15 Fadhilah dan Keutamaan Puasa Ramadhan

Fadhilah dan Keutamaan Puasa Ramadhan

Fadhilah dan Keutamaan Puasa Ramadhan - Puasa di Bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban individu bagi setiap umat islam, yang sudah baligh, berakal, serta tidak dalam keadaan datang bulan bagi wanita. Berpuasa sendiri berarti menahan diri dari semua perkara yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan lain sebagainya.

Hakekatnya, puasa bukanlah sekedar menahan diri dari lapar dan dahaga, tetapi ada banyak hikmat dan keutamaan yang akan diperoleh bagi orang-orang yang mau menjalankannya. Tentu saja semua itu hanya diyakini oleh mereka yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Memberi Rahmat.


Fadhilah dan Keutamaan Berpuasa di Bulan Ramadhan

Bertitik dari sekilas penjelasan di atas, maka di sini ada 15 hikmah dan keutamaan puasa Ramadhan yang perlu diketahui agar memperkuat hati dan kesadaran kita untuk melaksanakan puasa di Bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala semata :

1. Berpuasa di Bulan Ramadhan Sebagai Upaya Taqwa

Berpuasa memang telah diwajibkan tidak hanya kepada umat Rasulullah SAW, tetapi juga umat-umat sebelumnya. Adapun hikmah dan keutamaan berpuasa di Bulan Ramadhan agar kita berupaya untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (Al-Baqarah : 183).

2. Puasa Ramadhan Sebagai Media Pengampunan Dosa

15 Hikmah dan keutamaan puasa Ramadhan selanjutnya adalah memperoleh maghfirah (ampunan) dari Allah SWT, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ فَإِذَا تَمَّ رَمَضَانُ لَا يُكْتَبُ عَلَيْهِ ذَنْبٌ إِلَى الْحَوْلِ الْاٰخَرَ، فَإِنْ مَاتَ قَبْلَ رَمَضَانَ اٰخَرَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ عَلَيْهِ ذَنْبٌ

"Barang siapa berpuasa sehari di Bulan Ramadhan, maka diampuni baginya dosa yang terdahulu (yang sudah dilakukan) dan dosa yang akhir (yang akan dilakukan). Tatkala sempurna Bulan Ramadhan maka tidak ditulis padanya satu dosa pun sampai tahun lainnya (berikutnya). Jika dia meninggal sebelum Bulan Ramadhan lainnya (berikutnya) maka dia datang di hari kiamat sedangkan tidak ada satu dosa pun padanya".

Menurut Imam Nawawi Al-Banteni dalam Kitab Tanqihul Qaul dijelaskan bahwa maksud dosa-dosa tersebut adalah dosa-dosa kecil yang sifatnya adalah hablum minallah (berhubungan dengan Allah SWT).

Sedangkan dalam riwayat lain :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ

"Barang siapa berpuasa di Bulan Ramadhan karena iman dan mencari ridlo Allah SWT, maka diampuni dosanya yang telah terdahulu (telah dikerjakan) dan dosa yang akhir (akan dikerjakan)".

3. Puasa Adalah Milik Allah dan Dia Yang Membalasnya

Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah SAW bersabda :

قَالَ اللهُ تَعَالٰى : اَلصَّوْمُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ

"Allah yang Maha Luhur berfirman, "Puasa adalah milik-Ku, dan Aku yang akan membalasnya"".

Imam Nawawi Al-Banteni menjelaskan makna hadits qudsi di atas, bahwa puasa adalah rahasia Allah SWT dan Dia secara khusus yang akan membalas atas orang-orang yang berpuasa, khususnya di Bulan Ramadhan. Sebagai rahasia-Nya, balasan yang diberikan pun sangatlah banyak dan berlimpah tanpa ada ketentuan dan perkiraannya. Sebagian ulama' lain berpendapat, maksud hadits qudsi di atas adalah puasa merupakan ibadah yang lebih dicintai Allah SWT dan ditampakkan secara lansung di sisi-Nya.

4. Puasa Sebagai Zakat Badan

Dalam sebuah hadits quds, Rasulullah SAW bersabda :

لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ وَزَكَاةُ الْجَسَدِ الصَّوْمُ

"Setiap apapun ada zakatnya dan zakatnya jasad (badan) adalah berpuasa".

Meurut Imam Nawawi Al-Banteni, zakat tema puasa di atas lebih tepatnya dimaknai dengan shadaqoh. Adapun yang dimaksud puasa sebagai zakat badan adalah karena puasa adalah rahasia Allah SWT di dalam puasa, menjadi sebab sehatnya badan, dan memperoleh tambahan berkah serta kebaikan bagi badan. Sebagaimana zakat maliyah (harta) yang dikeluarkan, maka akan menjadikan keberkahan bagi harta tersebut, demikian pula puasa sebagai zakatnya badan.

5. Berpuasa Itu Menyehatkan Tubuh

Masih terkait dengan sub ketiga di atas, bahwa berpuasa dapat memberikan kesehatan baik dhohir maupun batin. Berpuasa dapat menyehatkan hati di mana seseorang diharuskan untuk mencegah dari penyakit hari seperti sombong, dendam, dengki, membenci, dan lainnya. Begitu pula sebaliknya, puasa juga dapat menjadikan tubuh sehat akibat banyaknya gizi berlebih yang masuk ke dalam tubuh. Rasulullah SAW bersabda :

صُوْمُوْا تَحِصُّوْا

"Berpuasalah maka kalian akan sehat".

6. Tiga Level Berpuasa di Bulan Ramadhan

Menurut kebanyakan muslim tanpa disadari, puasa hanya sekedar untuk melepas kewajiban dengan hanya sekedar meninggalkan perkara-perkara yang dapat membatalkan secara dhohir saja. Namun sebenarnya, puasa yang demikian itu adalah tingkat dan level paling rendah.

Baca lebih lanjut : 3 Level dan Tingkat Orang Berpuasa.

7. Didoakan Para Malaikat Memperoleh Rahmat Ketika Berbuka

Dari 15 hikmah dan keutamaan puasa Ramadhan selanjutnya adalah memperoleh doa rahmat dan ampunan dari para malaikat ketika berbuka ketika ia melakukan buka puasa sampai ia selesai dari berbuka puasa. Demikian sekaligus menjelaskan hikmah dan keutamaan berbuka puasa, Rasulullah SAW bersabda :

اَلصَّائِمُ إِذَا أَفْطَرَ صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى يَفْرَغَ

"Orang yang berpuasa ketika dia berbuka maka para maliakat mendoakan rohmat kepadanya sampai selesai berbuka".

8. Dua Kebahagiaan Dalam Puasa Ramadhan

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda :

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُ بِهِمَا فَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

"Bagi orang yang berpuasa ada 2 kebahagiaan yang dia bahagia karena keduanya, kebahagiaan pertama adalah ketika berbuka dan kebahagiaan kedua adalah ketika bertemu Tuhannya".

9. Malaikat Dardail Sang Malaikat Bulan Ramadhan

Allah SWT telah menciptakan para malaikat sebagai hamba-hamba-Nya yang suci dan dimuliakan. Di antara para malaikat yang telah Dia ciptakan, ada malaikat yang dikenal dengan nama Malaikat Dardail yang bertugas khusus di Bulan Ramadhan.

Baca selengkapnya : Mengenal Malaikat Dardail dan Tugasnya.

10. Memperoleh Balasan Surga dan Perlindungan dari Api Neraka

Sebagai bentuk balasan bagi orang-orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan, maka Allah SWT memberikan keistimewaan dengan berita gembira berupa surga sebagai balasan juga sebagai perlindungan dari api neraka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

لَوْ أَذِنَ اللهُ لِلسَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْ تَتَكَلَّمَا لَقَالَتَا بُشْرٰى لِمَنْ صَامَ رَمَضَانَ بِالْجَنَّةِ

"Jika Allah yang Maha Luhur mengizinkan kepada langit dan bumi untuk berbicara, maka keduanya akan berkata, "Berita gembira bagi orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan dengan (masuk) surga"".

اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ اَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ

"Puasa adalah perisai dari neraka seperti perisai salah satu dari kamu sekalian dari perang".

11. Bau Mulut Orang Berpuasa Seperti Wangi Misik

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda :

لَخُلُوْفُ فَمِّ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ

"Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum bagi Allah daripada bau minyak misik".

Imam Nawawi Al-Banteni menjelaskan maksud hadits di atas, di antaranya adalah :

  • Sebagian ulama' berpendapat bahwa bau mulut orang berpuasa seperti harum misik tersebut adalah balasan di akhirat. Al-Qadli Husain menyatakan bahwa di antara orang-orang yang ta'at kepada Allah SWT di hari kiamat kelak, ada bau yang sangat harum dan wangi seperti bau misik yang menyebar di antara mereka yaitu bau orang-orang yang berpuasa di dunia.
  • Sebagian ulama' lain berpendapat bahwa maksud bau mulut pada hadits di atas adalah pahala yang besar yang diberikan kepada orang-orang yang berpuasa (khususnya di Bulan Ramadhan).

Namun, Imam Nawawi lebih cenderung pada pendapat yang menyatakan bahwa makna bau mulut yang harum seperti misik adalah pahala yang mana mengandung makna kebaikan dan ridlo yang diterima.

12. Dilipatgandakan Kebaikan Orang Yang Berpuasa

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda :

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ، وَصَمْتُهُ تَسْبِيْحٌ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ، وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ

"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni".

Imam Nawawi Al-Banteni menjelaskan bahwa puasa yang dimaksud dalam hadits itu bukan hanya puasa wajib di Bulan Ramadhan, tetapi juga di puasa-puasa sunnah.

13. Orang Yang Berpuasa Disambut Dengan Makanan dan Minuman Kala Semua Makhluk Kelaparan dan Kehausan

Dalam Kitab Daqoiqul Akhbar bab 26 dijelaskan bahwa semua makhluk akan dibangkitkan di hari kiamat dalam keadaan lapar dan haus, kecuali golongan tertentu. Di antara golongan tertentu itu adalah golongan orang-orang yang berpuasa.

Dijelaskan di dalam sebuah khobar di dalam kitab itu bahwa ketika orang-orang yang berpuasa dibangkitkan dan keluar dari kubur, mereka dapat diketahui hanya dari bau mulut mereka yang harum dan wangi karena puasa yang mereka lakukan. Kemudian, mereka disambut dengan talam yang berisi malakan lezat dan ceret atau kendi yang berisi minuman segar.

Dikatakan kepada mereka, "Makanlah, kalian lapar ketika orang-orang kenyang. Minumlah, kalian haus ketika orang-orang dalam kedaaan segar, dan beristirahatlah". Lalu mereka makan, minum, dan istirahat, sedangkan orang-orang dalam perhitungan amal.

14. Orang Yang Berpuasa Ramadhan Akan Bersalaman Dengan Para Malaikat Kala Dibangkitkan Dari Kubur

Dalam kitab yang sama, yaitu Kitab Daqoiqul Akhbar bab 26, diriwayatkan sebuah khobar :

ثَلَاثَةٌ تُصَافِحُهُمُ الْمَلَائِكَةُ يَوْمَ يُخْرَجُوْنَ مِنْ قُبُوْرِهِمْ الشُّهَدَاءُ وَصَائِمُو شَهْرِ رَمَضَانَ وَصَائِمُو يَوْمِ عَرَفَةَ

"Ada tiga golongan yang mana malaikat akan berjabat tangan kepada mereka pada hari di mana mereka dikeluarkan dari kubur mereka, yaitu para syuhada' (orang-orang yang mati syahid), orrang-orang yang berpuasa Ramadhan, dan orang-orang yang berpuasa Arafah (tgl 9 Dzulhijjah)".

15. Berpuasa Melatih Diri Untuk Merasakan Penderitaan Fakir Miskin

15 hikmah dan keutamaan puasa ramadhan yang terakhir di sini adalah melatih diri untuk merasakan apa yang telah dirasakan orang-orang fakir dan orang-orang miskin, membayangkan bagaimana penderitaan dan rasa lapar yang mereka rasakan sehingga mampu meluluhkan hati untuk membantu serta menolong mereka.

Catatan Sumber :
Tema posting 15 Hikmah dan Keutamaan Puasa Ramadhan ini, telah diambil dari beberapa kitab kuning. Namun, hadits dan keterangan yang saya camtumkan di atas banyak diambil dari Kitab Lubabul Hadits karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi dan Kitab Tanqihul Qaul karya Imam Nawawi Al-Banteni, pada hadits ke 13, tentang keutamaan puasa.