Kaidah I'lal 12, Lafadz اَجَابَ dan Lafadz اَبَانَ

Kaidah I'lal yang kedua belas ini masih diambil dari sumber yang sama, yaitu Kitab Qawaidul I'lal. Sebelum membahas lebih jauh, sedikit ulasan singkat bahwa kaidah i'lal ini mensyaratkan adanya huruf wawu atau huruf ya' yang tidak asli artinya harakat itu (baik pada huruf wawu atau huruf ya') adalah harakat yang dipindah atau ditukar dari harakat huruf sebelumnya.

Selengkapnya : Download Kitab Qawaidul I'lal dan Terjemah Lengkap.


Kaidah I'lal 12, Lafadz اَجَابَ dan Lafadz اَبَانَ

اِنَّ الْوَاوَ وَالْيَاءَ السَّاكِنَتَيْنِ لَا تُبْدَلَانِ اَلِفًا اِلَّا اِذَا كَانَ سُكُوْنُهُمَا غَيْرَ اَصْلِيٍّ بِاَنْ نُقِلَتْ حَرْكَتُهُمَا اِلَى مَا قَبْلَهُمَا، نَحْوُ اَجَابَ وَاَبَانَ اَصْلُهُمَا اَجْوَبَ وَاَبْيَنَ

Sesungguhnya huruf wawu dan huruf ya' yang mati tidaklah keduanya diganti dengan huruf alif kecuali apabila harakat sukun keduanya bukanlah sukun asli, karena harakat keduanya dipindah pada huruf sebelum keduanya. Contoh "اَجَابَ" dan "اَبَانَ" asalnya adalah "اَجْوَبَ" dan "اَبْيَنَ".


Dari kaidah di atas, maka kita bisa memetik kreteria yang tepat :

  • Huruf wawu dan huruf ya' yang mati (disukun) tidak bisa diganti menjadi huruf alif
  • Namun, bisa diganti menjadi huruf alif dengan syarat harakat sukun itu bukanlah asli

Misalnya ada huruf wawu atau huruf ya' yang mati (disukun) karena harakat sukunnya itu adalah perpindahan dari harakat huruf sebelumnya, maka huruf wawu atau huruf ya' itu harus diganti menjadi huruf alif.

Contohnya adalah :

Lafadz Asli
Lafadz I'lal (Hasil)
اَجْوَبَ
اَجَابَ
اَبْيَنَ
اَبَانَ


I'lal Lafadz اَجَابَ (Ajaba)

Lafadz "اَجَابَ" asalnya adalah lafadz "اَجْوَبَ" mengikuti wazan "اَفْعَلَ".

Berdasarkan Kaidah I'lal 2, pada lafadz "اَجْوَبَ", ada huruf wawu yang hidup (berharakat) dan huruf sebelumnya adalah huruf shahih yang mati (disukun), maka harakat huruf wawu tersebut harus ditukar pada harakat huruf sebelum wawu untuk menghindari beratnya pengucapan, sehingga menjadi lafadz "اَجَوْبَ".

Baca : Kaidah I'lal 2, Lafadz يَقُوْمُ dan Lafadz يَبِيْعُ.

Berdasarkan Kaidah I'lal 12 di atas, pada lafadz "اَجَوْبَ", harakat huruf wawu adalah perpindahan dari harakat huruf sebelumnya, maka huruf wawu itu harus diganti menjadi alif sehingga menjadi lafadz "اَجَابَ".

Jadi :

Lafadz Asli
Perubahan 1
Lafadz I'lal (Hasil)
اَجْوَبَ
اَجَوْبَ
اَجَابَ


I'lal Lafadz اَبَانَ (Abana)

Lafadz "اَبَانَ" asalnya adalah lafadz "اَبْيَنَ" mengikuti wazan "اَفْعَلَ".

Berdasarkan Kaidah I'lal 2, pada lafadz "اَبْيَنَ", ada huruf ya' yang hidup (berharakat) dan huruf sebelumnya adalah huruf shahih yang mati (disukun), maka harakat huruf ya' tersebut harus ditukar pada harakat huruf sebelum ya' untuk menghindari beratnya pengucapan, sehingga menjadi lafadz "اَبَيْنَ".

Baca : Kaidah I'lal 2, Lafadz يَقُوْمُ dan Lafadz يَبِيْعُ.

Berdasarkan Kaidah I'lal 12 di atas, pada lafadz "اَبَيْنَ", ada harakat huruf ya' adalah perpindahan dari harakat huruf sebelumnya, maka huruf ya' itu harus diganti menjadi alif sehingga menjadi lafadz "اَبَانَ".

Jadi :

Lafadz Asli
Perubahan 1
Lafadz I'lal (Hasil)
اَبْيَنَ
اَبَيْنَ
اَبَانَ