Mengenal Malaikat Kiraman Katibin dan Tugasnya


Setiap manusia yang melakukan perbuatan, baik atau buruk, kecil atau besar, jelas atau samar, dia tidak akan pernah bisa luput dari pengawasan Allah SWT, Dialah yang maha mengawasi. Tentu saja semua apa yang telah dikerjakan manusia pasti akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Bertolak dari tema inilah, Allah SWT memiliki malaikat yang berperan dalam mencatat setiap amal manusia. Para malaikat itu dikenal dengan nama Malaikat Kiraman Katibin atau Malaikat Kiramul Katibin.

Siapakah Malaikat Kiraman Katibin ?
Secara bahasa kalimat "Kiraman" berarti hamba-hamba yang mulia di sisi Allah SWT, sedangkan kalimat "Katibin" berarti hamba-hamba yang bertugas mencatat perbuatan.

Nah, dari sinilah mengandung pengertian bahwa Malaikat Kiraman Katibin atau Malaikat Kiramul Katibin adalah para malaikat yang dimuliakan Allah SWT, yang bertugas untuk mencatat setiap amal perbuatan manusia, baik amal baik maupun amal buruk.

Apa Saja Tugas Malaikat Kiraman Katibin ?
Dalam sebuah riwayat telah dijelaskan bahwa setiap hamba selalu diikuti dan dibarengi oleh 2 malaikat yang tak pernah terpisah :
  1. malaikat yang ada di sisi kanannya, yang bertugas untuk mencatat setiap kebaikan yang dilakukan hamba itu. Kebaikan yang dicatat oleh malaikat kanan tidak disaksikan oleh malaikat di sisi kiri.
  2. malaikat yang ada di sisi kirinya yang bertugas untuk mencatat setiap keburukan yang dilakukannya. Berbeda dengan malaikat di sisi kanan, setiap keburukan yang dicatat oleh malaikat di sisi kiri disaksikan oleh malaikat di sisi kanan.
Jika hamba itu sedang duduk, maka salah satu malaikat itu berada di sisi kanannya dan malaikat yang lain berada di sisi kirinya. Jika hamba itu sedang berjalan, maka salah satu malaikat itu berada di sisi depannya dan malaikat yang lain ada di sisi belakangnya. Dan jika hamba itu tidur, maka salah satu malaikat itu berada di sisi kepalanya dan malaikat yang lain ada di sisi kedua kakinya.

Riwayat lain menjelaskan bahwa setiap hamba selalu diikuti 5 malaikat, yaitu :
  1. dua malaikat yang mengikutinya di waktu malam, 
  2. dua malaikat yang mengikutinya di waktu siang, 
  3. satu malaikat selalu mengikutinya, baik di waktu siang dan waktu malam. 
Demikian sebagaimana telah dijelaskan dalam Firman Allah SWT :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya” (Ar-Ra’d : 11).

Maksud dari kalimat “al-mua’aqqibatun atau malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya” adalah para malaikat selalu mengikuti setiap hamba di waktu siang dan di waktu malam. Mereka juga bertugas menjaga hamba tersebut dari gangguan dari jin, gangguan manusia lain, gangguan para syetan, dan lainnya.

Kedua malaikat itu ada di antara 2 belikatnya, pena yang mereka gunakan adalah lisan hamba tersebut, tintanya adalah mulut hamba tersebut, dan wadah tintanya berdua adalah ludah hamba tersebut. Mereka bertugas untuk mencatat setiap amal-amal yang dilakukan oleh hamba tersebut sampai ajal menjemputnya.

Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa malaikat yang berada di sisi kanan percaya kepada malaikat yang berada di sisi kiri. Ya, kata kiasan humoris yang tepat di sini mungkin "malaikat kanan mencurangi malaikat kiri".

Hal itu terjadi ketika seorang hamba melakukan dosa, lalu malaikat kiri hendak mencatat dosa itu, maka malaikat di sisi kanan berkata pada malaikat kiri, “Tahanlah sebentar”.

Malaikat kiri pun menahan dan tidak mencatat dosa itu selama 7 jam yang akan datang. Jika hamba itu memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa yang dilakukan, maka malaikat kiri tidak akan mencatat dosa itu. Namun sebaliknya, jika hamba itu tidak mau memohon ampun kepada Allah SWT, maka dia mencatatnya sebagai satu dosa.

Kala hamba itu meninggal dunia dan dikubur, kedua malaikat itu pun berkata, “Wahai Tuhan kami, Engkau memasrahkan hamba-Mu kepada kami, kami mencatat amalnya, dan Engkau telah mencabut ruhnya, maka izinkanlah kami naik ke langit”.

Namun, Allah SWT berkata, “Langit telah terpenuhi dengan para malaikat yang membaca tasbih. Kembalilah dan betasbihlah kepada-Ku di atas kubur hamba-Ku, bacalah takbir dan bacalah tahlil, dan catatlah pahalanya itu untuk hamba-Ku sampai Aku membangkitkannya dari kuburnya”.

Mengapa Mereka Disebut Sebagai Malaikat Kiroman Katibin ?
Para malaikat yang bertugas mencatat setiap amal perbuatan manusia itu dinamakan "Malaikat Kiraman Katibin atau Malaikat Kiramul Katibin", karena mereka selalu mencatat amal perbuatan manusia, lalu melaporkannya kepada Allah SWT.

Ketika mereka selesai mecatat kebaikan seorang hamba, mereka pun naik ke langit dan melaporkannya kepada Allah SWT. Dalam penyaksiannya, mereka berkata, “Sesungguhnya hamba-Mu yaitu fulan telah melakukan kebaikan demikian dan demikian”.

Namun, ketika mereka mencatat keburukan yang telah dilakukan oleh hamba itu, mereka naik ke langit dan melaporkannya kepada Allah SWT sembari merasa susah dan sedih. Melihat keduanya, Allah SWT pun bertanya, “Wahai Malaikat Kiraman Katibin, apa yang telah dilakukan hamba-Ku ?”.

Malaikat Kiroman Katibin pun hanya terdiam tanpa kata sampai Allah SWT bertanya kepada mereka berdua untuk yang kedua dan ketiga kali. Lalu mereka pun menjawab, “Wahai Tuhan kami, Engkau adalah Dzat yang menutupi cela, Engkau memerintahkan hamba-hamba-Mu untuk menutupi cela hamba-hamba lainnya. Sesungguhnya mereka membaca kitab-Mu setiap hari dan berharap kami menutupi celahnya, mereka berkata (sebagaimana dalam Firman Allah) :
كِرَامًا كَاتِبِيْنَ، يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Infithar : 11-12).

Maka sesungguhnya kami menutupi cela-cela mereka sedangkan Engkau Dzat yang mengetahui segala yang samar”.

Riwayat tersebut menunjukkan bahwa mereka akan dengan bangga melaporkan atas amal-amal baik seorang hamba, sedangkan mereka bersedih saat melaporkan amal-amal buruk bahkan menutupi keburukan hamba itu. Namun demikian, Allah SWT adalah Dzat yang mengetahui perkara yang samar. Untuk itulah Allah SWT memuliakan mereka dan menyebut mereka dengan nama "Malaikat Kiraman Katibin atau Malaikat Kiramul Katibin".

Catatan Penting :
Keterangan di atas banyak diambil dari Kitab Daqoiqul Akhbar, Bab 18, yang ditulis oleh Imam Abdur Rochim bin Ahmad Al-Qodli.

Apakah Malaikat Roqib dan Atid adalah Malaikat Kiraman Katibin ?
Karena keterbatasan pengetahuan, penulis hanya bisa mengatakan bahwa penulis belum menemukan riwayat atau qoul yang menyebutkan bahwa Malaikat Roqib dan Atid adalah Malaikat Kiraman Katibin. Namun, dilihat dari persamaan tugas dan latar belakangnya, maka ada kemungkinan bahwa Malaikat Roqib dan Atid merupakan golongan dari Malaikat Kiraman Katibin.

Wallahu a'lam bisshowab.