Pengertian Iman, Enam Rukun Iman, dan Dalilnya

Pengertian Iman dan Enam Rukun Iman dan Dalilnya

Iman merupakan sebuah keyakinan yang pasti dan harus dimiliki oleh setiap kaum muslimin, karena iman inilah yang mendorong diri sebagai cerminan seorang hamba yang harus mematuhi Tuhan pemilik semesta alam, dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.


Pengertian Iman

Adapun pengertian iman, maka di sini akan dijelaskan terkait pengertian secara bahasa dan pengertian secara istilah, sebagaimana berikut ini :

Pengertian Iman Menurut Bahasa

Iman berasal dari Bahasa Arab "أٰمَنَ - يُؤْمِنُ - إيْمَانًا" (aman - yukminu - imanan) yang berarti mempercayai atau meyakini

Pengertian Iman Menurut Istilah

Adapun pengertian iman menurut istilah, maka mayoritas ulama' memaknainya seperti hadits Rasulullah SAW yang diulas di dalam Kitab Lubabul Hadits, Bab 5, berikut ini :

اَلْإِيْمَانُ مَعْرِفَةٌ بِالْقَلْبِ وَقَوْلٌ بِاللِّسَانِ وَعَمَلٌ بِالْأَرْكَانِ

Iman adalah dimengerti (diyakini) dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan dikerjakan dengan anggota badan”.

Jadi, konsep iman yang sempurna tentu saja mencakup kebenaran yang dibenarkan di dalam hati, diucapkan melalui lisan, dan diamalkan dengan anggota badan. Ini mengisyaratkan bahwa iman mencakup keadaan hati, ucapan, dan perbuatan yang harus sejalan dan selaras.

Jika seseorang tidak membenarkannya di dalam hati, maka itu namanya munafik. Jika ia tidak diucapkan melalui lisan, maka itu namanya menyimpan kebenaran. Dan jika ia tidak mengamalkan dengan perbuatannya, maka itu namanya fasik.


Rukun Islam Ada Enam

Orang yang beragama islam disebut muslim, sedangkan muslim yang beriman disebut mukmin. Keduanya, islam dan iman, memiliki hubungan saling menguatkan satu sama lain. Nah, adapun sebagai seorang muslim yang beriman, maka wajib hukumnya meyakini 6 perkara yang merupakan rukun iman yang sudah dirumuskan oleh para ulama' dari sumber yang hak yaitu Al-Qur'an dan Hadits.

Allah SWT berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا آمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِيْ أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيْدًا

"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya" (An-Nisa : 136).

Dalam Kitab Arbain Nawawi, Rasulullah SAW menjawab tentang rukun-rukun iman yang ditanyakan Malaikat Jibril untuk diajakannya kepada para sahabat sebagaimana berikut ini :

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الآَخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

"(Iman) yaitu jika kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada qadar, baik dan buruknya (takdir itu)" (HR. Muslim).

1. Iman Kepada Allah SWT

Rukun iman pertama adalah meyakini dengan hak bahwa Allah SWT itu wujud, Dialah Tuhan yang Maha Esa, tiada tuhan selain Dia, dan tiada pula yang dapat menyekutukan serta menyamai-Nya. Allah SWT berfirman :

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

"Tiada sesuatupun yang serupa dengan-Nya" (Asy-Syura : 11).

Nilai-nilai keimanan kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang Esa diaplikasikan ke dalam iqrar dan syahadat sebagai kunci pembuka pintu keislaman yaitu :

أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللّٰهِ

"Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Baca lebih lengkap : Pengertian dan Hikmah Iman Kepada Allah.

2. Iman Kepada Malaikat Allah SWT

Rukun iman yang kedua adalah meyakini secara hakiki bahwa Allah SWT telah menciptakan hamba-hamba dari golongan malaikat yang salah satu tugas utamanya adalah mengatur hal-hal yag berkaita dengan makhluk-Nya.

Para malaikat adalah hamba-hamba Allah SWT yang mulia, mereka didesain khusus tanpa dibekali dengan nafsu, sehingga mereka senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah SWT.

لَا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

"(Para malaikat) tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (At-Tahrim : 6).

Allah SWT juga berfirman :

لَا يَسْبِقُوْنَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُوْنَ

"(Para malaikat) tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya" (Al-Anbiya' : 27).

Adapun para malaikat Allah SWT yang wajid diketahui ada 10 malaikat, yaitu Malaikat Jibril as, Malaikat Mikail as, Malaikat Israfil as, Malaikat Izral as, Malaikat Munkar as, Malaikat Nakir as, Malaikat Raqib as, Malaikat Atid as, Malaikat Malik as, dan Malaikat Ridlwan as.

3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Rukun iman ketiga adalah meyakini secara hakiki bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab suci kepada para. Kitab-kitab tersebut berfungsi sebagai petunjuk, pembawa kabar gembira dengan surga, peringatan atas siksa neraka, dan juga pedoman sekaligus sumber hukum umat.

Di antara kitab-kitab yang telah diturunkan Allah SWT kepada rasul-rasulnya ada 4, yaitu Kitab Taurat kepada Nabi Musa as, Kitab Zabur kepada Nabi Dawud as, Kitab Injil kepada Nabi Isa as, dan Kitab Suci Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman :

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

"Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil" (Ali Imran : 3).

4. Iman Kepada Nabi dan Rasul

Rukun iman keempat adalah meyakini secara hakiki bahwa Allah SWT telah mengutus para nabi dan rasul kepada umat sebagai pembawa kabar gembira akan surga dan peringatan akan nereka. Mereka diutus kepada umat dengan membawa mukjizat yang berfungsi untuk mengalahkan orang-orang yang enggan menerima risalah serta sebagai bukti kenabian dan kerasulan mereka. Allah SWT berfirman :

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ إِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ

"Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan" (Al-An'am : 48).

وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيْهَا نَذِيْرٌ

"Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan" (Al-Fathir : 24).

5. Iman Kepada Hari Akhir

Rukun iman kelima adalah meyakini secara hakiki tentang adanya hari akhir, yaitu hari kiamat, hari di mana semua amal perbuatan manusia akan menuai pembalasan dari Tuhan yang Maha Pembalas. Allah SWT berfirman :

إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيْهَا وَلٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ

"Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman" (Al-Mukmin : 59).

Di antara beberapa peristiwa hari kiamat yang harus diimani adalah yaumul ardl (hari ditampakkannya amal), yaumul hisab (hari diperhitungkannya amal), yaumul mizan (hari ditimbangnya amal), yaumul ba'ats (hari pembalasan), surga, neraka, bidadari, dan lain-lain.

6. Iman Kepada Qadla' dan Qadar

Rukun iman keenam adalah meyakini secara hakiki akan qadla dan qadar dari Allah SWT, baik dan buruknya. Allah SWT berfirman :

وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيْرًا

"Dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (Al-Furqan : 2). 

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran" (Al-Qamar : 49).

Artinya, semua yang terjadi pada pada hidup kita tidaklah lepas dari qudrah dan iradah Allah SWT, baik itu berupa keburukan maupun kebaikan. Dan semua itu wajib diimani dan diterima dengan hati ikhlas bahwa semua sudah menjadi ketentuan dan kepastian dari-Nya, sehingga kita tetap tidak melupakan makna ikhtiyar yang disertai harapan atas pertolongan dan rahmat-Nya.