ke delapan ini adalah :
- adanya huruf wawu yang jatuh setelah huruf yang berharakat kasroh
- terjatuhnya huruf wawu tersebut berlaku baik di dalam isim maupun fi'il
Maka huruf wawu tersebut harus diganti menjadi huruf ya'
Contohnya :
Lafadz Asli
|
Lafadz I'lal (Hasil)
|
---|---|
رَضِوَ
|
رَضِيَ |
غَازِوٌ
|
غَازٍ |
I'lal Lafadz رَضِيَ (Radliya) dan Lafadz غَازٍ (Ghazin)
Lafadz رَضِيَ asalnya adalah رَضِوَ mengikuti wazan فَعِلَ (fi'il madli).
Berdasarkan kaidah 8 di atas, pada lafadz رَضِوَ, terdapat huruf wawu yang terjatuh setelah huruf yang berharakat kasroh, maka huruf wawu tersebut harus diganti menjadi huruf ya', sehingga berubah menjadi lafadz رَضِيَ.
Nah, adapaun i'lal lafadz غَازٍ (ghazin), maka sudah dijelaskan pada kaidah i'lal ke lima, silahkan kunjungi lebih lanjut pada link di samping ini : Kaidah I'lal 5, Lafadz يَغْزُوْ dan Lafadz غَازٍ.
Demikian penjelasan kaidah i'lal yang ke delapan, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua, secara khusu bagi penulis blog dan bagi pembaca secara umumnya, terima kasih.